Chapter 02 - Penjelasan Bagai Dongeng

15 0 0
                                    


BEREMPAT SAMPAI WISUDA

Ka Widya
-eh kalian udah di kampus?

Andriani
-masih tunggu Iva belum nongol

Uswatun
-Otw gue beb

Ka Widya
-hati" dek

Riani, otw gue✓

Andriani
- Sip beb, tiati

Iva meraih kacamata nya dan tak lupa memasukkan memasukkan dompet dan segala macam peralatan kampus kedalam tas. Iva melirik jam di pergelangan tangannya beberapa menit lagi perkuliahan akan di mulai.

Entah mengapa setiap gadis itu hampir saja terlambat ada saja barang yang hilang dan menghalanginya.

"Astagfirullah dimana kunci motor" Panik Iva mengecek laci mengobrak-abrik isi nya

"Ya Allah, hamba salah apa sampai ujian pagi ini begitu berat dengan hilangnya kunci"

Iva mencari di segala tempat dengan frustasi sampai kasur yang awalnya rapi kini sepreinya  mulai kusut.

"Astagaa kalau sampai gue dapat tuh kunci bakal gue bakarr" gerammnya masih mencari di atas meja belajarnya.

Iva berdiri berkacak pinggang melihat segala sisi kamar dengan pikiran berkecamuk memikirkan dimana terakhir kalinya dia menaruhnya.

"ASTAGHFIRULLAH KUNCI SIALANN!" teriaknya ketika melihat kunci motor yang nongol di sela saku jaket yang menggantung.

Tanpa basa-basi lagi Iva meraihnya dan keluar dengan perasaan emosi hanya gara-gara kunci motor. Dia sudah terlambat tapi masih di uji dengan hilangnya barang.

"Abang adik cantik mu berangkat" ujar gadis itu ketika menuruni tangga dan melewati kedua Abang nya yang fokus pada berkas kerjaan masing-masing.

"Hati-hati" ujar Irsyad

"Uang jajan nanti Abang tf, soalnya nggak lagi pegang cash" sahut Ilas

Senyuman manis merekah seketika dan segera melangkah mengecup pipi kedua abangnya bergantian.

"Terima kasih ketua semoga kerjaannya lancar jaya" ucap Iva dan membungkukan badannya seraya memberi hormat pada mereka. Alay emang!!

"Abang Izz jangan lupa tf juga" ujar Iva sebelum melangkah pergi dan menghilang dari balik pintu, hingga suara motornya terdengar.

"Ngelunjak bae adek lu bang" celetuk Ilas

Irsyad menampilkan tatapan datar "adik lu juga pe'a"

Terdengar suara Ilas tertawa meledek "btw cepat banget Iva gede yah, lu juga udah mulai tua bang" kekeh Ilas

"Hmm"

"Dihh ngambek"

"Mending diam Ilas" Ujar Irsyad datar

Mendengar nada dingin Irsyad membuat Ilas mengetup bibirnya rapat sebelum pria itu memberikan satu tonjokon.

Tapi dengan iseng Ilas mulai mengganggu Irsyad tanpa fokus kembali pada beberapa lembaran kertas di tangannya.

MAHASISWA KUPU-KUPU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang