{ 7 }

974 69 4
                                    


Selesai mamakaiman baju adreas, dirinya digendong kembali dan dibaringkan di kasur king size milik nya

"Hai adik kecil"

Adreas menoleh saat mendengar suara deep voice
Adreas mengkerutkan alisnya karna melihat orang asing yang berada di antara Robert dan Gibran

"*siapa itu? Apa karakter baru lagi?, Sudah kuduga seharusnya aku membaca buku silsilah anggota keluarga kemarin, tapi malah di ganggu oleh mereka sialan*"

"Jangan memikirkan apapun, istirahatlah" ucapnya dengan menutup mata ku menggunakan telapak tangan nya, entah karna lelah atau apa aku mulai tertidur saat mataku ditutup, orang tersebut melepaskan tangan nya dan melihat wajah Damai adreas yang sedang tidur namun dirinya termenung saat melihat wajah dan tubuh adreas

"hemm... Postur tubuh nya seperti wanita"

"!? "

"Apa maksud mu Bajingan!!" ucap Robert dengan sedikit kesal

"Kenapa kau marah? Bukan kah seharusnya nya kau sadar, lihatlah badan nya"

Mereka semua terdiam dan matap tubuh adreas

"Lihat lah tubuh nya yang ramping, bulu mata yang lentik, bibir dengan merah ceriy alami, kulit putih dan mulus tanpa goresan sedikitpun, dan pergelangan tangan nya yang kecil, bukan kah seperti wanita? Bahkan wanita saja akan iri melihat nya,sepertinya jika aku tekan sedikit saja tangan nya akan patah"

Mereka semua terdiam dan ikut menatap adreas dari atas sampai bawah

"*Sepertinya, yang dikatakan nya benar*" ucap mereka serempak dalam hati

"Ekhem..Sudahlah biarkan dia istirahat dan 'Rion' kau tau bukan apa yang harus kau lakukan pada adik mu dia belum makan dari siang,dan makanan yang tadi dia makan di muntahkan."

"Hemm ya, aku tau"
Ucap Rion acuh tak acuh pada Robert

"Ck! Dasar anak durhaka" sindir Robert, Rion hanya memutar matanya dengan malas saat semua orang sudah keluar dirinya memakai sarung tangan dokter dan mulai mendekati ranjang, dengan fokus dirinya memasangkan infus di punggung tangan adreas

"... "

"*meskipun aku baru melihatmu lagi setelah sekian lama, aku tidak menyangka adik kecil ku yang selalu tidak peduli dengan anggota keluarga beserta anak anak nya, berubah menjadi penuh perhatian dan hangat kepada semua orang, seolah. Kau telah menjadi orang lain, namun aku suka dengan perubahan mu karna dengan begitu aku bisa terus mengawasimu tanpa takut kau akan memberontak kembali kepada kami, dan kami akan menjauhkan mu dari orang yang kami benci, termasuk, cinta pertama mu itu *"

Ucap nya dalam hati dengan seringaian di akhir





Malam telah berganti menjadi pagi cahaya memasuki kamar adreas membuat tidurnya terusik
Perlahan dirinya membuka mata hal pertama yang adreas rasakan adalah tangan nya yang terasa kebas dan nyeri, adreas melihat kearah tangan nya terdapat infus terpasang dengan apik di punggung tangannya,

Adreas melihat sekeliling sebebtar dan bengong mengingat apa yang terjadi tadi malam sampai sampai dirinya di infus

"*kenapa tangan ku di infus dan juga kamar siapa ini, kalau tidak salah aku keluar dari mension dan tertidur di pohon... Lalu.. Aku bangun dan.. dan, Me.nangis di pelukan.. *"

"..."

"ARGH!!! SIAL ITU MEMALUKAN "
teriak adreas dengan membenturkan kepalanya ke selimut yang menutupi kakinya, saat hendak membenturkan kepalanya kembali tiba tiba saja lehernya di cekik membuatnya tertidur dengan paksa

Fell Into A Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang