Malam Puncak

18 3 0
                                    

Selena berlari mengangkat sedikit ujung gaunnya menuju restoran di ujung jalan. Dia berhenti sejenak, membenahi napasnya yang tersenggal sebelum masuk ke dalam restoran. Perlahan dia membuka pintu di hadapannya, kehadirannya disambut oleh salah satu pelayan di sana.

"Selamat datang Lady, boleh saya bantu-"

"Maaf, apa ada Tuan Muda Montague di sini?" Selena menyela ucapan gadis di hadapannya.

Gadis pelayan itu mengangguk, kemudian membawa Selena menuju meja Lucian. Sampai di hadapan Lucian, pelayan meninggalkan mereka berdua. Sebelum menghampiri Lucian, Selena sempat menarik napas untuk menenangkan dirinya.

Di sana Lucian sedang membaca beberapa dokumen sesekali menyeruput minumannya.

"Tuan," Lucian menoleh ke arahnya.

Pria itu berdiri tampak terkejut, "Silahkan duduk," Dia segera menarik kursi di hadapannya.

Selena duduk, canggung sekali dirinya. Setelah beberapa hari mereka memiliki hubungan yang rumit, sekarang dihadapkan dengan hubungan rumit yang lain.

"Maaf, saya baru menerima surat anda," Selena sungguh sangat tidak enak hati pada Lucian, sudah berapa lama pria itu menunggunya di sini.

Lucian mengangguk, "Justru saya yang berterimakasih anda berkenan menemui saya di sini."

"Apa yang ingin anda sampaikan, Tuan?"

Lucian menatap matanya, meskipun ia dapat melihat jelas kegugupan Lucian dari pantulan matanya itu, namun Selena juga bisa merasakan tekad Lucian di dalamnya.

"Saya ingin menebus kesalahan saya," Selena mengernyit mendengarnya.

"Tidak perlu begitu, Tuan. Anda tidak melakukan kesalahan apapun."

"Saya berbuat kesalahan karena menyakiti hati anda."

Selena terdiam. Lucian melanjutkan, "Tolong izinkan saya."

Melihat Lucian yang memohon padanya membuat hati Selena lemah, tidak sebenarnya sejak dia membaca surat Lucian dia sudah lemah untuknya.

"Tentu, anda dapat melakukannya."

Lucian menghela napas lega, "Maukah anda menjadi pasangan saya?"

Kedua kalinya Lucian berkata begitu padanya. Pasangan apa kali ini?

"Pasangan?"

"Pasangan saya di jamuan makan malam nanti. Tentu saja saya tidak akan mengulangi kesalahan saya," Lucian menatapnya, menunggu persetujuan Selena.

Jamuan makan malam yang dihadiri seluruh bangsawan di ibukota Kekaisaran akan diadakan nanti malam sebagai malam puncak festival musim dingin. Selain itu akan ada pertunjukan seni di pusat kota untuk seluruh rakyat Kekaisaran, dan ditutup dengan pesta kembang api di tengah malam.

Selena tidak yakin apakah dirinya bisa menghadiri acara itu, karena acara ini hanya wajib dihadiri atas nama keluarga bangsawan. Artinya selagi ada anggota keluarga yang hadir, maka anggota keluarga lain diizinkan untuk tidak menghadiri acara. Dan mengingat kondisi keluarganya saat ini, dia juga tidak yakin bisa hadir di sana.

"Saya tidak dapat menjanjikan anda apapun," Mendengar ucapan Selena yang sepertinya mengarah ke penolakan, Lucian berusaha mencari cara.

"Apa ada sesuatu?"

"Yah, ayah dan adik saya sedang sakit. Keluarga saya cukup sibuk saat ini."

"Apa yang terjadi? Bukankah pada upacara pembukaan Tuan Viscount terlihat baik-baik saja, begitu pula dengan adik anda."

Selena mengangguk, "Benar, ada kecelakaan yang membuat mereka berdua jatuh ke dalam danau," Lucian terkejut mendengarnya, "Sehingga sejak kemarin mereka demam."

Original FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang