"Iya boleh," jawab Lucas dengan singkat.
"Baiklah, ayo ... aku sudah siap," ucap Pijar pada Lucas.
"Seperti biasa kau tidurlah dulu, sampai sukma mu keluar dari tubuhmu." ucap Lucas. Sementara Pijar langsung mengikuti perintah Lucas.
Pijar terbaring di atas kasurnya yang empuk dan segera memejamkan matanya, setelah beberapa saat, akhirnya sukma Pijar pun keluar dari raganya. Lucas langsung mengambil posisi untuk menggandeng tangan halus milik Pijar. Tangan mungil Lucas pun menuntunnya kembali ke gerbang gaib untuk melihat semua yang terjadi di masa lalu Lucas.
Setelah keluar dari gerbang gaib, tangan mungil Lucas pun melepas genggaman itu. Pijar disuguhkan dengan pemandangan orang-orang Belanda yang sedang berkumpul, seperti sedang merencanakan sesuatu. Pijar pun mulai mendengarkan pembicaraan mereka, sementara Lucas pergi entah kemana.
"Kau lihat tidak, kemarin Hendrick dan istrinya memberikan makanan pada para pekerja pribumi dan bukahkah itu hal yang dianggap menentang?" ucap salah seorang tentara Belanda.
"Iya, aku melihatnya. Nanti biar pimpinan yang mengambil tindakan, kita tinggal menuruti saja," jawab salah seorang temannya.
"Baiklah, kita hanya melaksanakan perintah," balasnya.
Setelah mendengar percakapan itu, Pijar pun berpikir, "siapa yang mereka maksud?" batinnya. "Apa jangan-jangan Hendrick itu ayahnya Lucas?" tanyanya dalam hati.
Tanpa disadari oleh Pijar, ternyata Lucas kecil yang asli juga sedang mendengarkan pembicaraan para tentara Belanda tersebut. Dengan perasaan takut Lucas kecil pun berlari menuju rumahnya, untuk memberitahukan tentang apa yang baru saja ia dengar pada kedua orang tuanya.
Setelah mendengar penjelasan dari Lucas kecil, Hendrick dan Laurenz pun terkejut dan langsung membereskan semua pakaian mereka tanpa memberikan aba-aba pada Lucas.
"Mom, Dad, where are you going?" teriak Lucas, namun tak dipedulikan oleh kedua orang tuanya.
"Jangan berisik, lebih baik kau sembunyi di ruang bawah tanah, sekarang!!!" perintah Hendrick.
"Ok, Dad." Jawab Lucas, dan langsung berlari menuju ruang rahasia yang berada di bawah tanah.
Setelah itu, Hendrick dan Laurenz pun pergi dengan membawa segala keperluan mereka tanpa sepengetahuan Lucas. Pijar yang melihat hal itu pun merasa heran, kenapa orang tua Lucas malah meninggalkan Lucas sendiri di rumah. Saat ini Lucas hanya bersama dengan pembantu keluarga mereka, yang bernama Bi Mirna, merupakan keturunan kebangsaan Indonesia yang bekerja di keluarga Lucas. Namun, keluar Lucas selalu memperlakukan Mirna dengan baik.
Pijar, yang sedari tadi masih berada di luar rumah sembari memperhatikan kemana perginya kedua orang tua Lucas, ternyata dirinya melihat bahwa orang tua Lucas diikuti oleh sekelompok tentara Belanda, yang sepertinya memang sudah mengincar mereka sejak awal. Dan ada juga beberapa tentara Belanda yang lain, yang sedang menuju ke rumah Lucas. Pijar hanya bisa terpaku, tidak tahu harus berbuat apa, bahkan sosok jin yang menyerupai Lucas yang tadi sedang bersamanya pun, kini entah berada di mana.
"Gawat, mereka pasti penyebab Lucas meninggal." Pijar terdiam sejenak, "Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku juga tidak bisa menolong Lucas, kita berada di dimensi yang berbeda saat ini, apa aku harus menyaksikan kejadian tragis ini seorang diri?" ucapnya dalam hati.
"Kemana perginya mereka, kenapa tega sekali meninggalkan Lucas di rumah, dan hanya diminta untuk bersembunyi?" pikirnya dalam hati.
Setelah itu, Pijar pun memberanikan diri untuk mulai masuk dan menyusuri isi rumah tersebut. Walau rumah itu adalah rumah yang sama dengan yang di tinggali Pijar saat ini, namun suasana dalam rumah tersebut sangat jauh berbeda, mencekam dan menakutkan. Pijar berjalan pelan-pelan ke dalam rumah, namun tiba-tiba saja ada yang mendobrak pintu dari arah yang berlawanan yaitu dari pintu belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astral Projection [END] ✔
HorrorGenre : Horor, Thriller, Fantasi Cast: Kim NamJoon as Danu Raksa Wiguna Blurb : Menceritakan tentang seseorang bernama Pijar Renjana yang merupakan anak indigo sejak kecil. Dia bisa melihat mereka yang tak terlihat serta dia juga bisa berkomunikasi...