♡ One ♡

1.2K 117 52
                                    

.
.
.

Author Pov

Tiga tahun dijalanin Ahyeon dan Rora dengan luka dan memori menyedihkan yang masih tertinggal. Tidak mudah bagi mereka untuk tetap bertahan. Mereka masih sering menangis sendiri atau sesekali menangis bersama.

Rasa hampa masih sering mereka rasakan, mereka masih belum berdamai dengan keadaan, belum bisa menerima takdir sepenuhnya. Namun sedikit kekuatan tersalurkan saat mereka saling tersenyum, atau saling berpelukan.

Sekarang hal favorit didunia ini adalah senyum satu sama lain. Karena itu salah satu hal yang membuat mereka berdua bertahan.

"Raa kaos kaki gue yang biru mana? Lu kalo make pasti kececer deh" Omel Ahyeon saat membuka laci tempat kaos kakinya berada.

"Ya gak tau, gue gak ada pake"

"Halah, pasti lu pake, tapi lu lupa" Ahyeon menoleh kebelakang melihat Rora yang asyik dengan smartphonenya.

"Yaudah tanya mba Mawar aja pas kesini. Mungkin ada pas dia berberes" Ucap Rora santai, Ahyeon menghela napasnya berusaha sabar sebelum kursi make up nya melayang ke kepala Rora.

"Kalo ada pasti udah disimpen sama mba. Lu ngeselin banget sih. Kalo pake sesuatu taruh lagi ditempatnya, kalo baju kotor taroh di keranjang cucian. Tiap hari mesti banget gue ngomel" Cerocos Ahyeon, Rora memutar matanya malas. Namun Rora tidak ingin menjawab Ahyeon, apapun jawaban Rora akan tetap salah di mata Ahyeon.

Ahyeon menutup laci dengan kesal, ia pun keluar kamar untuk minum agar emosinya mereda. Ahyeon mungkin harus pergi periksa tensi darahnya, siapa tau sudah diatas tensi normal.

Hidup sendiri sebuah perjuangan dan pengorbanan bagi Ahyeon. Pasalnya dulu seluruh kebutuhan Ahyeon di layani pelayan. Ia tidak pernah sedikitpun menyentuh pekerjaan rumah.

Sekarang meski ada mba Mawar yang datang setiap 2 hari sekali untuk membersihkan rumah mereka, tapi tetap saja hal-hal kecil harus mereka kerjakan.

Lalu Ahyeon kembali lagi kekamar dan melihat Rora sudah mematikan lampu dan tertidur, hanya ada cahaya dari lampu tidur yang masih menyala dari rak disamping mereka. Ahyeon naik keranjang dan ikut berbaring di samping Rora. Ahyeon menghadap Rora yang sedang tertidur, Ahyeon tersenyum melihat wajah polos Rora. Hanya saat tidur Rora tidak membuat Ahyeon emosi.

Hidung mancung, pipi yang menggemaskan dan bulu mata yang cantik buat Ahyeon mengagumi wajah Rora.

"Ngapain lu liatin muka gue segitunya?" Tiba-tiba Rora bersuara.

'Njirr malu'

"Pede banget lu, gue ngehadap lu. Jadi otomatis ya kaya ngeliatin lu, padahal engga" Ahyeon langsung merubah posisi tidurnya menatap langit-langit.

"Yaelah pake malu-malu meong" Ucap Rora lagi, kini Rora merapatkan tubuhnya kearah Ahyeon.

"Mau ngapain lu?" Tanya Ahyeon memandang julid Rora.

"Gue cuma pengen peluk"Rora memeluk Ahyeon yang pasrah. Rora menempelkan wajahnya ke bahu Ahyeon.

"Gue kangen Rami" Ucap Rora sendu.

Deggg

Ahyeon terdiam saat kalimat itu keluar dari mulut Rora. Hatinya langsung terasa nyeri, luka ditinggalkan Rami entah sampai kapan bisa sembuh. Ahyeon memegang tangan Rora dan mencoba menghibur gadis itu.

"Gue juga kangen, lusa kita ke makam Rami ya? Lu sibuk gak lusa?" Tanya Ahyeon masih menatap langit-langit kamar.

"Engga" Jawab Rora singkat.

COUPLE GAJE - ROYEON PINKSOZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang