Perlakuanmu

118 11 0
                                    

Jam berganti Hari, dan hari pun berganti minggu. Sejak menyerahkan kunci apartemen abiyasa waktu itu, callie tak lagi bertemu dengan abiyasa. Hanya saja suara petikan gitarnya masih menemani callie di malam-malam kesendiriannya.

Sebenarnya, callie ingin mengunjungi unit abiyasa. Namun ia terlampau sungkan. Lagipula, abiyasa lebih sering pulang larut malam. Sehingga callie hanya bisa mengetahui abiyasa sudah berada di apartemen hanya melalui suara gitarnya yang hampir selalu membangunkan callie.

Hubungan callie dengan jonathan pun tak memiliki sisi temu. Callie bahkan memblokir semua sosial media dan nomor telepon milik kekasihnya itu. Pasalnya beberapa hari lalu, ia baru saja mempergoki jonathan berjalan dengan wanita lagi.

Pagi ini, callie sedang berada di kelas menunggu dosennya Pak Deni masuk untuk mengenalkan dosen tamu yang akan memberikan materi untuk beberapa pertemuan kedepan.

Tak lama kemudian, pak Deni pun masuk diikuti oleh seorang pria gondrong yang sangat callie kenal. Callie berusaha menyembunyikan wajah terkejutnya dengan menundukkan mukanya.

"Pssst, kel. Dosen tamunya kek preman pasar" Bisik Lia yang kebetulan duduk disamping callie.

Tanpa melihat dengan jelas, callie pun sudah tahu jika penampilan Dosen Tamu yaitu Abiyasa tetangga apartemennya saat ini adalah dengan rambut panjang yang diikat seadanya, kumis dan janggut yang tumbuh liar dengan bebas, berkaos hitam, bercelana ripped jeans, dan juga sepatu proyek andalannya.

"Selamat pagi, teman-teman. Perkenalkan ini dosen tamu yang akan membantu perkuliahan ini beberapa pertemuan kedepan. Silahkan pak" Ucap Pak Deni.

Abiyasa pun berdehem pelan dan mulai mengucapkan salam.

"Merdeka! Selamat pagi, teman-teman  mahasiswa. Perkenalkan nama Saya, Abiyasa Wijaya, biasa dipanggil Yos. Saya adalah teman semasa kuliah pak Deni dulu di Kota Kembang. Hanya saja, saya tak berkesempatan untuk menyelesaikan studi saya, hehe. Jadi saya agak canggung berdiri di depan para mahasiswa hebat seperti kalian" Ucap Abiyasa.

Callie pun mulai mengangkat kepalanya. Ia tak menyangka bahwa abiyasa seumuran dengan dosen nya.

"Saya sendiri adalah sudah lama tidak berada di dunia fotografer karena banyak hal. Jadi saya harap masih bisa menyampaikan ilmu saya ke teman-teman sekalian" Sambung Abiyasa.

Tebakan Callie sepenuhnya benar, kecuali tentang kaos yang dikenakan oleh abiyasa. Saat ini abiyasa tengah mengenakan kemeja hitam polos dengan lengan panjang.

"Udah, Yos. Biar aku aja yang mengenalkan kamu. " Ucap Pak Deni sedikit geram.

"Jadi, pak Abiyasa ini adalah fotografer mashyur pada jamannya. Saat masih berkuliah dengan saya, beliau sudah banyak mengikuti lomba fotografi tingkat internasional. Bahkan beberapa hasil jepretannya digunakan oleh banyak majalah maupun tabloid baik dari luar ataupun dalam negeri. Setelah menghilang dari kampus, beliau ini kembali muncul di dunia fotografi sebagai salah satu fotografer utama di agensi super model, dan dengan jepretannya sudah membawa banyak model menuju puncak karirnya. "

Seisi kelas pun hanya terdiam kagum dengan apa yang diucapkan oleh Pak Deni. Sedangkan abiyasa sendiri hanya tertawa pelan di sebelah Deni.

"Hahah. Ya begitulah. Saya saja lupa lho pernah ngapain aja dulu, hebat sekali ingatan dosen kita ini" Ucap Abiyasa dan langsung disambut oleh tawa dari seisi kelas.

Pak Deni hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Yaudah. Nanti kalian kenalan lebih lanjut sama pak Abiyasa sendiri saja. Saya mau keluar. Silahkan pak Yos" Ucap Deni lalu pergi keluar ruangan.

"Baik, teman-teman. Ada pertanyaan?? " Tanya Abiyasa.

Seorang mahasiswa pun mengangkat tanganya.

"Silahkan, mas"

Jiran kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang