운명³ ; three of the seven

28 13 1
                                    

ESOK harinya, setelah pulang sekolah, Sierra benar-benar menepati janjinya pada Alice untuk tidak melukai gadis itu selama dirinya berada di apartemen Alice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ESOK harinya, setelah pulang sekolah, Sierra benar-benar menepati janjinya pada Alice untuk tidak melukai gadis itu selama dirinya berada di apartemen Alice. Malam telah tiba, tapi Sierra belum memutuskan untuk pulang dan tak kunjung membahas yang ingin ia bicarakan pada Alice. Mereka lebih dulu menghabiskan waktu bersama-sama dengan bermain game dan memasak makan malam.

"Jadi, lo mau bahas apa?"

Sierra bersandar di sofa, matanya melirik ke setiap sudut ruang tamu yang terdapat bawang merah dan putih. Keberadaan dua benda itu sudah ia sadari sejak menginjakkan kaki di sana.

"Alice," panggil Sierra pada Alice yang sedang duduk di sofa lainnya. "Lo nggak mungkin nggak tahu 'kan kalau di zaman sekarang vampir kebal sama bawang dan matahari?"

Alice seketika terdiam kaku mendengar pertanyaan itu, kemudian menyengir sembari mengusap leher belakangnya. "Gue nggak tahu apa yang ditakutin vampir di zaman sekarang, gue pakai bawang cuman buat jaga-jaga barangkali sebagian vampir masih ada yang nggak kebal sama itu."

Sierra menghela nafasnya, merasa kasihan dengan Alice yang sudah berusaha untuk melindungi diri meski tak akan mempan. "Yang lo takutin Bluepire buronan, vampir yang kebal terhadap apa pun kecuali api suci."

Cengiran Alice semakin melebar "Api suci itu... dijual nggak?"

Sierra tak dapat menahan tawanya mendengar pertanyaan konyol dari gadis itu. "Api suci yang dimaksud di sini bukan apinya yang suci."

"Terus apa?"

"Sebenarnya gini, di dunia vampir ada yang namanya minyak dewa. Itu cuman bisa dimiliki vampir-vampir tertentu alias para vampir yang hidup sejak awal terciptanya vampir. Di Crimson Azure, jelas cuman para petinggi yang punya, yaitu Purlpire. Nah, apinya itu diciptakan sendiri sama tujuh legenda yang memang merupakan pilihan dewa. Di Crimson Azure udah ada dua tujuh legenda yaitu Purlpire dan Enhypire."

Alice menganga mendengar informasi yang baru pertama kali ia dengar. "Minyak itu dari dewa?" tanyanya dengan polos.

"Bukan, itu cuman sebutannya aja. Minyak itu dulunya berasal dari mayat para manusia berkekuatan khusus dan vampir yang tewas saat perang melawan Lucier. Mayat mereka dikremasi tapi bukannya jadi abu malah jadi minyak, mereka yang hidup sejak abad itu jelas bingung. Tapi mereka tetap simpan minyak itu di suatu sempat, sama kayak mereka menyimpan abu para vampir."

"Sampai suatu hari mereka mendapat petunjuk dari dewa, untuk membunuh Lucier hanya bisa dibakar dengan api tujuh penyerang utama dan minyak itu. Dan ya, mereka berhasil. Maka dari itu semua minyak dari mayat yang tewas mereka simpan sampai sekarang untuk berjaga-jaga."

"Tapi!" Alice tiba-tiba berseru. "Katanya Seren Morgana berhasil dibunuh karena Aurora Ravenlys 'kan?"

Sierra terdiam beberapa saat mendengar fakta itu, sebelum kemudian ia terkekeh karena menganggap itu lucu.

FATE: Red Blue [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang