Freya-Jessi
•
•
•
Freya terbangun dari tidurnya karna matahari yang menyilaukan masuk melalui celah jendela kamarnya. Mengerjapkan matanya yang masih terasa panas karna menangis semalaman dan kepala yang terasa sakit.
Ia berusaha bangkit dari tidurnya tapi tidak bisa, badannya terasa sangat lemas tidak bertenaga. Sampai Freya sendiri merasa takjub, bagaimana mungkin kehilangan seseorang bisa seberpengaruh ini pada tubuhnya, sepertinya ini lah yang orang-orang sebut sebagai Life after breakup.
Freya mengingat momen semalam, saat Jessi memutuskannya secara sepihak. Semalam Jessi datang ke rumah Freya ditengah hujan badai dengan baju yang basah kuyup.
"Ayo putus." Ujar Jessi saat Freya baru saja membuka pintu sepenuhnya.
"Ha?" Freya terkejut dan masih belum bisa memproses semuanya.
"Ayo putus." ulang Jessi.
"Kenapa si? Tiba-tiba dateng ditengah hujan gini terus bilang putus. Seenggaknya kasih tau dulu alesan kenapa kamu pengen putus."
"Aku ngerasa kita udah ga cocok aja." jawab Jessi enteng yang membuat Freya semakin bingung dan bercampur kesal.
"Kamu bisa ngasih kejelasan ga si atas dasar apa kamu pengen putus?" Freya sudah kehilangan kesabarannya. "Ayo masuk dan obrolin ini di dalem."
"Engga, aku kesini cuma mau nyampein itu aja. Aku cape sama kamu, Fre. Dan aku harap keputusan aku malem ini engga salah, selamat tinggal." Jessi langsung berlari keluar dari pekarangan rumah Freya menerobos hujan yang sedang deras-derasnya.
Freya masih berdiri kaku di depan pintu masih belum bisa memproses semua hal yang baru saja terjadi.
"Jessi!" teriak Freya, tapi nihil. Jessi tidak mendengar suara Freya karna suara hujan yang deras.
Freya membanting pintu kencang dan berlari menuju kamarnya, mencari handphone genggamnya untuk menghubungi gadis chinese yang baru saja memutuskannya sepihak.
Berkali-kali Freya menelpon tapi tak ada jawaban, ternyata nomor Freya sudah diblokir oleh Jessi yang membuat Freya bertambah kesal lalu mulai menangis.
Air mata jatuh di pipi Freya, sambil tersendat-sendat dan memeluk lututnya Freya masih tidak habis pikir, mengapa Jessi memutuskan hubungan yang sudah berjalan sekitar setahun setengah ini begitu saja.
Sampai tidak sadar karna menangis, Freya pun ketiduran dan bangun-bangun sudah jam sepuluh pagi saja. Hari ini weekend, jadi tidak ada jadwal sekolah. Biasanya di hari libur begini Jessi akan mengajaknya jalan, sekedar makan di luat atau belanja bersama.
Mengingat tentang Jessi membuat air mata Freya kembali menumpuk, sebelum air matanya terjatuh lagi dengan sisa kekuatan yang ada Freya mencoba bangkit dan langsung menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya agar terasa segar.
Saat di kamar mandi, Freya melihat pasta gigi yang baru saja Jessi belikan kemarin-kemarin, bahkan Freya hanya memakainnya sekitar 5% saja. Dan sekarang orang yang membelikan pasta gigi itu tidak Freya ketehui bagaimana keadaannya setelah semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Gaib(jkt48)
Fanfictionrandom cerita pendek kapal gaib versi saya. Ini pertama kalinya saya buat cerita jadi maaf kalo alurnya ga jelas dan ga nyambung. Ceritanya juga terinspirasi dari playlist musik saya, ya maaf galau wkwkw. Pokoknya enjoy dan inget ini cuma Fiksi