운명⁸ ; the feeling

22 9 1
                                    

SIERRA terdampar di lantai rumahnya dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Pakaiannya penuh dengan bercak merah, tubuhnya bau amis oleh darah.

"Shit!" Ia menyeka darah yang terus mengalir dari luka tusuk yang ada di lehernya. "Sial! Nggak sempat netes di sana 'kan? Bisa-bisa mereka nemuin jejak darah gue..."

Gadis itu terus meringis kesakitan, hendak menyembuhkan lukanya sendiri sudah tak mampu karena sudah terlalu banyak menggunakan kekuatan.

"Lemah banget nih tubuh... kapan gue bisa sembuh?" Sierra mencoba bangkit dengan susah payah hingga hanya berhasil duduk, itu pun ia harus bersandar di kaki meja.

"Sakit banget..." Gadis itu mulai terisak, benar-benar tak kuasa menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Ia ingin berteriak, tapi hanya mampu menggigit bibir bawahnya untuk meredam rintihan.

"Argh!" Satu erangan keluar dari bibir Sierra, bersamaan dengan matanya yang perlahan menggelap sebelum gadis itu tak sadarkan diri dengan keadaan yang cukup mengenaskan.

Pagi harinya, Sierra terbangun dengan kondisi yang lebih baik meski pakaiannya masih penuh dengan bercak merah. Akan tetapi luka di tubuhnya sudah menghilang, tak meninggalkan jejak terutama luka yang ada di lehernya.

Untuk hari ini ia tidak berhadir ke sekolah, ia harus mengistirahatkan fisiknya untuk sementara waktu. Akibat terlalu banyak menggunakan kekuatan tadi malam, fisik Sierra yang lemah tak mampu menampungnya.

Sierra meringkuk di dalam bak mandi yang penuh air hangat. Matanya menerawang jauh dari tempat di mana dirinya berada.

Sebelum kemudian suara isak tangisnya terdengar.

"Kak Juna... aku capek..."


















Waktu pulang sekolah sudah tiba, para murid-murid bergegas berbenah untuk segera pulang ke rumah, termasuk tujuh Enhypire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu pulang sekolah sudah tiba, para murid-murid bergegas berbenah untuk segera pulang ke rumah, termasuk tujuh Enhypire.

"Jake."

"Huh?"

Wajah Hysen menjadi menyeramkan dengan alis terangkat sebelah karena tak suka dengan respon yang Jake berikan.

"Hehe, I'm sorry.." Jake menangkupkan kedua tangannya. "Kenapa? There's something?"

Pada akhirnya Hysen hanya mampu menghela nafasnya, lalu menggelengkan kepala. "Lo langsung pulang?"

Jake mengangguk. "Mau ngajakin gue main?"

Baik Hysen maupun Jake sedikit menyingkir saat area parkiran semakin ramai oleh para murid yang berlalu-lalang dengan sepeda motor masing-masing

"Lo pernah makan ramyeon di dekea taman kota?"

Jake tampak antusias mendengar nama makanan itu. "Oh? Yang katanya rame banget karena ramyeon di sana enak?"

FATE: Red Blue [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang