cukup kamu kembali

2 0 0
                                    

Sesuai janji selepas shalat Maghrib , Zalina memulai kelas hafalan nya dengan ustadzah Faiza.

Dengan khusyuk Zalina menyetor hafalan nya hari ini. Butuh perjuangan bagi nya hingga saat ini dia bisa mulai menghafal Ayat Allah.

Tertatih sudah Zalina rasakan. Bahkan godaan tak kadang membuat nya kesulitan menambah hafalan nya.

Namun Zalina tak ingin berhenti. Ia ingin mewujudkan setiap harapan  ayah pada nya.

" Ustadzah , mengapa terkadang begitu sulit untuk Za menghafal meski satu ayat saja. ? " Tanya nya pada Faiza selepas hafalan.

" Zalina , dalam menghafal Al Qur'an kita harus memperhatikan banyak asfek. Yang paling utama adalah luruskan niat kamu dulu karena Allah , selepas itu kamu harus menjadikan Al Qur'an sebagai prioritas mu. Menghafal bukan lah hal yang mudah jika kita tidak benar benar memprioritaskan waktu kita untuk Al Qur'an

Lalu setiap waktu hafalan kamu harus pokus. Ketika kamu tidak pokus maka sulit bagi kita hafal meski hanya satu ayat saja.

Terakhir jauhi maksiat
Imam Syafi'i pernah berkata : Aku pernah mengadukan kepada Waki' tentang jeleknya hapalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan kepadaku bahwa Ilmu adalah cahaya dari Allah dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat (l’anatuth Tholibin 2,190) "

Zalina menunduk , selama ini Zalina masih belum menjadikan Al Qur'an sebagai prioritas dalam hidup nya.

Terlebih dia memang memiliki banyak dosa. Zalina kembali teringat dengan perangai nya di masa lalu yang jauh dari agama.

Zalina malu , Zalina marah pada dirinya sendiri karena pernah terjerumus pada hal hal yang tidak baik itu. Zalina ingin berubah dan Zalina sedang berusaha.

Tak terasa air matanya kembali terjatuh. Zalina sangat lemah jika harus mengingat kembali masa lalu kelam nya itu.

" Zalina kenapa kamu menangis ? " Tanya ustadzah Faiza lembut.

" Ustadzah , apakah pantas perempuan penuh dosa seperti Zalina mendapat ampunan Allah ? "

Faiza tersenyum manis , dia tidak tau apa yang kini di berputar di kepala gadis manis di depan nya itu.

" Allah itu maha pengampun Za , cukuplah kamu kembali kepada pelukan Nya , cukuplah kamu memohon ampunan dan bertaubat atas apa yang telah terjadi di masa lalu. "

Zalina semakin terisak , Faiza pun menarik Zalina ke pelukan nya. Sejak pertama kali bertemu dengan Zalina tadi ia sudah bisa mengetahui bahwa gadis yang wajah nya tertutup cadar itu adalah gadis rapuh yang pura pura kuat.

" Allah tidak akan meninggalkan hambanya Za , cukup kamu kembali maka Allah akan mengulurkan tangan Nya padamu. Bertaubatlah "

Zalina beristighfar berkali kali. Sesak di dadanya semakin menjadi ketika elusan lembut dia rasakan dari Faiza.

Rasa hangat yang malah membuat dia semakin sakit . Dia merindukan ayah nya sekarang.

" Sudah jangan menangis lagi , sebentar lagi masuk Isya. Kita habiskan kelas kita hari ini ya. "

Zalina mengangguk , setelah itu Zalina mengambil air wudhu lalu kembali masuk lagi ke masjid.

Malam hari ini Zalina habiskan menangis memohon ampun kepada Allah.

*****

Pagi hari Zalina sudah siap pergi ke kampus . Minggu ini sudah mulai perkuliahan setelah seminggu kemarin dosen hanya masuk untuk perkenalan dan menjelaskan kontrak perkuliahan.

permata cinta penjara suci Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang