21 Lenora

901 83 4
                                    

"Wah! wah! ada apa ini? Seorang Kyle Zavendra datang ke kediaman ku yang sempit ini?"

Lenora masuk dengan wajah songong nya, duduk dengan satai di sofa yang berbeda dari tempat Kyle duduk saat ini. Si duda muda itu tiba-tiba berada di rumahnya tanpa memberi tahu terlebih dahulu, Lenora kaget. Tentu saja, ia belum bertemu Kyle Selema beberapa hari sejak hari itu.

"Apa nona cantik ini sudah melupakan ku sebagai tunangan nya, heh?"

Lenora tertawa, gadis itu kini berpindah duduk tepat di samping Kyle.

"Om rindu ya??" Ucap Lenora dengan nada mengejek, menekan telunjuknya di rahang Kyle.

"Menurut mu?"

"Menurut gue sih.... Om ke sini pasti ada sesuatu kan?" Tanya Lenora menebak.

"HM"

"Yap, gue emang jago nebak" ucap Lenora bertepuk tangan girang.

Setelah selesai ia kembali menatap Kyle, "mau apa? Minjem duit?" Tanya nya menebak.

"Memangnya kamu punya?"

Lenora terdiam, bibirnya mengerucut kesal, kembali menjauhkan dirinya dari Kyle.

Pria itu terkekeh pelan, ia mulai menyeruput teh nya yang tinggal setengah yang tadi di suguhkan oleh pelayan di rumah ini.

"Kapan kamu lulus?"

"Gak tau, tanya aja sama kepala sekolah" ucap Lenora tanpa menoleh pada Kyle, ia mengeluarkan handphone nya karna mendengar notifikasi pesan.

"Dua bulan lagi, kita akan bertunangan"

'uhuk'

'uhuk'

"APA???"

"Tunangan bocah, CK... apa bocah seperti mu sudah mulai mengalami gangguan pendengaran?"

Lenora menggeleng tak percaya. Jika masih menjadi tunangan Kyle Zavendra Lenora tak menolak namun jika menjadi tunangannya..... Ah, Lenora belum siaaaappppppp

Itu terlalu cepattttt

"Nggak, gue gak mau, hidup gue masih panjang, gue harus kuliah dulu, nyari pacar, kerja trusss"

"Kamu ngin saya melajang hingga tua?"

"Eh? Memangnya om termasuk lajang? Om kan duda"

"CK"

Kyle berdecak, bocah di hadapannya ini memang nampaknya ingin di nikahi cepat.

Lenora tersenyum, "iya deh iya, om atur aja trus kalo gue udah lulus batu kita nikah, trus gue kuliah di Spanyol, LDR bentar gak papa lah yakan" ucap Lenora dengan wajah tengilnya.

Kyle mendengus, "jika saja ibu saya tidak memaksa untuk menikahi bocah sepertimu...."

"Maka om bakal nyari janda?"

Lenora tertawa ngakak, gadis itu bahkan tanpa sadar terbaring di paha Kyle dengan masih tertawa, oh tentu saja ia menutup mulutnya dengan telapak tangan, bisa di bayangkan ekspresi ngakaknya di mata Kyle saat ini.

"Bangun, saya akan pulang"

Lenora sontak menghentikan tawanya, gadis itu baru sadar jika saat ini ia terbaring berbantalkan paha Kyle namun sama sekali tak berniat bangun.

"Jadi om ke sini cuma mau ngomong kalo kita bakal tunangan dua bulan lagi?"

Kyle tak menjawab, pria itu hanya berdehem pelan. Lenora menghela nafas, ia bangun lalu menatap Kyle serius.

"Makan malam di sini yuk om"

Kyle mengerinyit melirik Lenora yang nampak menyakinkan.

"Tidak, terima kasih saya harus segera pulang" ucap Kyle menolak tanpa rasa segan.

LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang