Pada tahun 1600-an, di sebuah desa kecil yang tersembunyi di balik hutan lebat, hiduplah seorang gadis bernama Meika. Meika adalah seorang gadis yang cantik dengan rambut hitam legam yang terurai panjang dan mata cokelat yang tajam. Namun, meski memiliki kecantikan yang mempesona, Meika selalu merasa ada yang salah dalam hidupnya. Ia sering dijauhi oleh teman-temannya tanpa alasan yang jelas. Setiap kali ia mencoba mendekati mereka, mereka akan segera pergi, meninggalkan Meika sendirian.
Sejak kecil, Meika dikenal dengan sebutan "Meq Meq" oleh teman-teman sebaya dan penduduk desa. Julukan itu terdengar akrab di telinganya, tetapi perlahan-lahan berubah menjadi ejekan. Setiap kali Meq Meq mendekat, anak-anak lain akan membisikkan namanya dengan nada mengejek, tertawa terbahak-bahak sebelum lari menjauh. Meq Meq tidak pernah mengerti mengapa mereka memperlakukannya seperti itu. Ia tidak pernah berbuat salah kepada mereka, namun rasa kesepian terus menghantuinya.
" Kenapa mereka menjauhi ku??? " Ucap Meq Meq penasaranSeiring berjalannya waktu, Meq Meq mulai merasa ada yang tidak beres. Ia mulai memperhatikan bagaimana teman-temannya selalu menghindarinya saat berada di dekat sungai, tempat mereka biasanya bermain. Desa kecil itu memang memiliki sebuah sungai yang dianggap keramat oleh penduduk setempat. Konon katanya, ada roh-roh jahat yang menghuni sungai tersebut, dan siapa saja yang berani menantang kekuatan sungai akan mendapatkan kutukan.
Suatu hari, rasa penasaran Meq Meq mencapai puncaknya. Ia memutuskan untuk menyelinap ke sungai saat malam tiba, saat bulan purnama menggantung rendah di langit " kenapa sih sungai ini dianggap angker?? " Meq Meq mendekati sungai dengan hati-hati, merasakan udara dingin yang menusuk kulitnya. Di tepi sungai, ia melihat bayangan-bayangan gelap yang bergerak lincah di atas air. Meq Meq terkejut ketika melihat sosok-sosok temannya yang sedang berjongkok di dekat sungai, seakan-akan mereka sedang melakukan sebuah ritual rahasia.
Meq Meq mencoba mendekat untuk melihat lebih jelas, namun tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan dingin yang mencengkram pergelangan kakinya. Ia terjatuh ke tanah dengan jantung berdebar kencang. Ketika ia mendongak, ia melihat seorang wanita tua dengan rambut kusut dan wajah yang dipenuhi keriput. Wanita tua itu menatap Meq Meq dengan sorot mata yang dalam, seakan-akan ia bisa membaca pikiran gadis itu.
"Jangan ya dek yaaa," bisik wanita tua itu dengan suara serak. "Roh-roh di sini tidak suka diganggu."
Meq Meq hanya bisa mengangguk, ketakutan dan bingung. Wanita tua itu melepaskan cengkeramannya dan menghilang begitu saja ke dalam kegelapan, meninggalkan Meq Meq sendirian di tepi sungai. Namun, sebelum wanita tua itu lenyap, ia sempat berbisik sekali lagi, "Ingat, jangan pernah bermain dengan air sungai ini, karena roh-roh ini menginginkan balas dendam."
Meq Meq kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk. Ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan oleh teman-temannya. "Mereka tahu sesuatu tentang sungai itu, sesuatu yang sangat berbahaya" ucap Meq Meq . Keesokan harinya, Meq Meq mulai menyelidiki lebih lanjut. Ia bertanya kepada penduduk desa yang lebih tua tentang sungai tersebut, tetapi tidak ada yang mau membicarakannya. Mereka hanya mengatakan bahwa sungai itu sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka, dan tak seorang pun yang selamat jika berani menantangnya.
Suatu hari, Meq Meq menemukan sebuah buku tua yang ditinggalkan oleh neneknya. Buku itu berisi cerita-cerita rakyat tentang desa dan sungai yang dikatakan berhantu. Meq Meq membaca dengan saksama, hingga ia menemukan sebuah cerita tentang seorang wanita muda yang dihukum oleh penduduk desa karena dianggap sebagai penyihir. Wanita itu dibawa ke tepi sungai dan dihukum mati, tubuhnya dibuang ke dalam air yang kemudian berubah menjadi merah darah. Roh wanita itu, menurut cerita, tidak pernah meninggalkan sungai dan selalu mencari kesempatan untuk membalas dendam.
Meq Meq menyadari bahwa roh yang diceritakan dalam buku itu mungkin adalah alasan mengapa teman-temannya menjauhinya. Mereka takut, dan mungkin mereka tahu sesuatu yang tidak diketahui oleh Meq Meq. Kemarahan mulai tumbuh di dalam diri Meq Meq. Ia merasa dikhianati dan diperlakukan tidak adil oleh orang-orang yang seharusnya menjadi sahabatnya.
" Berani-beraninya mereka... Aku tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk pada mereka . Liat aja nanti "Pada suatu malam yang kelam, saat badai besar melanda desa, Meq Meq memutuskan untuk kembali ke sungai. Kali ini, ia tidak datang sebagai seorang gadis yang ketakutan, tetapi sebagai seseorang yang menginginkan jawaban. Di tepi sungai, ia memanggil roh wanita yang telah lama menghantui tempat itu. Ia berbicara kepada air, meminta roh tersebut untuk membantunya dalam membalas dendam kepada orang-orang yang telah menyakitinya.
Roh wanita itu muncul dari dalam air, dengan rambut panjang yang basah dan wajah pucat yang menyeramkan. Ia tersenyum dingin kepada Meq Meq, menyetujui permintaan gadis itu. Roh wanita itu berkata bahwa ia akan membantu Meq Meq, tetapi dengan satu syarat: Meq Meq harus menyerahkan sebagian dari jiwanya kepada roh tersebut sebagai imbalan.
Tanpa ragu, Meq Meq setuju. Ia merasakan hawa dingin menyelubungi tubuhnya saat roh itu mulai mengisap sebagian dari jiwanya. Setelah ritual selesai, Meq Meq merasa berbeda. Ia tidak lagi merasa takut atau kesepian. Sebaliknya, ia merasa kuat dan penuh dengan rasa dendam yang membara. " Tunggu aja kalian , sosok tunggu kuris akan mendatangi kalian" Ucap Meq Meq dengan penuh amarah
Malam itu, turun lah hujan yang lama-kelamaan menjadi badai , badai itu semakin menggila. Angin kencang dan hujan lebat menghantam desa tanpa ampun. Meq Meq, dengan kekuatan baru yang diberikan oleh roh, mulai menjalankan rencana balas dendamnya. Ia mendatangi rumah setiap teman yang telah menjauhinya, membawa serta kutukan yang telah ia dapatkan dari sungai.
Satu per satu, teman-teman Meq Meq mengalami kejadian aneh dan mengerikan. Mereka mendengar bisikan-bisikan yang tidak jelas asalnya, bayangan gelap yang mengikuti mereka ke mana pun mereka pergi, dan perasaan dingin yang selalu menghantui mereka. Tidak ada tempat yang aman bagi mereka. Mereka mulai kehilangan akal sehat, dan satu per satu jatuh dalam kegilaan yang tak tertahankan.
Meq Meq hanya bisa tertawa melihat penderitaan mereka. Ia merasa puas karena akhirnya mereka merasakan rasa sakit yang selama ini ia rasakan. Namun, kepuasan itu tidak bertahan lama. Sebagian dari jiwa Meq Meq yang telah ia serahkan kepada roh mulai mempengaruhi dirinya. Ia mulai merasakan kehampaan yang semakin dalam, dan tak lama kemudian, ia kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
Roh wanita itu, yang kini memiliki kendali penuh atas sebagian dari jiwa Meq Meq, mulai mengambil alih tubuh gadis itu. Meq Meq tidak lagi bisa membedakan antara dirinya sendiri dan roh tersebut. Mereka menjadi satu, dan perlahan-lahan, Mek Mek kehilangan identitasnya sebagai manusia.
Desa itu akhirnya terpuruk dalam kegelapan. Meq Meq, yang sekarang menjadi inkarnasi dari roh sungai yang pendendam, berkeliaran di malam hari, menghantui siapa saja yang berani mendekati sungai. Penduduk desa yang tersisa memilih untuk meninggalkan desa tersebut, meninggalkan Meq Meq sendirian, terjebak dalam kutukan yang ia ciptakan sendiri.
( Kasian Meq Meq )
Follow ig : prowss__
Follow tik tok : renwaaa