♡ Eight ♡

484 89 8
                                    

.
.
.

Author Pov

Tepat pukul 6 pagi Rora bangun terlebih dulu. Sangat jarang terjadi karena selama ini Ahyeon lah yang bangun terlebih dulu lalu menyiapkan sarapan. Rora duduk sambil mengumpulkan nyawanya yang masih melayang.

Hati Rora masih terasa sakit, entah apa yang terjadi pada mimpinya. Hingga saat Rora menoleh dan melihat wajah Ahyeon hatinya terasa hangat hingga tanpa sadar ia pun tersenyum. Ia baru ingat semalam tangan gadis itu memukulnya begitu keras.

"Maafin gue udah nyakitin lo, gue bakal belajar mencintai lo. Gue bakal usaha bahagiain lo disisa hidup gue" Gumam Rora seraya mengusap kepala Ahyeon dengan sayang. Rora merasa bersalah dan merasa sangat kesepian saat Ahyeon menjauhi dirinya.

Rora tersenyum saat mengingat tawa Ahyeon yang indah. Rora lupa kapan terakhir kali Ahyeon tertawa lepas seperti itu. Yang ia ingat Ahyeon sering tertawa saat Rami masih hidup.

"Lo pasti liat gue disana kan Ram? Yakini gue kalo semua ini bener! Gue hanya ngejalani sisa hidup gue dengan baik" Ucap Rora pelan, Rora tersenyum getir berusaha menguatkan diri. Rora pun bangun dari ranjang dan keluar menuju kamar mandi.

Setelah urusannya di kamar mandi selesai, Rora langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Rora tidak ingin repot jadi ia akan menyiapkan nasi goreng saja. 30 menit berkutat di dapur akhirnya sarapan mereka sudah matang. Rora menyiapkan piring dan lainnya ke meja makan.

Setelah selesai, Rora berjalan ke kamar untuk memanggil Ahyeon.

"Yeon, bangun. Nanti lu telat" Panggil Rora, dengan tanpa adabnya ia menendang-nendang kaki Ahyeon.

Ahyeon tampak bergerak dan menghentakan kakinya dengan kesal.

"Bangunin orang yang bener kenapa sih" Ahyeon melek dan menatap marah Rora, Ahyeon menggerakan tangannya dengan kesal.

"Lu juga kalo bangunin gue persis emak tiri, udah jangan kebanyakan protes" Jawab Rora acuh langsung keluar kamar.

Ahyeon mengacungkan jari tengahnya dibalik punggung Rora. Ahyeon pun bangkit dengan lemas. Moodnya pagi ini jadi jelek karena ulah Rora.

'Bocah setan'

Seperti permintaan Ahyeon, pagi ini Rora akan mengantar Ahyeon kekampus, kini mereka sudah ada didalam mobil. Ahyeon masih sibuk menaruh tasnya di jok belakang dan memasang sabuk pengaman. Rora mengetuk-ngetuk setir, ia tampak gugup.

"Yeon, gue mau ngomong" Ucap Rora memberanikan diri.

"Iya ngomong aja" Ahyeon sedang melihat pantulan dirinya dari cermin. Ahyeon memastikan tampilannya sekali lagi.

"Maafin gue kalo gue nyakitin lu, maafin gue udah bahas Rami, maafin gue" Ucap Rora hati-hati. Ahyeon langsung berhenti dari kegiatannya dan langsung menoleh menatap Rora yang juga menatap dirinya.

Tidak ada hujan tidak ada angin kenapa Rora memohon maaf pikir Ahyeon.

"Iya, udah gue maafin" Jawab Ahyeon singkat.

"Serius?" Tanya Rora tidak percaya.

"Ya iya serius, lagian tumben lu minta maaf" Sarkas Ahyeon sambil menyimpan cermin kecil ke dashboard mobil.

"Mulai sekarang gue bakal sering minta maaf"

"Ya jangan sering minta maaf, kalo bisa mah jangan buat salah"

"Iyaa, gue bakal berusaha buat jadi lebih baik" Rora berkata dengan lembut sambil tersenyum. Ahyeon heran dengan sikap Rora yang terkesan aneh.

"Lu habis minum komik satu kotak ya? Kaya orang mabok lu"

COUPLE GAJE - ROYEON PINKSOZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang