CHAPTER 5 - THE BEST PARTNER

180 5 0
                                    

"anak misterius itu, selalu saja sulit ditebak. Aku tak menyangka dia mau menyelamatkanmu. Kupikir kalian tak begitu dekat", ungkap phi Gong heran.

"Ping yang meminta bantuannya, phi", jawab Ping menjelaskan.

"ah, pantas kalau begitu. Dia memang selalu menurutimu", ujar phi Gong.

"Tapi tidak gratis, phi. Karena Ping harus membelikan makanan dan minuman favoritnya selama sebulan. Ping jadi harus mengurangi jajan diluar", Ping cemberut sambil menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibirnya yang membuat phi Gong terkekeh pelan.

 Ping jadi harus mengurangi jajan diluar", Ping cemberut sambil menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibirnya yang membuat phi Gong terkekeh pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meen yang merasa gemas menjepit bibir Ping dengan telunjuk dan ibu jarinya, "nanti phi traktir jajan dan makan malam"

"serius, phi?", Ping mendadak berbinar mendengar kata traktir dari Meen yang dibalas anggukan dari Meen.

"Yeayy!! Ping mau udang dan kepiting juga stroberi!"

"Meen, apa kau sudah berterimakasih pada Rain?", tiba-tiba phi Gong bertanya.

"kemarin sudah secara singkat, phi. Tapi sepertinya aku belum melakukannya dengan baik, karena kondisiku masih kacau waktu itu", jawab Meen.

Phi Gong hanya menghela nafas. Karena Rain memang sangat misterius. Dia tak memiliki manager atau bergabung di agency manapun. 

Meski dia tampak cukup akrab dengan anak-anak MChoice, namun sesungguhnya tidak ada yang benar-benar mengenalnya.

Banyak orang yang nyaman dengannya, berkeluh kesah atau sekedar bercerita dan mendengarkan kata-katanya meski ia selalu menampakkan ekspresi garang. 

Tak ada yang mengetahui dimana letak apartemen tempat ia tinggal dan hanya sedikit orang yang memiliki nomor ponselnya.

Ia hanya datang ketika proses syuting dan mendadak sering muncul tiba-tiba di markas MChoice. Seolah ia tahu ketika ada member MChoice yang sedang dilanda masalah.

Pernah satu kali ia mendadak mampir di rumah phi Gong dan sibuk mencoret-coret diatas kertas. Tiba-tiba menyerahkan kertas tersebut ke para member Evening Sunday tanpa banyak bicara.

"lirik lagu", ucapnya singkat kemudian pergi meninggalkan lokasi.

Dari sedikit informasi tentang Rain yang berhasil digali, phi Gong hanya mengetahui jika Rain berdarah campuran Romania – Jepang – Korea – Indonesia – Norwegia – Mesir – Australia. Namun tak ada yang mengetahui pasti kewarganegaraannya.

Menguasai 10 bahasa (9 bahasa asli manusia, 1 bahasa fiksi: Na'vi karena penggemar Avatar). Praktisi Parkour dan Capoeira serta menyukai hal-hal yang menurutnya imut dan mungil.

Phi Gong hanya menghela nafas berat sebelum Ping menyahut dengan riang, "Ping punya nomor telepon phi Rain. Mau telepon kah?"

"Kenapa tidak bilang dari tadi?!", phi Gong dan Meen menyahut bersamaan dengan sedikit kesal.

"Maaf, karena tidak ada yang bertanya", ucap Ping dengan polosnya.

Sementara phi Gong dan Meen hanya geleng-geleng kepala.

"S̄wạs̄dī Kh̀a", ucap seseorang di seberang sana setelah telepon tersambung.

"Phi..! ini Ping! Phi Meen mau bicara, phi", Ping berseru dengan riang hingga lupa membalas sapaan Rain.

"Silahkan", sahutnya datar.

"Phi, ini Meen. Saya ingin berterimakasih atas bantuan phi kemarin", ucap Meen hati-hati.

"Sebentar lagi kami makan malam bersama phi Gong. Apa phi mau ikut?", tak lupa Meen menawarkan sebagai ungkapan rasa terimakasihnya.

"tidak usah, nong. Udah ada janji makan malam", Rain menolak dengan halus.

"and no need to thank me. Kalau mau berterimakasih, berterimakasihlah pada nong Ping. Karena dia yang lagi-lagi ingin menyelamatkanmu. Aku hanya menjalankan tugas darinya saja. He's the best partner for you"

"..."

"nong Gong ada disitu kah?", tanya Rain tiba-tiba.

"Khab", mau tak mau phi Gong menjawab meski sebal dengan panggilan nong yang ditujukan padanya.

"555.. tak perlu ketus begitu, nong jawabnya. Aku titip 2 bocil itu ya.. dan Adek jangan nakal dan berulah lho ya di restoran nanti",

Entah kenapa hari ini Rain bisa bertutur kata lembut dan tidak menggunakan bahasa slang yang seringkali diucapkan dengan nada ketus. Benar-benar sulit ditebak.

 Benar-benar sulit ditebak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MINI DRAMA

Rain : "Anjir! ngagetin aja sih, orang gw lagi anteng nonton bok*p. Untung gw pause dulu tadi jadi gak ketauan"

Sebetulnya Rain sedang bosan di apartemennya. Dan setiap kali bosan, ada saja pikiran impulsifnya yang diwujudkan untuk mengusir kebosanan tersebut.

Kali ini adalah nonton film p*rn0 untuk memuaskan rasa penasarannya sambil menikmati kudapan dari Ping hasil menuruti permintaannya 2 hari yang lalu.

Beberapa kali dia pause dan zoom tampilan video terlarang di laptopnya supaya bisa melihat dengan jelas area genital para aktor yang saling menempel yang kemudian dikomentarinya seperti :

"hou.. buset mayan juga. Tu berapa senti ya panjang dan diameternya", gumamnya sambil mengunyah pizza.

"alamak, lubangnya gede amat"

"tu dia ngompol apa pake pelumas yak..?", sahutnya heran. Dan masih banyak komentar-komentar tak senonoh lainnya.

Ketika tiba-tiba Ping menelepon, ia terlonjak kaget ketika mengetahui nomor yang menghubunginya. Rain sudah bisa menebak kalau Ping pasti bersama Meen dan Gong usai pertandingan.

Jadi supaya tak berlama-lama bicara, Rain pun sengaja menggunakan nada lembut dan bahasa sopan yang amat sangat jarang ia gunakan.

Tujuannya supaya mereka tertegun dan tidak bisa banyak menimpali. Sehingga telepon berlangsung singkat dan Rain bisa melanjutkan aktivitasnya kembali.

*

*

Gak tau gw nulis apaan dah ini 😭😭 ngalir aja. 

RIP kesucian otakku.

The Best PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang