Part 4

898 26 1
                                    

Sean dan meidina masih tertidur, memeluk satu sama lain, menepis udara dingin area pegunungan menjadi kehangatan oleh cinta mereka.

Meidina wanita pertama dan cinta satu satunya sean, sean sangat mencintai wanita yang saat ini sedang ada didekapannya. Dia selalu mengupayakan kebahagian dan kenyamanan meidina, bahkan dia rela melakukan apapun demi meidinanya ini, bisa dibilang cinta sean sudah diambil semua oleh meidina.

"Eughhhh...." medeina menggeliat bangun dari tidurnya, badannya sangat remuk saat ini, mungkin efek dari pergulatan panasnya dengan sean.

Meidina yang merasa lapar mencoba mengingat sesuatu astagaa ternyata terakhir dia makan itu hanya tadi siang di rest area itu pun hanya ayam goreng dan nasi pantas saja saat ini dia sangat lapar.

"Laper banget, tapi aku ga mungkin kebawah sendiri" monolognya yang masih ada didalem pelukan sean.

Dengan sentuhan pelan pada pipi sean dan nada yang lembut meidina mencoba membangunkan sean. "Sayang... seann... sayang" sudah 3 kali meidina mencoba membangunkan sean, tapi usahanya belum membuahkan hasil. Sepertinya sean benar benar lelah.

"Sayanggggggg ahhhhh akuu laperrr" Rengek meidina sambil memukul dada sean pelan.

"Eughhh.....
Kamu laper sayang ?"

"Iya aku laper kan kamu tau sendiri kita makan terakhir direst area"

" yaudah kita bikin mie aja yuk dibawah" ajak sean kepada meidina yang masih berada dipelukannya.

Mendengar kata mie meidina segera bangkit, padahal meidina belum memakai baju.

Sean yang melihat meidina langsung bangkit dari tempat tidurnya pun hanya terkekeh gemas .

"Sayang baju aku kamu lempar kemana si ?" sambil mencari bajunya.

"Itu yang kamu injek kayanya baju kamu deh yang" jawab sean sambil melihat arah kaki meidina

"Lah iya hahaha" jawab meidina terkekeh

"Yauda ayo sayang aku udah laper banget" rengek meidina

Sean pun segera bangkit dari kasurnya, mencari celana dan bajunya yang dilempar meidina asal saat keduanya sedang ekhem ekhemm..

Meidina yang penakut mengekori sean dari belakang sambil menggemgam tangan sean.

" Duarrrrrr " sean yang usil terhadap meidina

"Akhhh..." kaget meidina
"Apaan sih kamu usil banget" meidina sambil mencubit lengan sean.
"Awhhsshhh" ringis sean.

Sampai didapur meidina segera membuka lemari tempat menyimpan stok makanan, sedangkan sean duduk menunggu di meja makan yang masih satu area dengan dapurnya.

"Sayang kamu mau mie kuah atau mie goreng" tanya meidina pada sean

"Apa aja deh asal satu mangkok berdua sama kamu"

"Ahhhh ga kenyang kalo semangkok berdua" rengek meidina

" kalo ga kenyang mienya kan bisa 2 atau pun 3 mei" Jawab sean lembut.

"Tapi aku mau pakai cabe sean, kamu kan gasukaa"

"Yauda deh kita makannya sendiri sendiri aja, aku mau mie goreng aja sayang" timpal sean.

"Okei cintaku,tunggu ya"

3 menit berlalu mie instan yang meidina buat akhirnya matang,  mereka berdua pun membawa mienya kemeja makan untuk disantap bersama.

" sayang jangan terlalu banyak makan pedes ah, nanti perutmu sakit" khawatir sean sambil melihat banyaknya cabe dimangkok meidina.

"Iya sayangg, lagian ini sedikit kok"

" Kalo segitu dikit, yang banyak seperti apa meidina ?"

"Yang banyak itu 1 bungkus mie dengan 1kg cabe rawit sean" ucap meidina meledek.

"Tuk..."
Sean yang gemas dengan jawaban meidina hanya menyetil kening wanitanya itu.

"Awwhhh.. sakit tau" meidina sambil memegang keningnya yang terasa cukup perih.

Cuppp

Satu kecupan yang sean berikan pada kening meidina yang tadi ia sentil.
"maaf ya sayangkuu, abisnya kamu tengil sih"

"Akhhhh seann jidatku bau mie instann kamu mah" kesal meidina karena tak terima sean mencium keningnya saat tengah makan.

Tbc.

Valid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang