Akhirnya bertemu.

3 0 0
                                    

Hari ini adalah hari Minggu , dimana Zalina libur kuliah dan para santri yang lain pun libur sekolah.

Hari Minggu ini di adakan kerja bakti membersihkan lingkungan pesantren bersama. Zalina dengan teman teman sekamar nya di tugaskan membersihkan halaman rumah Buya Ahmad. 

Zalina dan syafa bertugas menyapu halaman sedangkan yang lain nya bertugas mengumpulkan sampah dan mencabut rumput.

Zalina banyak tersenyum mendengar celotehan Sarah yang memang lucu. Terlebih dengan obsesi nya kepada Gus Alif.

" Sar kamu ini gak malu apa ? Gimana kalau Buya atau ustadzah Faiza mendengar " marah Fatimah

" Biarin , kali aja aku langsung di jadiin mantu mereka kan "

" Astagfirullah mimpi banget kamu ini " ucap mutiara

Zalina hanya tersenyum mendengar ucapan anak anak itu. Terkadang Zalina berpikir memang setampan apa Gus Alif sampai Sarah begitu antusias menceritakan tentang Gus Alif.

****

Alif keluar dari rumah nya untuk menghirup udara pagi yang segar. Hari ini ia bisa sedikit bernafas karena bisa beristirahat di rumah meski hanya sehari.

Alif melihat para santri sedang melakukan gotong royong membersihkan kawasan pesantren. Ada beberapa santri akhwat yang juga membersihkan halaman rumah nya.

" lif " panggil Faiza

" Apa mbak ? "

" Sini duduk "

Alif pun menghampiri mbak nya dan duduk di kursi di teras rumah mereka.

" Kamu melihat wanita bercadar hitam itu ? "

Alif mengangguk , itu adalah gadis yang kemarin Alif lihat di masjid.

" Dia Zalina "

Alif begitu terkejut mengetahui itu adalah Zalina. Karena terakhir bertemu dengan nya Zalina masih belum menggunakan hijab.

Namun wanita yang dia lihat saat ini begitu anggun dan tertutup.

" Althaf begitu banyak menceritakan tentang Zalina pada mbak , bagaimana perjuangan nya selama ini dalam memperbaiki diri. Bagaimana dia berjuang untuk berubah dan menjadi seperti sekarang. Althaf pun menjelaskan pada mbak apa yang terjadi setelah kejadian itu "

Alif menatap dalam mbak nya. Mengapa selama ini Althaf hanya menghubungi mbak nya. Sedangkan dia tak pernah sekalipun menghubungi dirinya.

" Zalina belum sembuh dari traumanya "

Alif menatap Faiza yang kini sedang memperhatikan Zalina yang sedang sibuk menyapu halaman dan tak sadar sedang di perhatikan.

" Maksud mbak ? "

" Setelah kejadian malam itu , Zalina mengalami trauma berat Lif. Bahkan Zalina sempat berurusan dengan psikolog "

" Seberat itu ya beban dia selama ini ? " Lirih Alif

" Tapi kamu gak usah khawatir lif , Zalina adalah wanita kuat. Buktinya dia kini bisa bangkit sedikit demi sedikit . Dia pun sudah masuk kampus "

" Kampus ? "

" Ya , dia satu kampus dengan kamu. Mahasiswa jurusan ekonomi syariah "

permata cinta penjara suci Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang