Setelah Elena berhasil memperbudak seluruh dunia dengan keroco-keroconya, kekuasaannya meluas tanpa batas. Seluruh umat manusia tunduk pada perintahnya, dan dunia yang dulunya penuh kemajuan kini tenggelam dalam kegelapan dan kekacauan. Elena, yang kini duduk di takhtanya yang terbuat dari tulang-belulang para musuhnya, merasa puas dengan kekuatan yang telah ia raih. Ia mengendalikan setiap aspek kehidupan di planet itu, dari lautan yang luas hingga pegunungan yang tinggi, semua berada di bawah bayang-bayangnya.
" Akhirnya,, tidak akan ada yang berani memandang ku seperti orang biasa ! Hahahahaha !!! "
Ucap Elena di singgasananyaNamun, di tengah kejayaannya, Elena merasakan sesuatu yang aneh. Langit yang biasanya gelap kini dihiasi oleh dua benda asing yang semakin mendekat. Dari takhtanya, ia menyadari bahwa dua planet besar sedang bergerak menuju planet yang ia tinggali, seolah-olah mereka tertarik oleh kekuatan yang tak terlihat .
" Apaan tuh "
Elena yang sudah sangat kuat, segera memahami bahwa jika kedua planet itu bertabrakan, dunia yang ia kuasai akan hancur.Dengan kekuatannya yang besar, Elena mencoba berbagai cara untuk mencegah tabrakan itu. Ia memanggil badai api yang besar untuk menghalangi jalur kedua planet tersebut, menciptakan penghalang magis yang begitu kuat hingga merobek langit. Namun, semua usahanya sia-sia.
" Tch ,, kuat banget bjirr "Planet-planet itu tetap bergerak maju dengan kecepatan yang tak terhentikan, seolah-olah tak ada kekuatan yang bisa menghalangi mereka.
Saat kedua planet itu semakin dekat, Elena menyadari bahwa ini bukan sekadar tabrakan kosmis biasa. Ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi. Dia merasakan kekuatan yang luar biasa di dalam kedua planet itu, sesuatu yang bahkan lebih tua dan lebih kuat daripada dirinya.
" Bjir , bau balsem nya kecium banget,, "
Ucap Elena dengan maksud mengejek.Tabrakan itu pun terjadi. Ledakan besar mengguncang dunia, mengguncang tanah dan memecah langit menjadi pecahan-pecahan. Dari dalam kehancuran itu, muncul dua entitas yang sangat berbeda. Salah satu dari mereka, seorang makhluk yang tampak berkilauan seperti permata, melangkah keluar dari puing-puing dengan anggun. Setiap jejak kakinya mengubah tanah yang terbakar menjadi es yang dingin dan berkilau. Namanya adalah Zethara, penguasa es dan kehancuran, yang kehadirannya langsung mengubah suasana menjadi dingin dan suram.
Zethara menatap Elena dengan tatapan penuh tekad.
“Elena,”
katanya dengan suara yang dingin dan tenang,
“kekuasaanmu sudah terlalu jauh. Kau telah menghancurkan keseimbangan dunia ini, dan aku datang untuk menghentikanmu.”Elena, dengan senyum sinis di wajahnya, berdiri dari takhtanya.
“Kau pikir kau bisa menghentikanku, aku bahkan tidak tau siapa dirimu ,, dan tanpa malu kamu datang kepadaku, dan menantang ku? Aku adalah Ratu Iblis, penguasa seluruh dunia ini. Kau hanyalah seorang yang terlambat datang ke pesta,”
Jawab Elena dengan nada mengejek.Pertarungan antara Elena dan Zethara pun dimulai. Mereka bertarung di atas tanah yang bertransformasi antara api dan es, menciptakan pemandangan yang luar biasa dahsyat. Setiap serangan Zethara yang membekukan dihantam balik oleh api panas Elena, membuat seluruh wilayah menjadi medan perang antara dua elemen yang berlawanan. Angin bertiup kencang, membawa serpihan es dan bara api yang beterbangan di udara, sementara langit di atas mereka terus menerus berubah antara merah menyala dan biru dingin.
Zethara, dengan semua kekuatannya, memberikan perlawanan yang hebat. Ia memanggil badai es besar yang membekukan segala sesuatu yang disentuhnya, dan bahkan mampu melumpuhkan keroco-keroco Elena yang mencoba menyerangnya. Namun, Elena terlalu kuat. Dengan setiap serangan yang dilancarkan Zethara, Elena membalas dengan kekuatan yang lebih besar, menghancurkan es yang menghalangi jalannya dengan api yang menyala-nyala.
Pertarungan mereka berlangsung lama, hingga akhirnya, Zethara mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
" Curang !! " Ucap Zethara yang hampir menyerah .
Serangan-serangannya menjadi lebih lambat dan kurang akurat, sementara Elena tampak semakin kuat dengan setiap menit yang berlalu.
" Hahahahaha, bersiaplah !! Aku akan membakar mu hingga tak bersisa !! Hahahaha!! "
Dalam satu serangan terakhir, Elena memanggil seluruh kekuatan iblisnya, menciptakan bola api raksasa yang ia lemparkan langsung ke arah Zethara.Zethara, yang sudah kelelahan, tidak mampu menghindari serangan itu. Bola api itu menghantamnya dengan kekuatan yang dahsyat, menghancurkan lapisan es yang melindunginya dan membuatnya jatuh ke tanah dengan keras. Elena mendekati tubuh Zethara yang terbaring lemah, matanya bersinar dengan kemenangan.
“Begitulah akhir dari mereka yang berani menantangku,” kata Elena dengan senyum lebar di wajahnya. Ia tertawa keras, tawa yang menggema di seluruh penjuru dunia, menandakan kemenangannya yang tak terbantahkan. Sementara Zethara, sang penguasa es, hanya bisa tergeletak tak berdaya, menyaksikan dunia yang ia coba selamatkan hancur dalam api dan kegelapan.
" An--jas ,, kelazz "
Ucap Zethara yang sudah menerima kekalahannya.Elena, yang kini telah mengalahkan bahkan makhluk-makhluk terkuat dari alam semesta, merasa dirinya tak terkalahkan. Dengan dunia yang terbakar di bawah kakinya, dan kekuasaan yang tak tertandingi, Elena tertawa dengan keras, memastikan bahwa kekuasaannya akan terus berlangsung, tak terhentikan oleh siapapun atau apapun.
" Pemimpin yang bodoh .. lihat betapa sombong nya dia "
ucap salah satu entitas yang ada di planet ke dua yang menabrak planet Elena .*Siapakah dia ??*