1

269 14 0
                                    

Dua tahun kemudian

Pagi hari yang sangat cerah membuat suasana seseorang yang sedang terduduk disebuah taman terasa nyaman.

Tanaman di taman itu tumbuh dengan sangat segar, bunga bunga bermekaran dengan berbagai macam dan warna yang membuat taman itu menjadi indah.

Terduduk di sebuah kursi dibawah sebuah pohon yang meneduhinya, membuatnya tidak terkena cahaya matahari.

"Emang bener kata Kinan, kalau tokoh utama pria dalam novel ini mati karena cinta." Ucap seseorang sambil memegang sebuah novel ditangannya.

Sebuah novel yang menariknya menjadi salah satu tokoh dalam cerita itu. Novel yang sebelumnya belum pernah ia baca.

Sambil menatap daun daun dari pohon yang kini mulai berjatuhan, ia mengambil salah satu daun itu.

Lalu menuliskan sebuah kata di dalam daun itu, sambil tersenyum ia menatap langit yang begitu indah.

Jika tidak disini mungkin aku tidak akan bisa menemukanmu.

Sebuah kata sederhana yang ia tulis di daun itu, setelah itu ia menerbangkan daun itu hingga bercampur kembali dengan dedaunan lain.

Lalu tiba tiba ada seorang anak kecil yang berlari sambil membawa sebuah es krim ditangannya.

Anak kecil itu menangis, saat es krimnya tidak sengaja terjatuh tepat dihadapannya.

"Sayang, kamu jangan nangis, kakak beliin lagi mau?" Ucapnya tidak tega melihat anak itu menangis.

"Makasih kakak cantik." Ucap anak kecil itu.

Ia menggandeng tangan anak kecil itu, untuk datang ke tempat pedagang es krim yang tidak jauh dari tempatnya terduduk.

"Orangtua kamu mana?" Tanyanya yang membuat anak itu langsung menggelengkan kepalanya.

"Kamu sendirian? Atau kepisah sama mereka?" Tanyanya lagi yang membuat anak kecil itu langsung mengangguk.

"Nanti kakak bantu cari orangtua kamu ya." Ucapnya, yang membuat anak kecil itu langsung tersenyum.

Ia menurunkan anak kecil itu, lalu menggenggam erat tangannya. Anak kecil itu juga menggenggam erat tangannya, sangat nyaman hingga membuatnya tidak mau melepaskan.

"Pak, saya beli es krim yang itu ya." Ucapnya kepada pedagang es krim itu.

"Kamu suka es krim yang berbentuk semangka kan? Nih kakak beliin kamu dua es krim." Ucapnya sambil memberikan dua eskrim yang sudah dibelinya.

"Makasih kakak." Ucap ank kecil itu yang membuatnya mengelus kepalanya.

"Kita duduk di sana ya." Ucapnya mengajak anak kecil itu untuk duduk dibawah pohon tadi.

Anak kecil itu sangat menurut, ia mengikuti setiap langkahnya hingga kini mereka terduduk bersama.

"Sayang orang tua kamu ke mana?" Tanyanya lagi.

"Gatau kakak." Ucap anak kecil itu, sambil terus memakan eskrim ditangannya.

"Kasian banget kamu, pasti kamu terpisah sama mereka." Ucapnya sambil mengelus kepala anak kecil itu.

"Kakak itu ibu." Tunjuk anak kecil itu, yang diikuti olehnya.

"Kita samperin." Ajaknya sambil kembali menuntun anak kecil itu.

Mereka berdua menghampiri ibu yang tidak jauh dari keberadaannya," Ibu permisi."

Ibu itu datang dengan sedikit tergesa-gesa, ia menyipitkan matanya saat penglihatannya tidak jelas.

Another Soul S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang