Antara Kebahagiaan dan Kegetiran

267 22 4
                                    

SILENT READER PANTATNYA KELAP-KELIP‼️🫵😤

Betapa tipisnya benang diantara kebahagiaan dan kegetiran. Setelah berhasil membutakan, perasaan bahagia itu terkadang akan membawa kegetiran yang tak mampu diterka.

── .✦

Kini memandangi wajah damai Javian saat terlelap, sudah menjadi rutinitas setiap pagi yang tak boleh Mirhea lewatkan—ralat, bukan setiap pagi, lebih tepatnya setiap waktu.

Mirhea yang sudah menjadi arwah tentunya tak membutuhkan tidur layaknya manusia, maka dari mulai Javian memejamkan matanya, perempuan itu sudah bersiap di posisinya untuk mulai memandangi wajah Javian saat terlelap.

Biasanya Mirhea akan membangunkan Javian tepat setelah jarum jam merangkak ke angka enam. Namun, hari ini ia ingin membiarkan Javian tidur lebih lama. Sebab semalam Javian pulang begitu larut dengan keadaan super kelelahan, membuatnya tak tega jika harus membangunkan Javian sekarang.

Akhirnya Mirhea memilih untuk bergegas pergi ke restoran tempat Javian bekerja. Menyiapkan segala keperluan Javian, agar suaminya itu tak akan keteteran kalau harus berangkat lebih siang dari biasanya.

"Aduh guys! Sorry—"

"Chef! Abis dari mana?" sambar salah satu staf restoran, "Biasanya setelah prepare, gak akan kemana-mana, tetep stay di sini."

Javian terhenyak, ia tak paham dengan kalimat yang baru saja menyambangi kedua telinganya. Jelas-jelas Javian baru menjejakkan kakinya di restoran—ia bangun telat dan bergegas pergi ke restoran. Namun, staf itu malah mengatakan sebaliknya dan menanyakan keberadaan Javian yang katanya menghilang setelah menyiapkan segala hal di restoran untuk hari ini.

"Saya baru datang loh, ini," gumam Javian yang masih kebingungan.

"Tujuh per sepuluh, deh."

Kedua alis Javian menukik tajam, "Maksudnya?"

"Rate bercandanya tujuh per sepuluh—elah, Chef! Lagian siapa lagi yang rajin di sini selain Chef Javian? Gak ada, loh. The one and only, Chef Javian." Staf itu menepuk bahu Javian sambil terkikik, "Udah, udah. Saya udah tau kok, Chef yang siapin ini semua."

18 Days [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang