Aldo-Muthe (GxG)
⚜
"Si Christian, keliatan bahagia banget sama Muthe, sekarang." Ollan berkata setelah melihat sebuah postingan dari sosial media milik Christian yang lewat berandanya.
"Iya, cocok banget tu mereka sekarang." Oniel menimpali.
"Mana liat oi." Lukas berusaha mengintip gawai yang digenggam Ollan.
Aldo hanya membuang napas kasar, memalingkan mukanya. Ia berusaha untuk berpura-pura tidak peduli saat nama mantan kekasih disebutkan. Masih ada rasa sesak saat mendengar tentang wanita yang pernah mengisi hari-harinya dulu, padahal mereka putus juga karna kesalahannya sendiri yang menyakiti Muthe.
Sekarang Muthe sudah menemukan kekasih yang ia impikan, yang selalu mengerti keinginannya. Mengingat hal itu membuat hati Aldo terasa nyeri, dan penyesalan datang kembali. Seharusnya saat itu Aldo membelikan Muthe bunga mawar merah kesukaannya.
Saat itu hubungan mereka baru beranjak tiga bulan, Muthe selalu menceritakan hal-hal kesukaannya kepada Aldo.
"Aku suka warna merah, dan juga mawar merah. Kalo kamu suka warna apa, Do?" tanya Muthe saat mereka sedang duduk di pinggir danau.
"Warna apa aja."
"Ish, serius Aldo."
"Aku serius, keknya warna apapun yang cocok sama aku bakal ku sukain deh." kekeh Aldo.
Percakapan singkat itu masih terngiang-ngiang dipikiran Aldo. Ia akui jika saat itu masih muda untuk mengerti dan peka dengan keingan lawan jenisnya.
Dan juga seharusnya Aldo mengajak Muthe ke game center dance, karna Muthe sangat menyukai dance. Tapi Aldo tidak pernah memerhatikan kesukaan Muthe karna ia tidak pandai dance, seharusnya walaupun tidak bisa dance Aldo bisa menemani Muthe saja, entah karna ia tidak peduli atau karna itu tidak penting dihidupnya.
Seharusnya Aldo meluangkan banyak waktu bersama Muthe. Dulu sangat susah sekali mengajak Aldo untuk berkencan bahkan Muthe sampai harus menangis dulu barulah Aldo mau bertemu. Seharusnya Aldo dulu mengenggam tangan Muthe saat mereka masih punya waktu untuk bersama.
Kata seharusnya terus berputar di pikiran Aldo yang masih sangat menyesal dengan perlakuannya terhadap Muthe dulu, semua penyesalan dan rasa bersalah terus menghantui Aldo saat ia memejamkan matanya, karna membuat wanita sekuat Muthe harus tersakiti dan pergi meninggalkan dirinya.
Semuanya memang terdengar memilukan karna Aldo sangat muda dan bodoh untuk menyadari hal-hal kecil itu. Meski terasa sakit tapi Aldo mengakui segala kesalahannya.
"Kenapa muka lu ditekuk gitu?" Tanya Lukas yang menyadari perubahan mood Aldo.
"Engga."
"Eh itu Muthe kan." Ollan tiba-tiba menunjuk seorang gadis yang sedang duduk sendirian di meja kafe tepat kelang dua meja dari tempat mereka duduk sekarang.
"Iya, Muthe tuh. Tapi kok sendirian ya." Oniel ikut menoleh kearah tunjuk Olla.
"Eh, Do. Mau kemana lu?" tanya Lukas lagi melihat Aldo yang berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah meja Muthe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Gaib(jkt48)
Fanfictionrandom cerita pendek kapal gaib versi saya. Ini pertama kalinya saya buat cerita jadi maaf kalo alurnya ga jelas dan ga nyambung. Ceritanya juga terinspirasi dari playlist musik saya, ya maaf galau wkwkw. Pokoknya enjoy dan inget ini cuma Fiksi