"You're just my eternal sunshine, sunshine
Won't break, can't shake,
This fate, rewrite
Deep breaths, tight chest."
AUTHOR POV
"...too bad, you didn't have a chance to kill me,"
Sohee terkekeh pelan, ia menyadari tidak ada satu pun peluru yang merobek kulit nya. Ia menyingkirkan tubuh sekarat Wendy dari atas, sorot mata dingin nya menatap sosok wanita berambut dark brown itu mencoba bernafas dengan susah payah.
"I'm sorry, but this is way better,"
Sohee melangkahkan kakinya tertatih-tatih, sekujur tubuh nya sangat sakit dan tidak sedikit luka yang menghiasi beberapa bagian tubuh nya. Semuanya sudah hancur dan ia telah kehilangan kesempatan nya, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang.
Ia lebih memilih untuk mengakhiri hidup nya sendiri daripada ia harus mati di tangan Kang Seulgi.
"Berhenti."
Sohee menuruti apa yang diucapkan oleh sosok tersebut, ia terkekeh merasakan benda dingin berbahan logam menempel di kepalanya. Ia hanya mengangkat kedua tangan nya, menunjukkan gestur bahwa ia telah menyerah.
"Go on, Seul. Just fucking shoot me now,"
"Kau kira aku akan membiarkan mati secepat itu? Sohee ya, dasar pengecut yang tidak bisa berbuat apapun selain memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mu."
Seulgi mencengkram bahu Sohee, monolid nya mendapati Wendy serta Yongsun, tubuh mereka terkapar lemah di aspal dengan darah dimana-mana. Entah lah, dia bahkan tidak yakin apakah keduanya masih bernafas dengan keadaan seperti itu.
"Yah kau bajingan gila,"
Sohee mendengus, tawa kecil keluar dari bibirnya, tapi matanya memancarkan kebencian yang mendalam. "Memanfaatkan orang lain?"
Seulgi menggeretakkan giginya, telunjuknya sudah siap menarik pelatuk. Namun, sesuatu di dalam dirinya menahan. Kedua wanita ini sudah terlibat terlalu jauh, terikat dalam dendam yang tak berujung. Seulgi tahu bahwa jika dia membunuh Sohee sekarang, semua ini akan berakhir. Tapi bagian lain dari dirinya ingin melihat Sohee menderita lebih lama.
Dengan gerakan cepat, Seulgi menendang lutut Sohee, membuatnya terjatuh ke tanah. Sohee merasakan rasa sakit menjalar di kakinya, tetapi dia segera bangkit, menatap Seulgi dengan tatapan penuh determinasi. Seulgi mengacungkan pistolnya lagi, tetapi Sohee sudah lebih dulu bergerak. Dengan cekatan, Sohee mencabut pisau dari pinggangnya dan mengayunkannya ke arah Seulgi.
Pertarungan sengit pun terjadi. Sohee berusaha menusukkan pisaunya, tapi Seulgi selalu berhasil menghindar, memanfaatkan kelincahan dan refleksnya. Setiap serangan Sohee dibalas dengan tembakan dari Seulgi, namun Sohee terus bergerak, menghindari peluru-peluru yang ditembakkan. Keduanya berputar-putar, mencoba mencari celah untuk memberikan serangan mematikan.
"Berhenti menghindar, Seulgi!" teriak Sohee, frustrasi.
"Kenapa? Takut kalau aku benar-benar menembakmu?" Seulgi tersenyum sinis, tetapi wajahnya tak bisa menyembunyikan ketegangan yang kian memuncak.
Sohee akhirnya berhasil menyudutkan Seulgi ke dinding. Dengan satu gerakan cepat, dia menyerang, dan pisau di tangannya berhasil menggores lengan Seulgi. Seulgi meringis kesakitan, tapi dia tak menyerah. Dengan dorongan kekuatan terakhirnya, Seulgi menembak. Peluru menghantam dada Sohee, tepat di jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seoul Drift [SEULRENE] COMPLETED
FanfictionKetika seorang Bae Joohyun bimbang dalam percintaan nya dengan seorang kriminal pembalap liar- Kang Seulgi, dimana Joohyun sendiri berstatus sebagai polisi. [oemji summary gajelas, gaz baca aja woy!!]