5. Pagi yang Berisik

87 13 2
                                    

Sudah menjadi rutinitas bukan ketika akan berangkat kerja, sekolah atau kuliah pasti selalu berisik, entah itu mencari kaos kaki, dasi atau bahkan sepatu yang lupa di cuci.

Itulah yang terjadi di komplek ini bukan satu rumah atau dua rumah, semua rumah pagi ini sangat amat berisik dari rumah ke rumah pasti terdengar suara teriakan, suara panik, dan jelas pasti suara amarah.

"JUAN BURUAN JUAN ITU SI SARA UDAH NUNGGU NOH MAU BERANGKAT BARENG" teriak Raya saat melihat Sara berada di depan rumahnya.

"Sara masuk dulu aja sini si Juan masih siap-siap" Raya mengajak Sara untuk masuk ke dalam karena takutnya adik manisnya itu pegal karena menunggu Juan.

"Oke teh" Sara kemudian duduk di sofa ruang tamu kediaman Raya.

"Teh tadi kata bang Jefran dia duluan ada perlu dulu, disuruh bareng sama bang Malik aja atau bang Jehan katanya" Sara menyampaikan pesan Jefran pada Raya karena tadi dia sempat berpapasan dengan Jefran.

"Ow oke deh, duluan ya Sara" pamit Raya.

Raya melangkah keluar dengan terburu-buru dia hari ini ada presentasi mana dosennya killer mampus aja kalo telat.

Kalo kata Sara bareng sama Malik atau Jehan, Raya sebenernya bareng siapa ajak ayok dia udah buru-buru banget soalnya, kebetulan banget karena yang lewat depan rumah dia Shaka seketika Raya langsung mencegat lelaki itu dengan berdiri di tengah jalan.

TINNN

"BAJINGAN, LO MAU MATI HAH?" amuk Shaka ketika melihat kelakuan tetangganya itu.

"IYA GUE BAKALAN MATI KALO TELAT KE KAMPUS, MAKANYA DARI ITU GUE NEBENG YA GANTENG" ujar Raya lalu berlari untuk menduduki jok belakang motor Shaka.

"Gue gak bilang iya perasaan"

"Gue gak butuh jawaban, ayo cepetan mas ah telat nih gue" ujar Raya sambil menepuk-nepuk pundak Shaka.

"Lo yang nebeng lo yang rusuh"

"Terserah gue lah ayo cep- AAAAA MAMA TOLONG" Raya berteriak karena dia terkejut Shaka tiba-tiba saja langsung menjalankan motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Hari hari ada aja tingkahnya" ujar Aiyana sambil menggelengkan kepalanya melihat Raya dan Shaka.

"SARA PEGANGAN GUE MAU NGEBUT" teriakan Juan juga cukup menggelegar di area komplek ini.

"JANGAN NGEBUT LAH" amuk Sara.

"JUAN LO NGEBUT AWAS LO GUE TILANG" Teguh yang baru saja keluar dari rumah nya dan mendengar perkataan Juan itu langsung saja jiwa polisinya keluar.

"Hehehe ampun bang, ayo Sara cantik kita berangkat sekolah" ujar Juan dengan senyuman di wajahnya.

"Najis" celetuk Sara.

"Bangke"

BRUMM

BRUMM

BRUMM

Bukan itu bukan suara motor Juan, karena Juan dan Sara sudah berangkat sekitar 5 detik yang lalu, itu suara motor Malik yang sengaja pemiliknya lakukan agar berisik dan mengganggu tetangganya yang lain.

"BERISIK MALIK" amuk Jihan.

"Dengerin mbak suara motor gue ganteng kan" ujar Malik dengan pedenya.

"Gue sumpel ya lama-lama knalpot motor lo" ancam Jihan yang tentu saja tidak membuat Malik takut.

BRUMMM

Malik malah semakin menyalakan mesin motornya seperti itu sembari berucap "WOHOOO MAMANG RACINGGG"

"MALIK BERISIK ANJIR GUE LAGI BIKIN ENDORSE" geram Zenith yang sedari tadi gagal terus untuk membuat video karena kebisingan yang terjadi.

"Rajin amat lo mbak ngendorse pagi buta begini" ujar Haikal yang sudah rapih dengan seragam SMA nya.

"Biar meyakinkan followers gue"

"Aduhh pagi-pagi udah pada berisik azza" Keysha berucap dengan gaya jametnya.

"Lah tiba-tiba aja lo disini" heran Haikal perasaan tadi dia tidak menemukan tanda-tanda bahwa si jamet ini akan datang.

"Mang napa si ah sewot mulu, gue lagi nungguin si Rara mau bareng" ujar Keysha dan langsung duduk di bangku yang tersedia di halaman rumah Haikal.

"Samperin lah dongo ke rumah nya malah nunggu di rumah gue" ujar Malik terheran-heran melihat tingkah jamet satu ini.

"Ntar juga lewat sini ah bang, gue numpang bentar"

TINNN

TINNN

TINNN

"Buruan Key gue mau nyari bubur dulu" ajak Rara kepada Keysha.

"Ayok duluan Kal bang Malik" pamit Keysha kepada Haikal dan juga Malik.

"MBAK AIYA" panggil Haikal sambil melambaikan tangan ketika Aiyana akan segera berangkat kerja.

"DULUAN KAL" balas Aiyana dengan melambai kembali ke arah Haikal.

"Kal lo jadi monyet mau gak?" tanya Jihan ketika melewati rumah Haikal.

"Mbak? Ini masih pagi loh mbak" ujar Haikal heran.

"Kalo gak mau yaudah sih"

"Jadi monyet buat apaan mbak?" tanya Haikal penasaran.

"Buat acara TK gue, dibayar kok Kal lima ratus ribu" jawab Jihan.

"WAH KALO DIBAYAR GUE MAU KAPAN MBAK?" tanya Haikal kembali, kalo buat masalah uang mah dia mau aja.

"Nanti sore jam empat ya Kal, ntar gue samper lo deh"

"Oke deh mbak"

"Mau aja lo jadi monyet" sewot Malik saat adiknya menyetujui untuk menjadi monyet.

"Yeuh bang ada bayarannya kan lumayan"

"Udah ah gue berangkat dulu, kuliah lo sono bolos mulu" pamit Haikal dengan nasihat diujung kalimatnya.

"Seburuk itu kah gue di mata lo Kal?"

"IYA" jawab Haikal sambil berlalu dari hadapan Malik.

"Kurang ajar tuh bocah"

"DHARTA BURUAN" teriak Haris ketika sudah berada di depan pintu rumah Dharta.

"SABAR ANJIR" amuk Dharta lagian pagi-pagi seperti ini Haris sudah mengganggu saja.

"GAK BISA, KEBURU BONEKA MAUNG YANG GUE MAU ABIS"

"Ya Allah Ris orang mah pagi-pagi gini kerja, kuliah menuntut ilmu, nyari uang lo malah hunting boneka maung" ujar Dharta tak habis pikir dengan kelakuan manusia satu ini.

"Terserah gue lah, lo gak tau aja maung tuh belahan hidup gue, belahan jiwa gue, tanpa maung apalah artinya hidup gue" ujar Haris dramatis sambil menggerakkan tangannya agar lebih menjiwai.

"SINI GUE BELAH BADAN LO ANJENG"

"Coba lo belah, biar membuktikan sayat dada gue ada apa? MAUNG BOS" ujar Haris dengan pedenya.

"Banyak bacot lo Ris"

"Masih pagi udah emosi aja kamu ini maniez" ujar Haris mengikuti gaya bicara jamet Keysha.

"UDAH AH BURUAN DHARTA" geram Haris karena dari tadi Dharta hanya menghabiskan waktunya saja.

"Emosi mulu najis"

-KWW-

sorry kalo ada typo ya warga wani🙆🏻‍♀

jangan lupa vote sama komennya ya pren

vote dan komen kalian semangatku eaaa...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Komplek Warna-WarniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang