CHAP.3

5.2K 14 0
                                    


Malam hari nya kami bercengkrama saling berganti cerita. Mas Tio lebih banyak bercerita bersama bapak, sedangkan aku dengan Ibu. Mereka sudah benar benar seperti orang tua kandung ku membuat ku bisa bercerita apapun. Kami benar benar quality time bersama, setidak nya sampai lusa, karena mas Tio baru akan berangkat ke mess tempat nya bekerja mulai lusa sebelum mendapatkan tempat tinggal untuk kami tempati nanti.

Bunyi jangkrik, juga beberapa ranting atau rumput yang saling bergesekan menambah keheningan malam ini yang membuat ku benar benar berasa di dunia yang tenang tanpa pusing memikirkan hiruk pikuk kehidupan yang serba cepat sekarang. Handphone ku juga sama sekali tidak ku sentuh satu harian ini meskipun daerah ini sebenarnya tercover sinyal dengan sangat baik. Tidak ada yang lebih penting dari menikmati tenang dan nyaman nya rumah mertua ku.

Pagi hari, aku bangun lebih awal karena waktu tidur ku yang sudah lebih dari cukup. Shira juga tampak nya begitu, padahal biasanya dia rewel dan tidur sedikit lebih larut, tapi malam tadi, dia tidur lebih awal dan begitu aku bangun, dia juga bangun. Seperti biasa yang kulakukan, adalah memberikan nya sarapan terlebih dahulu. Harusnya Shira masih harus kuberikan ASI, tapi memang produksi air susu ku tidak begitu baik. Biasanya Shira hanya bisa mendapatkan asupan ASI seminggu 2 kali atau bahkan tidak sama sekali dan hanya di ganti susu formula, seperti pagi ini. Aku ke dapur. Ternyata Ibu juga sudah bangun dan sedang menyiapkan sarapan. Baru mulai seperti nya.

"Eh, sudah bangun. Gimana istirahatnya?"

"Wahhh, nyenyak banget bu. Tania Betah kalo udah nginap disini. Udara nya juga enak"

"Kamu perlu apa? Air hangat ?" Ucap ibu yang melihat ku membawa topless yang jelas terlihat berisi susu.

"Iya bu. Shira nya udah bangun juga, biar sarapan duluan"

"Ohh sebentar., ini baru mateng air nya" ucap ibu yang memberikan air Panas padaku di cangkir. Setelah nya aku izin kembali ke kamar. Shira yang sudah paham bagaimana cara memegang dot membantu ku untuk tidak terlalu repot menunggu, dan memutuskan kembali ke dapur membantu ibu memasak.

"Sini bu, Tania bantuin"

"Loh, tapi Shira nya lagi minum susu tah?"

"Iya. Tapi Udah bisa pegang botol nya. Mas Tio juga tadi udah terjaga, jadi sekalian ngeliatin" ucap ku yang memang Mas Tio terlihat baru bangun juga tapi masih bermalasan disana.

"Iyaaa tapi ga usah dibantu. Kamu nya santai aja dulu"

"Hehe ga apa bu. Kalo ini kan bukan bantu, Tania mau sekalian belajar masak" ucap ku beralasan agar bisa langsung di terima.

Ibu tersenyum, dan mengiyakan. Ku bantu kegiatan menyiapkan sarapan tersebut hingga semua nya selesai. Memang sedikit banyak aku juga sekalian belajar mengenai teknik atau racikan khas yang ibu tau. Senang sekali rasanya diajarkan sambil benar benar memasak seperti ini.

Setelah semua nya Sudah bangun, kami sarapan bersama. Kembali bapak dan ibu bertanya lebih lanjut bagaimana kehidupan kami waktu tinggal disana. Mas Tio terlihat menjelaskan dengan sangat semangat. Tidak ada kegiatan yang berarti hari ini selain beristirahat dan bercengkrama. Mas Tio juga sedang mempersiapkan beberapa dokumen yang kemungkinan harus dia bawa besok pagi.

...

Mas Tio pun berangkat pagi ini setelah kami sarapan. Dia berpamitan dengan kami semua, dan aku bersama Shira akan tinggal di rumah mertua ku kurang lebih selama 3 minggu.

Seharian ku lihat Shira terus diajak bermain dengan oma dan opa nya. Melihat mereka yang terlihat sangat sayang dengan cucu nya ini membuat rasa aman dan nyaman juga untuk ku. Begitu juga kulihat Shira yang tidak rewel sama sekali. Sore hari nya opa juga membawa Shira jalan sore keluar, seperti layaknya kakek yang dengan bangga menunjukkan cucu nya dengan orang orang sekitar. Sedangkan aku dan Ibu, menyiapkan makan malam. Alasan ku agar bisa sekaligus belajar membuat ibu menerima ku untuk terus membantu nya dalam hal memasak, meskipun hal lain seperti mencuci piring, membersihkan rumah dan sebagainya tidak di berinya izin.

_________
CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI UPDATE SEGERA

SUDAH TERSEDIA DI KARYAKARSA.

PS : CERITA INI MURNI FIKSI DAN ORIGINAL KARYA CLEMENTID PROJECT.

SEBAGAIMANA CERITA FANTASI, DIGUNAKAN UNTUK MEMBANTU MEMFASILITASI FANTASI PEMBACA. TIDAK ADA ANJURAN ATAU AJAKAN UNTUK BERBUAT HAL-HAL YANG TERTERA DIDALAM CERITA FANTASI INI. READ RESPONSIBLY

BOOK 58 - MERTUA ADALAH MAUT ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang