3

224 13 1
                                    

"Kenyang banget gue, Vin liat perut gue." Ucap Vino sambil menunjukkan perutnya yang sedikit buncit karena kekenyangan.

"Sama gue juga, ni perut udah kaya balon." Ucap Kevin.

"Kalian istirahat aja dulu disini, gue sama Letta mau ngobrol dikamar." Ucap Aileen.

"Sayang aku tinggal ya." Ucap Aileen sambil melepaskan tangannya dari genggaman Alkeno.

Alkeno hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum menatap istrinya itu.

Aileen mengajak Letta untuk mengobrol berdua dikamar, sudah lama sekali mereka tidak ada waktu untuk bercerita.

"Bini kalian berdua pada kemana?" Tanya Vino kepada Alkeno dan juga Langit.

"Lo ga denger tadi Aileen bilang apa?" Bukan Alkeno yang berbicara namun Mark.

"Kagak."

"Vino, lo salah ngomong kayaknya." Ucap Kevin.

"Salah ngomong nya dimana?" Tanya Vino sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Yang punya bini itu cuman si Alkeno, yang satunya lagi ma masih proses." Ucap Kevin yang lagi lagi membuat Langit menatapnya tajam.

"Awas aja keduluan sama kakak ipar si Alkeno." Ucap Mark yang ikut ikutan meledek Langit.

"Saha a?" Ucap Vino.

"Depannya B." Ucap Mark.

"Huruf keduanya gue tau, pasti A." Ucap Kevin.

"Gue tau huruf selanjutnya, pasti RA." Ucap Vino.

"Kalau disatuin jadi..."

"Tutup mulut lo pada!" Ucap Langit sambil melemparkan bantal sofa kearah mereka bertiga.

"Wes santai dong Lang." Ucap Mark.

"Jadi BARA." Ucap Alkeno yang kini ikut ikutan meledek Langit.

"Lo ga usah ikut ikutan Ken." Ucap Langit.

"Bagus banget pak bos sikatttt." Ucap Kevin.

"Hajar pak bos lanjutkann." Ucap Vino.

☘️☘️☘️

Berada didalam kamar, mengucapkan beberapa kata, lalu terdiam. Aileen menarik napasnya sebelum angkat bicara.

"Gue utang satu penjelasan sama lo kan?" Ucap Aileen.

"Sebenernya apa yang terjadi di Singapura waktu itu? Kenapa lo bisa diculik sama Elang dan juga Laura?" Tanya Letta.

"Gue baru tau Let, kalau orang yang selama ini gue anggap orangtua, ternyata mereka bukan orangtua kandung gue." Ucap Aileen.

"Maksud lo tante Diana dan om Arga?" Tanya Letta yang diangguki oleh Aileen.

"Gue bakalan ceritain semuanya ke lo, mulai dari orangtua dan penculikan itu." Ucap Aileen.

Flashback Onn.

"Sekarang Aileen dan Vanya cuman minta penjelasan dari kalian. " Ucap Aileen kepada Diana dan Arga.

"Papa akan cerita semuanya." Ucap Arga.

"Saat Anya berumur delapan tahun, papa sama mama, dan juga Anya, pergi ke wahana permainan. Kita main dengan sangat seru disana, tapi waktu itu tiba-tiba mama ngerasain perutnya sakit, disitu papa panik, terus bawa mama dan ga sengaja melupakan Anya yang masih bermain. Saat di rumah sakit mama langsung ditangani dokter, disitu papa baru sadar kalau Anya ga ada sama kita. Papa langsung telepon orang papa untuk jemput Anya, tapi kata orang yang papa suruh, Anya udah ga ada disana." Ucap Arga menjelaskan.

"Papa mau kembali ke tempat itu, namun dokter tiba-tiba keluar dan ngomong kalau mama terkena usus buntu dan harus segera operasi. Dengan cepat papa urus semua berkas berkas untuk operasi mama. Setelah itu, papa suruh semua orang yang papa punya untuk mencari Anya. Selama dua tahun kita mencari kamu Anya." Lanjut Arga.

Aileen dan Vanya hanya terdiam, mereka berdua ingin mendengarkan kelanjutan penjelasan dari Arga.

"Selama dua tahun pencarian dan tak ada tanda tanda tentang keberadaan Anya, mama hampir menggila. Dia sangat sedih dengan kehilangan Anya, mama minta untuk nyari Anya sendirian. Saat malam malam, papa sama mama mutusin buat nyari Anya, tapi dijalan mama ga sengaja ngeliat anak kecil yang usia nya sekitar delapan tahunan, dan itu kamu Aileen. Karena kita ga bisa nemuin Anya, makanya kita mengadopsi kamu Aileen." Ucap Arga.

"Lalu?" Tanya Aileen sambil menghapus air matanya yang menetes.

"Saat kita tanya nama kamu siapa? Kamu jawab nama kamu Bella, kamu anak yang terpisah sama orangtua kamu, sama kaya Anya. Lalu mama sama papa mutusin buat ganti nama kamu dan tetap menyimpan nama asli kamu ,dan menjadi Aileen Jenzylia Arabella." Ucap Diana.

"Aileen, Anya, mama sama papa sayang kalian berdua. Anya mama minta maaf karena ninggalin kamu waktu itu." Ucap Diana sambil meneteskan air matanya.

"Dan Aileen, mama ga berniat untuk menyembunyikan itu semua." Ucap Diana lagi.

Aileen dan Anya yang kini sudah menangis langsung memeluk Diana dengan sangat erat.

Bisa mereka rasakan jika wanita paruh baya itu, memang benar benar menyayangi mereka berdua.

"Apa ada barang yang bisa Aileen gunain buat cari orangtua kandung Aileen?" Tanya Aileen setelah melepaskan pelukannya itu.

"Saat kita menemukan kamu, kamu udah menggunakan kalung ini." Jawab Arga sambil memberikan sebuah kalung yang bertuliskan huruf B.

"Kalung itu di desain dengan sangat khusus, ngga akan ada orang lain lagi yang dapat memiliki nya." Ucap Arga.

"Makasih karena udah simpan ini untuk Aileen." Ucap Aileen sambil menggenggam kalung itu.

"Sama sama sayang, karena kita tau suatu saat nanti ini semua akan terjadi." Ucap Diana sambil memeluk Aileen.

Flashback off.

"Jadi gitu Let ceritanya." Ucap Aileen yang baru saja menyelesaikan ceritanya.

"Jadi pengen nangis gue dengernya." Ucap Letta sambil memeluk sahabatnya itu.

"Lo ma bukannya hibur gue." Ucap Letta.

"Iya abisnya ceritanya itu sedih banget, terus maaf banget ya, kaya banyak banget gitu loh dramanya." Ucap Letta

"Emang dunia ini penuh drama." Ucap Aileen.

"Tapi Ai, lo kan punya peninggalan orangtua kandung lo, kita bisa cari orangtua kandung lo dengan barang itu." Ucap Letta.

"Tapi dunia ini gede Let, gue gatau harus nyari mereka dimana." Ucap Aileen.

"Lo jangan ngeluh dulu dong, kalau lo ga usaha mana bisa lo nemuin mereka." Ucap Letta.

"Lo ngomong gampang, gue yang ngalamin, kepala gue hampir mau pecah berkeping-keping tau ga?" Ucap Aileen.

"Gue gatau siapa gue sebenernya Let, gue gatau gue Aileen atau Bella." Ucap Aileen sambil melepaskan pelukannya itu.

'Atau Araya.' Ucap batin Aileen.

"Siapa pun lo, lo tetep sahabat gue. Kalau otak lo pecah berkeping-keping ntar gue suruh Alkeno buat satuin otak lo pake lem." Ucap Letta sambil tersenyum.

"Ngaco."

Tidak mereka ketahui jika sedari tadi ada seorang pria yang mendengarkan semua pembicaraan mereka. Orang itu berdiri di balik pintu, sambil menajamkan pendengarannya.

'Bella?' Ucap batin pria itu.

'Apa lo orang yang gue cari selama ini?' Ucap batinnya lagi.











*
*
*
*
*

Another Soul S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang