BAB 16 : THE DAY (END)

63 12 1
                                    

Setelah acara konferensi pers yang ia adakan, mahen sekeluarga datang di kediaman seobagja, karena nyonya besar yang memerintahkan, jadi mau tidak mau mahen harus menghadapi Jonathan hari ini, meskipun sudah terbukti dia tidak bersalah atas dugaan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah acara konferensi pers yang ia adakan, mahen sekeluarga datang di kediaman seobagja, karena nyonya besar yang memerintahkan, jadi mau tidak mau mahen harus menghadapi Jonathan hari ini, meskipun sudah terbukti dia tidak bersalah atas dugaan perselingkuhan, tapi ia harus menghadapi Jonathan mengenai masalah kemarin.

"Masih berani kamu datang kerumah saya?" Sarkas Jo kepada mahen yang saat ini duduk dengan wajah tertunduk.

"Sorry uncle, saya datang kemari dengan niatan baik."

"Cih niatan baik, jangan sok kamu, setelah ketahuan mau berbuat aneh-aneh sama anak saya, masih ada niatan baik di hati kamu itu?"

"Jo, kan kemarin sudah aku jelaskan, kalau semuanya salah faham." Ujar Jeffry membela mahen.

"Diam kamu jeff, ini urusan saya, dan anak kamu."

akhirnya Jeffry hanya bisa terdiam, sepertinya akan sulit untuk mahen kedepannya.

"Sudah dad tenang dulu, nak mahen Kamu mau apa datang kesini?" Tanya thenia lembut

"Saya... Saya mau minta maaf ate Nia."

"Ckk sudah simpan saja kata maaf kamu, karena mulai hari ini kamu dan Caca, akan kami pisahkan!" Ujar Jo final membuat mahen membolakan kedua mata sipitnya.

"uncle no..."

"Kamu berani bantah saya?"

Mahen berdiri dari duduknya, lalu bersimpuh di depan calon mertuanya itu, atau bisa dibilang mantan calon mertua?

"Uncle I beg you, jangan pisahkan saya dengan Caca, saya benar-benar mencintai Caca."

"Sependek yang saya tau, Bukannya kamu masih belum cinta, tapi hanya tertarik dengan anak bungsu saya?"

"But now I realize that I love her, saya ... Saya sangat mencintai Caca, perpisahan kemarin membuat saya sadar, saya mulai mencintai Caca."

"Tidak bisa! ini sudah keputusan bersama, kalian tetap harus di pisahkan!"

Mahen berpindah bersimpuh di hadapan Caca, "Caca sayang, bilang sama Daddy kamu, kalau kita saling cinta."

"Mas... Maaf .. Caca nggak bisa bantah Daddy."

Mahen menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Aunty thenia saya mohon, I promise to make Caca happy." Kali ini mahen memohon pada thenia, berharap wanita cantik itu bisa membujuk Jonathan.

"Maaf nak mahen, ini memang sudah keputusan bersama." Ujar thenia lesu

"Bubu... Daddy..."

"Mahen ini semua sudah keputusan terakhir kita harus menghormatinya." Ujar tyana

"NO! I don't want, to accept this decision! Kalian ini sungguh egois, bagaimana bisa kalian memisahkan kami hanya karena salah faham!"

"Abang tenang dulu, duduk dulu nak." Tyana meraih lengan mahen mencoba menenangkan anak sulungnya yang saat ini berdiri dengan tegaknya seolah menantang keluarga Caca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOSKU CALON SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang