Rasa Takut dalam Benakmu

145 10 3
                                    

Disebuah sore pada bulan desember yang cerah, terparkir sebuah mazda astina didepan salah satu fakultas Universitas Negeri Ibukota. Asap rokok keluar melalui celah dari jendela mobilnya.

Tak lama kemudian seorang gadis menuju ke arah mobil tersebut dengan setengah berlari, meninggalkan kedua temannya dibelakang.

Gadis itupun membuka pintu disebelah pengemudi dan masuk ke dalam mobil.

Sebuah kecupan pipi didaratkan gadis itu pada pria yang sedang merokok di kursi pengemudi.

"Hei, nunggu lama ya kak" Ucap gadis itu.

Sang pria pun hanya tersenyum,

"Nggak juga kok. Belum tahun baru juga"

"Apasih kak yoss. Emang mau disini terus sampai tahun baru" Ujar gadis itu manja.

"Hahaha. If it's for you, why not?? "

"Raja gombal ya sekarang" Sahut gadis itu tersenyum malu.

"Tata mau langsung ke apart?? Atau mau cari makan?? " Tanya sang pria.

"Langsung aja deh kak. Nanti aja tata masakin."

"Emang bahan-bahannya masih ada?? "

"Masih dong. Kan kemarin baru belanja" Ucap gadis tersebut.

Pria itu hanya tersenyum lalu menyalakan mobilnya, dan perlahan keluar dari area kampus.

Dua orang yang terlihat bahagia di dalam mobil tersebut adalah Callie dan Abiyasa. Hubungan mereka semakin dekat seiring dengan bertambahnya bulan. Wajah murung tanpa gairah milik abiyasa pun sudah perlahan menghilang, begitu juga mata sembab yang sering tergambar di muka Callie. Mereka berdua saling bahagia dengan apa yang mereka jalani kini.

Callie kini jarang sekali tidur diapartemennya. Ia lebih sering menghabiskan waktunya bersama pria idamannya itu. Sedangkan abiyasa pun mulai menikmati dan menaruh hati pada gadis yang berumur jauh dibawahnya itu.

Hubungan mereka sebenarnya tidak sejauh itu, mereka bahkan tak memberikan label pada hubungan mereka. Hanya saja, Abiyasa menerima kasih sayang dari callie, sedangkan callie juga mengetahui bahwa abiyasa menaruh harapan kasih padanya.

Menurut mereka, yang membuat hubungan itu ada bukanlah status ataupun label yang disematkan dalam sebuah hubungan, melainkan unifikasi visi dan misi yang ada dalam diri mereka. Setidaknya itulah yang diungkapkan callie pada abiyasa.

Callie sendiri sudah memutuskan hubungannya dengan Jonathan sedari ia mulai jatuh hati dengan sosok perewa berhati lembut seperti Abiyasa. Ya walaupun callie tahu, hati abiyasa belum sepenuhnya menjadi miliknya. Abiyasa terkadang masih terlihat mengenang Veranda, mantan kekasihnya. Belum lagi soal Feni yang sepertinya menaruh hati pada prianya itu.

Bukan hal yang mudah bagi gadis muda seperti callie untuk berhadapan dengan wanita-wanita yang jauh diatas umurnya dalam memenangkan hati sang Ksatriya tercinta. Tapi kali ini, ia hanya ingin fokus menikmati hari-hari bahagianya.

"Kak. Kakak ada cuti akhir tahun kan?? " Tanya callie.

"Ada mungkin, ta. Kenapa?? "

"Kita natalan bareng yuk"

"Kemana?? "

"Mau ke mami apa ke bunda?? " Tanya Callie.

Abiyasa pun terdiam di mobilnya.

"Kakk.. Kenapa??" Tanya callie sambil menggenggam tangan abiyasa disampingnya.

"We're not do something illegal kan?? " Sambung callie.

Jiran kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang