0.2: ORANG INDONESIA-AMERIKA

14 0 0
                                    

2. ORANG INDONESIA-AMERIKA

-

Di Amerika Serikat, terdapat sebuah negara bagian yang mayoritas penduduknya fasih berbahasa Indonesia, mereka lah yang disebut sebagai orang-orang Indonesia-Amerika, negara bagian itu adalah Negara Bagian Densen. Densen memiliki populasi Indonesia-Amerika terbesar diantara semua negara bagian yang ada di Amerika Serikat. Kemunculan mereka dapat ditarik hingga ke tahun 60an, tepatnya tahun 1965, di mana banyak orang kaya Indonesia 'kabur' ke negara adidaya itu karena berbagai masalah yang terjadi di tanah kelahiran mereka.

-

SEPARATIS, SEPARATIS! PISAH SEKARANG!

Berbagai masalah tersebut meliputi inflasi parah, gejolak politik, dan yang paling besar adalah pemberontakan besar-besaran yang dilakukan oleh dua partai besar di negara yang baru berdiri itu. Pemberontakan itu berawal dari parahnya inflasi dan ketidakstabilan politik yang terjadi di tahun 1963, di mana kebijakan pemerintah malah memperparahnya dengan penanganan inflasi yang buruk dan keputusan untuk membuat presiden pertama, Kusno Sosrodiharjo, sebagai presiden seumur hidup. Semua ini mengakibatkan dua partai besar, Partai Islam Kejayaan dan Partai Komunis Rakyat, yang sudah muak dan kebetulan dekat saat itu memutuskan untuk bekerja sama untuk sebuah rencana pemberontakan besar yang dicetuskan secara rahasia oleh ketua Partai Komunis Rakyat, Adi Mulyo Abdullah Jirolu.

     Rencana yang dicetuskan oleh Adi saat itu adalah ide pisah wilayah, di mana kedua partai akan mengambil alih pemerintahan dan membentuk pemerintahan dan negara baru di dua pulau yang dua partai besar itu kuasai, Pulau Kalimantan yang dikuasai Partai Islam Kejayaan dan Pulau Sumatra yang ada di dalam genggaman komunis. Ide ini dicetuskan dalam tujuan untuk mensejahterakan masyarakat di kedua pulau yang seringkali dipojokkan dan bukan menjadi fokus utama dalam pembangunan yang diperparah dengan masalah-masalah lain yang terjadi saat itu.

     Perencanaan dimulai pada pertengahan tahun 1963 di mana kanvas masih kosong dan menunggu sang seniman untuk mengisinya dengan rencana yang kokoh. Di awal ini, yang terlibat hanyalah petinggi-petinggi kedua partai yang memiliki beberapa perencanaan pemikir paling baik di seluruh negeri. Di sana, mereka merancang segala kebutuhan yang diperlukan untuk mengambil alih kedua pulau. Kuasa-kuasa mereka yang besar di kedua pulau membuat mereka sedikit jumawa, namun ada satu masalah besar: keperluan senjata.

     Mereka kira akan melawan banyak personil bersenjata, sehingga mereka membutuhkan sumber daya persenjataan dan pelatihan. Mereka awalnya berencana untuk menyelundupkan persenjataan, namun kemudian pihak yang sungguh tidak diduga masuk, secara rahsia, membantu: militer Angkatan Laut. Pihak militer memang juga memiliki masalahnya sendiri dengan pihak pemerintah sama dengan kedua partai separatis, namun militer juga punya persaingan yang amat besar dengan partai-partai politik, terutama pihak komunis, untuk bekerjasama dan merayu pemerintah. Jadi, tidak ada yang pernah menyangka kalau salah satu pecahan militer yakni Angkatan Laut akan bergabung dengan gerakan separatis ini, apalagi ada pihak komunis di dalamnya. Berubahnya keberpihakan Angkatan Laut ini merupakan bentuk muaknya mereka pada pemerintah dalam gagalnya mengurus negara dan membuang-buang kekuatan militer, walau benci, mereka pikir bekerjasama dengan partai politik adalah langkah yang cukup tepat.

     Hadirnya militer menyelesaikan permasalahan persenjataan dan menambah kekuatan, lebih baik lagi karena perencana-perencana Angkatan Laut membantu merancang aksi separatis yang lebih terorganisir. "Risikonya memang masih sangat besar, tapi lebih baik bergerak, bukan? Heh-heh... Jadi begitu, untuk kemajuan! Hehaha..." kata Yunus Sibaik, ketua Partai Islam Kejayaan.

Freak Show: The FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang