Pagi yang mendung, tidak seperti hari biasanya, mungkin karena akan ada musim salju.
Gadis berambut hitam dengan baju sekolah yang dilapisi Hoodie. Gadis itu berjalan ke arah kelasnya dengan seorang laki-laki yang lebih pendek darinya.
Setelah sampai kelas, gadis itu langsung duduk di kursi nya, dan menatap langit.
Laki-laki itu duduk di depan gadis itu, dan terus mengomel dari dia bangun sampe sekolah.
Entah apa yang terjadi pada temannya, gadis itu menatap keluar jendela dan melihat banyak siswa/siswi yang lewat.
Gadis itu senantiasa memandang langit dan bertanya kepada langit.
Karena tak ada jawaban dari temannya, laki-laki itu memukul meja, gadis itu terkejut dan tersenyum.
"Apaan sih.." ucap gadis itu.
"Kalo ada orang bilang liatin orangnya, bukan jendela...aja yang Lo liat..." Omel laki-laki.
"Iya Mbah..." Ucap gadis, yang bernama Rea.
"Heh! Gue masih muda ya..." Ucap laki-laki itu, namanya Vino.
"Lagian, dari tadi Lo bangun ngomeeelll mulu kerjaannya." Ejek Rea.
"Perasaan Lo gak kenapa-kenapa dah, Lo ada masalah?" Tanya Rea sambil menyentuh dahi Vino dengan telapak tangannya.
"Gak!!" Ucap Vino, sedikit lucu bagi Rea.
Rea pun mencubitnya pipi Vino sampai merah, dan Vinonya udah nangis karena ulah Rea.
Vino yang sesenggukan, matanya masih mengeluarkan air mata, sakit pada bagian pipinya sampai ke dalam.
Vino yang awalnya menangis, terdiam saat beberapa siswa dan siswi masuk ke kelas.
Mereka masih berteman aja kok, tapi mungkin mereka mengira Vino dan Rea pacaran.
Padahal mereka hanya mengingatkan satu sama lain, tak ada biji cinta di dalam mereka berdua.
Mereka hanya menumbuhkan biji persahabatan yang tulus dan ikhlas.
Ayah Rea/Aleza mempunyai banyak perusahaan, hotel dan bar. Ayah Aleza mendapatkan warisan dari kakek sampai 7 keturunan.
Sedangkan ibu Aleza, memiliki beberapa toko baju, perhiasan dan sepatu.
Kalau ada yang tanya, badan Aleza seperti apa? Badan Aleza berotot, lengan, perut dan kaki, hanya 1 minusnya, dia gak punya dada sebesar gadis seusianya. Dia baru menstruasi saat kelas 11, sebelum sampai ke Amerika.
Bel masuk pun berbunyi, semua siswa-siswi masuk ke kelasnya masing-masing.
Tak berselang lama, guru pun masuk dan mengajarkan pelajarannya. Murid-murid di kelas banyak yang berisik, dan tak acuh pada guru tersebut.
Guru yang merasa tersingkirkan dari murid kelas itu. Guru pun menulis di papan tulis.
(KERJAKAN LATIHAN SISWA HAL 56)
Seperti itulah tulisan di papan tulis. Setelah menulis itu, guru langsung keluar dan tentunya membuat siswa-siswi bersorak.
Seperti pasar keadaan kelas Rea, sangat berisik, hingga yang tertidur saja terbangun.
Rea hanya mengerjakan tugas yang di tulis di papan tulis. Setelah hampir selesai mengerjakan tugasnya, Rea di kegetkan dengan suara histeris seorang.
Rea pun menyudahi kegiatan belajarnya, dan melihat siapa yang bersuara histeris.
Rea menoleh ke arah Vino, Rea langsung bangun dari duduknya dan berjalan kearah Vino yang di kengkang siswa.
Bugh
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleza (GxB)
Teen Fiction"inget ya, sejelek apapun Lo dimata orang lain, dimata gue Lo sempurna, dan inget, Lo satu-satunya orang yang paling gue sayang." Ucap seorang gadis kepada laki-laki disampingnya. Mata laki-laki itu berbinar, ia tak menyangka bahwa pacarnya lebih pe...