Draco Malfoy selalu tertarik pada Harry Potter, meskipun ia tidak pernah mengakuinya saat mereka masih muda. Apa yang awalnya berupa rasa iri dan persaingan selama masa sekolah mereka berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih gelap setelah perang.
Keh...
Terdengar suara kertas di balik sebuah ruangan yang selalu di kunci dan hampir tidak pernah di buka oleh siapapun, kecuali pemiliknya. Terdengar suara kertas dan pin clip di balik gelapnya malam.
"Tidak, ini tidak di sini. Dimana foto itu!"
Suara lantang seorang lelaki terdengar jelas bahkan membuat burung gagak diluar sana sampai harus terbang pergi menjauh.
"Disana rupanya, aku hampir kehilangan mu, sayang"
Tangan putih dengan jari jemari nya yang panjang dan mencapai kata sempurna, mengambil sebuah foto yang tidak sengaja terjatuh ke lantai dan itu hampir membuat jatuh sakit gila.
"Dan begitu seharusnya, sempurna"
Lelaki tinggi itu tersenyum dan dia memandangi foto yang sangat ia suka, tangannya terangkat untuk menyentuh foto yang sudah di pin di sebuah papa di dalam ruangan kerja nya.
"Cantik... Tidak pernah berubah"
Bibirnya berguman bagaimana foto itu selalu merubah sisi pandang nya dan selalu menarik perhatiannya hingga saat ini, ia sangatlah beruntung dulu sempat memotretnya pada saat satu sekolah tengah sibuk dengan urusannya masing-masing.
Mantanya terus memandangi banyaknya foto yang sudah ia dapat, dan banyak hal yang ia dapat hanya atas dasar rasa yang tidak terbalas kan.
"Harry... Harry James Potter? Lebih baik mengganti nama dengan marga ku tidak sih? Harry James Potter Malfoy"
Draco Malfoy adalah seorang pemuda jangkung dan ramping dengan kulit pucat dan aristokrat yang membuatnya tampak sedikit halus, hampir seperti hantu. Ciri-cirinya yang tajam - tulang pipi yang tinggi, dagu yang lancip, dan hidung mancung - memberinya kesan elegan yang dingin
Memiliki rambut pirang platina yang mencolok, hampir keperakan jika terkena cahaya tertentu, ditata dengan sangat teliti dan sering ditata dengan gaya yang licin dan rapi. Rambutnya biasanya disisir ke belakang dengan halus, akan tetapi seiring bertambahnya usia, rambutnya mungkin terlihat sedikit lebih acak-acakan, terutama saat ia stres atau sibuk.
Sibuk memikirkan seseorang.
Memiliki manik mata berwarna abu-abu dingin dan berbadai, sering dibandingkan dengan merkuri atau baja.
Draco sibuk memandangi foto sampai ia mendapatkannya panggilan lewat telfonnya, ia hampir saja membanting telfon itu jika ia tidak ingat siapa yang ia minta untuk di hubungi sebelumnya.
"Benarkah? Jadi dia memutuskan untuk tinggal di sana? Baik, terimakasih atas informasinya"
Draco tersenyum dan ia segera menutup telfonnya. Dia memandang kembali papan di dekatnya dan senyumannya semakin terlihat saat ia tau di mana persis keberadaan lelaki yang berhasil merasuki pikirannya
"Sebentar lagi, aku akan datang padamu, Harry... Tunggu dan lihatlah aku, aku berharap kau akan memandang mu persis seperti dulu"
Draco bergumam dan dia mengangkat tangannya untuk menyentuh foto dari beribu banyaknya foto yang ia ambil dan hampir semua itu hanya tentang, Harry. Dia mengambil satu dan tersenyum di bibirnya
"Goodnight, love"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
