Satu

3.7K 45 13
                                    

Pagi ini di kediaman rumah Aruna tengah melaksanakan sarapan pagi, seperti biasa hanya ada orang tuanya, kakaknya dan iparnya. Zella kakaknya Aruna bukannya tidak mau pindah ke rumah pribadi namun kedua orang tuanya melarang karena di rumah yang di tempati nya ini besar dan luas sehingga mau tidak mau dia harus tinggal di sini.

Tidak ada yang tahu jika adik nya ini menyukai kakak ipar nya suami nya sendiri, begitu juga dengan Erlan semenjak pertama kali bertemu dengan Aruna diam diam sudah jatuh hati pada gadis cantik nan alim itu.

Kenapa alim?, karena Aruna adalah lulusan pondok dia baru menyelesaikan jenjang pendidikannya di sebuah pesantren sekaligus sekolah menengah atas, sehari-harinya Aruna selalu memakai hijab dan busana panjang.

Soal hubungan Aruna dan Erlan, mereka sudah menjalin kasih semenjak Aruna sudah ada di rumah dan sering bertemu mengakibatkan keduanya mempunyai sebuah rasa yang hingga di hatinya.

Kalau masih sebatas pacaran masih wajar, Aruna dan Erlan diam diam sering melakukan hubungan yang tidak di batas wajar seperti melakukan adegan suami istri seperti pada umumnya.

Sebut saja Aruna murahan, tetapi dia tidak peduli yang penting dia bisa terus bersama Erlan dan tidak mau kehilangan, menjadi simpanan pun Aruna tidak masalah karena rasa cinta mengalahkan segalanya.

Setelah sarapan pagi kedua orang tua Aruna pergi untuk bekerja di kantor seperti biasa, Ayahnya yang ke kantor dan Ibunya yang pergi ke butik terkenal di kotanya, dan Zella juga memiliki butik baju yang tak kalah suskes dengan ibunya.

Tersisalah sepasang insan yang sedang berduaan di rumah, tak menyia-nyiakan kesempatan Erlan lelaki itu berjalan mendekati Aruna yang sedang mencuci piring di wastafel dapur.

Erlan berjalan mendekati Aruna dan memeluknya dari belakang " Sayang kangen " Serak Erlan dengan kepalanya bertumpu pada bahu Aruna.

Aruna sedikit tersentak, tangannya mengelus lengan besar Erlan di peluknya " Runa cuci piring dulu , Mas El tunggu di meja makan yah ".

" Di sini aja, Mas gak ganggu kok " Kekeh Erlan dengan menduselkan kepalanya di leher Aruna yang tertutupi hijab.

Aruna mematikan air di wastafel itu, tubuh nya berbalik menghadap Erlan " Ngeyel banget si " Ucap Aruna dengan mengelus pipi lelaki itu.

Erlan terkekeh dia mengambil tangan halus Aruna dan mengecupnya lembut " Sayang banget sama kamu " Matanya menatap dalam Aruna.

Jantung Aruna kembali berdebar, meski bukan pertama kali tapi tetap saja dia selalu salting di perlakukan seperti ini.

" Runa juga Mas El " Balas Aruna dengan menatap Erlan.

Erlan tersenyum " Jangan pergi dari Mas ya " Tangannya kembali memeluk pinggang Aruna.

" Yang di takutkan Mas El lupain Aruna dan tinggalin Aruna " Sedih Aruna dengan menunduk.

Memang salah nya sendiri berharap kepada suami dari kakaknya, mau bagaimana pun keduanya tidak bisa bersatu.

" Hey sini liat Mas " Erlan menarik dagu Aruna.

" Mas gak akan tinggalin kamu sampai kapan pun Aruna, kamu akan tetapi menjadi bagian dari hidup Mas, soal status kita Mas tidak peduli, selagi kita masih bisa bersama Mas akan lakukan apapun untuk hubungan kita berdua " Ucap Erlan dengan menggenggam tangan Aruna.

Aruna menatap mata Erlan " Mas janji kan? "

Erlan mengangguk " Mas janji sayang "

Keduanya tersenyum dengan saling menatap, seolah tidak tahu apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang.







ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang