Ji Na memakirkan mobil nya di basement gedung. Ia datang bersama beberapa member yang akan melakukan photoshoot dan juga rekaman lagu. Wanita itu tidak hanya mengantar artisnya saja, melainkan ia juga ada urusan dengan CEO Han.
"Kalian langsung ke lokasi saja. Aku akan memberitahu Ji Sung" titah Ji Na
"Ne~~" jawab mereka kompak
Dokyeom, Seungkwan, dan Woozi berjalan ke ruang studio rekaman . Dino menunuju ruang latihan.
"Aku akan menunggumu di ruang make up" kata Joshua
Jeonghan hanya mengangguk
Kemudian Joshua berjalan cepat untuk mengejar adik-adiknya yang sudah lebih dulu.
"Hey kalian tunggu aku" teriaknya
Ji Na memperhatikan Jeonghan, ada raut yang tidak biasa terukir di wajah pria itu.
"Waeyo?" Tanya Ji Na
"Tidak... Hanya saja... Aku mengkhawatirkan mu"
Ji Na tersenyum dan menepuk pelan pundak Jeonghan
"Geokjeong hajima. Aku sudah terbiasa dengan hal seperti ini" ucapnya
"Ji Na-ya... Maafkan aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu. Bahkan saat di situasi seperti ini, aku hanya bisa diam"
"Hei. Sudahlah aku bisa mengurusnya. Jadi jangan bicara seperti itu lagi. Oke"
"Ayo sekarang kita masuk, Jisoo sudah menunggumu didalam"
Ji Na meraih lengan Jeonghan dan berjalan menuju lift basement.
Setelah sampai di lobby, mereka berpisah dengan arah yang berbeda. Jeonghan menuju ruang make up dan Ji Na ke ruang CEO.
Wanita itu berjalan dengan santai menuju ruang CEO nya. Meskipun banyak staff disana yang melihat Ji Na dengan tatapan aneh sambil berbisik-bisik.
Ji Na tidak memperdulikan para staff yang memperhatikan nya, walaupun sedikit mendengar selentingan yang tidak mengenakan dari mereka. Ia berusaha untuk tetap tenang agar tak tersulut emosi.
Tok tok tok
Ji Na masuk setelah mengetuk pintu ruang CEO Han
"Kau datang" ucap CEO
Tanpa di persilahkan, Ji Na duduk di depan CEO nya itu tanpa ekspresi.
"Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah membaik"
"Seperti yang anda lihat"
"Syukurlah kalau begitu"
"Kau sudah menerima surat itu bukan" kata CEO Han
"Eung. Apakah hanya itu konsekuensi yang aku terima?" Tanya Ji Na remeh
"Haha apa itu tidak cukup? Kau perlu tambahan?"
"Yahh.... setidaknya aku bisa bersantai selama beberapa bulan. Atau tidak perlu kembali lagi ke sini" jawab nya santai
Tawa CEO Han perlahan memudar
"Ji Na-ya.... Tidak bisakah kau mentaati peraturan disini-"
"Peraturan mana yang anda maksud" Ji Na memotong ucapan pria paruh baya itu
"Agensi atau label sialan ini?" Lanjutnya
"Ji Na-ssi" Tegas CEO
"CEO nim... Aku akan menerima hinaan apapun yang mereka tujukan padaku. Tapi aku tidak bisa menerima jika artisku dan agensi ini di rendahkan"
"Itu masalahnya... Kau terlalu mudah terpancing emosi, kau tidak bisa mengontrol amarahmu. Dan itu membuat dirimu melanggar peraturan itu"
"CEO nim?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager 17
FanfictionJi Na : 99% problem SEVENTEEN : 1% problem Hanya keseharian Ji Na yang mengurus (masalah) artisnya Note: Cerita fiksi Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan para artis. Harap bijak dalam membaca Bahasa baku. Beneran baku. Kalau nggak suka den...