Mr & Ms Stubborn

479 76 28
                                    

Valen berdiri di depan gerbang White House bersama Chiko yang saat ini sedang mempersiapkan kameranya. Mereka saat ini ditugaskan untuk meliput unjuk rasa yang dari beberapa hari yang lalu tak kunjung usai, masyarakat terus menuntut keadilan asal hasil pemilihan umum yang diadakan beberapa minggu yang lalu.

Chiko lalu mengacungkan jempolnya sebagai tanda bahwa mereka siap melakukan siaran langsung, Valen mengangguk dan segera bersiap untuk menyampaikan berita. Setelah semua siap, Valen lalu langsung memberitakan apa yang terjadi di tempatnya saat ini.

Kabar hari ini masih seputar unjuk rasa yang terjadi di depan White House dimana massa masih menuntut keadilan akan hasil akhir Pemilihan Umum yang dinilai tidak adil bagi sebagian orang, tapi sampai saat ini situasi unjuk rasa masih kondusif. Valen juga melaporkan bahwa dari pihak presiden terpilih sama sekali tidak memberikan penjelasan membantu yang bisa meredakan situasi saat ini

Valen akhirnya selesai menyampaikan berita hari ini dan ia pun mengakhiri liputan hari itu. Chiko mengacungkan ibu jarinya dan Valen pun berjalan menghampiri Chiko dan memberikan microphone nya kepada Chiko.

"Good job, Len." ujar Chiko sambil mengambil microphone dari tangan Valen, Valen tertawa kecil.

"Kayaknya setiap Gue selesai siaran Lo pasti bilang gitu," ledek Valen sambil menatap ke arah kerumunan massa yang masih memenuhi depan gerbang White House, Chiko hanya tertawa dan mematikan kameranya.

Menatap kerumunan orang seperti itu masih membuat Valen merinding. Bukan tanpa alasan, tapi karena ia mempunyai masa lalu yang buruk dengan kerumunan massa yang marah. Tapi untungnya suasana saat ini masih kondusif dan aman-aman saja.

"Len.." panggil Chiko tiba-tiba, Valen menoleh ke arah Chiko dan menatapnya dengan bingung. "Itu bukannya cowok Lo?" tanya Chiko sambil menunjuk ke satu arah, Valen menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh Chiko.

Valen terkejut saat mendapati Teddy sedang bersandar di sisi pagar yang lain sambil meminum kopi, Valen kembali menatap Chiko dengan mulut yang menganga.

"Teddy kan itu?" tanya Valen dengan bingung, Chiko mengedikkan bahunya.

"Iya kali.. nggak tahu juga Gue. Kan cowok Lo, masa nggak hafal." jawab Chiko sambil memasukkan kameranya kedalam tas, "Coba Lo samperin,"

Valen pun berjalan mendekati Teddy dengan rasa penasaran. Setelah semakin dekat, Teddy menyadari kedatangan Valen dan tersenyum padanya.

"Kamu ngapain disini?" tanya Valen dengan bingung, tapi ia tetap saja tidak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya.

"Nungguin kamu selesai siaran," jawab Teddy, ia lalu memberikan satu cup kopi kepada Valen, Valen menerimanya dengan bingung. "You've done a good job,"

"Kamu orang kedua yang ngomong begitu hari ini," sahut Valen sambil meminum kopi di tangannya, "Chiko juga bilang gitu tadi,"

Teddy menatap Chiko dari kejauhan dan tersenyum tipis, "Donny versi VoA?" ledek Teddy , Valen tertawa kecil.

"Donny masih lebih random daripada Chiko sih," sahut Valen sambil menatap ke arah Chiko yang saat ini sedang menggulung kabel dengan serius, "Sini aku kenalin kamu sama dia," Teddy pun mengangguk dan mengikuti Valen berjalan menuju Chiko.

Saat Valen dan Teddy sudah lebih dekat, Chiko melirik ke arah mereka dan menatap Teddy dengan heran.

"Oh... ini Teddy yang suka diomongin sama Valen itu ya?" ucap Chiko dengan nada meledek saat Valen dan Teddy sudah di hadapannya, Valen memelototinya dengan marah. "Gue Chiko, temen kerjanya Valen." Chiko mengabaikan Valen dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Teddy.

Lost in America ( Sequel to Safe Haven )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang