BV³

359 61 12
                                    

Sasuke tak sengaja melihat Sakura yang sedang mendengarkan pembicaraan nya dengan murid perempuan tadi.

Sasuke menghampiri Sakura.

"Bukankah tidak sopan menguping pembicaraan orang lain?" Ucap Sasuke dengan satu alis keatas.

Sakura berusaha bersikap biasa saja, ia menampakkan diri dari tembok.

"Siapa yang kau maksud menguping? Aku? Seriously? Why are you so confident?" Tanya Sakura santai.

"Lalu untuk apa kau berdiri disini sendirian?" Tanya Sasuke melipatkan tangannya di dada.

"Kau sungguh bertanya? Pertanyaan yang KONYOL sekali, ini tempat umum, jadi terserah siapapun dan melakukan apapun termasuk berdiri sendirian" Jelas Sakura dengan wajah angkuhnya dan menekankan kata konyol.

Sasuke memperhatikan wajah Sakura yang angkuh itu.

"Berarti berciuman dan bahkan bercinta juga tidak apa-apa disini?" Tanya Sasuke menantang.

"Kau sepertinya sangat ingin sekali bercinta denganku? Apakah sekarang aku jadi bahan taruhan? Kau pikir aku bodoh?" Sahut Sakura yang mengira Sasuke menjadikannya bahan taruhan.

Sakura menatap Sasuke sini lalu berlalu pergi.

Sementara Sasuke menahan tawanya mendengar ucapan Sakura tadi.

"Dia mengira aku menjadikannya bahan taruhan? Ku akui dia memang cerdik" Gumam Sasuke memperhatikan Sakura yang berjalan menjauh.

*****

Keesokan harinya.

Atap sekolah.

Sakura sedang duduk di pangkuan Gaara sambil menghisap rokok.

Sedangkan Gaara asik menciumi bahu Sakura.

"Apa kau tidak kasian dengan mereka sayang?" Tanya Gaara pada Sakura.

"Untuk apa kasian? Mereka memang pantas mendapatkan nya" Jawab Sakura datar.

"Ampun Sakura, aku mohon, aku benar-benar tidak sengaja" Ucap gadis malang bernama Hotaru itu.

Saat ini Hotaru sedang di bully, karena dia tidak sengaja membuat almamater Sakura basah.

Sekarang seragam Hotaru basah kuyup.

Temari dan Ino hanya Hotaru sinis dan angkuh.

Sakura tak menanggapi ucapan Hotaru, ia mengotak atik ponsel.

"Lihat apa yang ku dapat" Ucap Sakura pada Ino dan Temari sambil memperlihatkan ponsel miliknya.

"Whaat? Ternyata kau jalangnya pak Kakashi?" Ucap Ino terkejut.

"Tidak heran kau selalu mendapatkan nilai bagus di mata pelajaran pak Kakashi" Sahut Temari mengejek.

Hotaru terkejut mendengarnya.

'Bagaimana dia bisa tahu?' Batin Hotaru bertanya-tanya.

"Kau tidak perlu tahu darimana aku mengetahuinya, aku bisa saja menyebarkan ini ke seisi sekolah" Kata Sakura pada Hotaru.

"Bahkan aku ada info lebih dalam lagi tentang mu tapi aku tidak ingin bilang yang itu, cukup aku saja yang tahu" Lanjut Sakura yang mengetahui info lain tentang Hotaru.

"Jangan aku mohon jangan sebarkan" Kata Hotaru memohon.

"Baik aku tak akan menyebarkan, kau jangan khawatir mereka yang ada disini juga tak akan menyebarkan tapi kau harus turuti perintah ku dan kedua temanku" Kata Sakura pada Hotaru.

Temari dan Ino tersenyum angkuh.

Sakura selalu ingat dengan kedua temannya itu.

"Baik aku pasti menuruti mu" Jawab Hotaru pada Sakura.

"Bagus" Kata Sakura tersenyum puas.

~BRAAAKK~

Pintu atap terbuka dengan kasar karena didobrak.

"SAKURAAA" Panggil Sasori marah.

Dibelakang Sasori ada Sasuke dan yang lainnya.

"Oh wow" Gumam Sai saat melihat tubuh Hotaru yang basah, membuat tubuhnya menjiplak.

Hotaru langsung memeluk tubuhnya sendiri.

Sasori langsung menarik Sakura kasar bangkit dari pangkuan Gaara.

"Aw apasih lepasin" Kata Sakura memberontak.

"Ri lepaskan Sakura" Ucap Gaara ingin membantu Sakura.

"Kau diam, ini urusan keluarga" Tunjuk Sasori pada Gaara.

Saat Sasori berjalan melewati teman-temannya.

"Kalian tunggu sini, jangan ada yang mengikuti ku" Suruh Sasori pada teman-temannya.

Tatapan Sakura dan Sasuke bertemu sekilas.

Setelahnya Sakura ditarik paksa Sasori.

Sasuke beralih melirik Gaara.

"Kenapa lihat-lihat?" Tanya Gaara yang risih dilihat Sasuke seperti itu.

"Kau tidak punya alis?" Tanya Sasuke datar.

Naruto tertawa mendengar ucapan Sasuke yang tiba-tiba itu.

*****

Sasori membawa Sakura ke tempat sepi.

"Kau sekarang berani mengancam ku?" Ucap Sasori marah.

"Dari dulu aku selalu berani, hanya saja aku tidak ingin ikut campur dengan urusan mu, tapi kau masih berhubungan dengan si guru jalang itu, aku harus ikut campur" Jawab Sakura menatap tajam Sasori.

"Apa yang salah dengan nya? Perbedaan usia? Aku tidak peduli" Sahut Sasori pada Sakura.

"Sudah ku katakan berulang  kali padamu dia hanya memanfaatkan mu, luarnya saja dia baik dan terlihat cinta padamu" Jelas Sakura menahan emosi.

"Kau tidak tahu sifatnya jangan menilai sembarangan" Gumam Sasori pada Sakura.

"Kau dibutakan cinta brengsek, apa kau sekarang jadi bodoh karena jalang itu?" Kata Sakura menyadarkan Sasori.

"Tak ada yang yang dibutakan dengan cinta dan jangan menyebutnya jalang, untung kau adikku" Kata Sasori berusaha agar tidak main tangan pada Sakura.

"Apa hah? Ingin memukul ku? Pukul saja aku, You seem like a loser" Kata Sakura lalu pergi meninggalkan Sasori.

Ia benci dengan sifat keras kepala Sasori, apalagi kalau menyangkut tentang cinta.

*****

"Airmata sialan" Gumam Sakura sambil mengusap airmata yang keluar sedikit.

"Ekhem" Dehem Sasuke.

Sakura melirik Sasuke sekilas, mengacuhkan Sasuke seolah tak ada orang.

Lalu Sakura menyalakan sebatang rokok.

Saat ingin menghisapnya, dengan lancang Sasuke mengambilnya.

Sakura melirik Sasuke kembali.

"Kenapa?" Tanya Sasuke santai sambil menghisap rokok yang diambil dari Sakura.

Sakura masih tak mempedulikan Sasuke.

"Bisakah kau berhenti menganggu ku? You are really annoying" Jawab Sakura lelah.

"Aku hanya ingin dekat denganmu, apa yang salah?" Tanya Sasuke bingung.

"Dan aku tidak ingin dekat denganmu" Jawab Sakura menatap Sasuke tajam.

Sasuke tersenyum lalu mensejajarkan tubuhnya sama dengan Sakura.

"Kau takut suka padaku?" Tanya Sasuke menatap mata Sakura.

*****

Dilain tempat.

Rumah sakit.

Seorang pria terbaring lemah dengan alat-alat rumah sakit di tubuhnya.





TBC

Hallo ada yang nunggu cerita ini?

Bagaimana chapter kali ini?

Vote dan komen

Arigatou.

Best Villain 😈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang