[S2] Chapter 11 ~ Kegelapan dan Api

474 45 1
                                    

Suara derap langkah nyaring memenuhi lorong gelap yang dilalui Aklesh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara derap langkah nyaring memenuhi lorong gelap yang dilalui Aklesh. Suara dentingan pedang, rapalan sihir, teriakan kesakitan, caci maki, dan suara darah yang menetes menjadi iringan lagu dari setiap langkah ringan Aklesh.

Suara cekikan penuh kekejaman terdengar ditelinga Aklesh, suara nya familiar. Seperti....suara nya?!

Mimpi lagi? Itu lah pikir Aklesh tapi lagi-lagi sebelum dia bisa mendekati sosok itu, dia kembali terbangun.

Kali ini, mata nya melihat langit malam yang masih memperlihatkan titik-titik cahaya kecil yang terkadang berkelip. Tangan nya juga terasa berat karena menumpu sebuah kepala seorang pemuda yang tertidur didekat nya.

'Mimpi lagi?' Batin Aklesh sambil menyisir rambut pemuda itu.

Aklesh tersenyum saat terdengar rengekkan dari bibir pemuda itu karena dia mengangganggu tidur nya.

Dan berakhir mempuk-puk perut pemuda itu, Killian. Berharap dengan ini Killian bisa tertidur dengan tenang.

Aklesh perlahan bangkit dari kasur nya. Dia bergerak dengan hati-hati agar pemuda itu tidak terbangun karena nya.

Dia mengambil jubah hitam nya dan berjalan menuju balkon. Aklesh menutupi kepala nya dengan tudung dan menutup pintu balkon perlahan agar angin malam tidak masuk kedalam kamar.

Aklesh melompat dari balkon dan segera menghilang ditelan oleh kegelapan malam.

Aklesh melompat dari balkon dan segera menghilang ditelan oleh kegelapan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasar gelap itu adalah tempat yang dipejaki Aklesh kali ini. Terlihat seperti pasar biasanya, pelanggan terkadang terdengar menawar harga dengan suara keras, pedagang yang mempromosikan barang dagangan mereka dan bahan seger seperti jantung dan organ dalam manusia lain nya.

Aklesh tidak tertarik dengan itu dan bukan itu juga tujuan nya untuk datang ke pasar penuh kriminal ini. Aklesh berjalan perlahan melewati setiap orang sambil terus menyembunyikan wajah nya.

Dan dia sampai disebuah bangunan dengan papan nama bertuliskan Death Bar. Nama yang mencolok sama dengan reputasi nya.

Aklesh mendorong pintu bar dan bahkan sebelum dia berjalan dua langkah masuk. Dia sudah diserang oleh dua orang bertubuh besar bersenjata kapak.

Akleshi? No, I'm Aklesh {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang