002

20 3 1
                                    

Ke-6 perempuan itu sampai di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di kotanya. Mereka turun dari mobil dan berjalan ke dalam mall tersebut.

Masih dengan seragam putih abunya, mereka mengelilingi mall sambil sesekali bergurau satu sama lain.

"Woi, kalo ga salah 2 minggu lagi kita camping kan ya?" tanya Noreen di balas anggukan oleh Amanda.

"Yoi, kenapa beb?" tanya Amanda sambil matanya melihat-lihat toko baju di sekelilingnya.

"Beli baju, ayo guys!" seru Noreen menarik lengan Amanda meninggalkan teman-temannya yang lain.

Kania yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, kemudian ia menyusul kedua perempuan itu bersama dengan Serena.

Serena dan Kania itu memang tidak bisa terpisahkan. Dimana ada Serena disitu ada kania, begitu pun sebaliknya.

"Cal, lo ga masuk?" tanya Leah, jemari lentiknya mengscroll aplikasi sosial medianya. Calypso meliriknya sekilas, kemudian menggeleng.

"Males, lo sendiri kenapa ga masuk?"

"Nunggu ayang, dia mau nyamperin kesini katanya." jawab Leah di balas anggukan oleh Calypso.

"Ah jelek itu man, gue gasuka warna pink."
"Astaga manda, yang bener aja lah anjir!"
"MANDAAA, TARO GAK BAJUNYAAA!!"
"Gue duluan man, babi lo!"

Makian demi makian terdengar dari mulut Noreen, ia dan Amanda sendari tadi sibuk dengan beberapa pakaian. Bahkan mereka sampai memperebutkan satu pakaian.

"Anjing lo ren, ngalah kek sm princess." Amanda memberikan tatapan sengit ke arah Noreen, dan dibalas juluran lidah oleh perempuan itu.

"Gak mauu, lo cari sendiri aja Amanda ku sayang."

"Tai lo, yaudah ayo bayar." Amanda berujar pasrah. mengalah adalah koentji ya ges ya.

Ting...

Notifikasi handphone Noreen tanda pesan masuk. Noreen merogoh saku roknya, kemudian mengeluarkan handphonenya. Jemarinya membuka aplikasi chatting dan mendapati adanya nomor tidak dikenal memberikan sebuah pesan.

Ketika dibuka, pesan itu hanya berupa video yang entah apa isinya. Perempuan itu acuh, kemudian mengembalikan handphonenya ke dalam saku roknya.

Serena mengikuti kemana pun Kania pergi, sesekali tangannya mengambil beberapa baju. Bunyi notifikasi chat masuk kembali terdengar.

"Hp lo bunyi kan?" tanya Serena dengan tangan yang memegang dua tas belanja yang akan ia bayar.

"Iya, wait siapa tau Kai yang chat hehe."

Serena mendengus, kemudian melangkah meninggalkan Kania sendiri disana. Kania mengernyit melihat nomor tidak dikenal mengirimkan sebuah video disana.

Jarinya menekan video tersebut. Nampak sekumpulan pemuda sedang berbincang-bincang di Rooftop sekolah, tanpa perlu menebak Kania sudah tau siapa mereka. Black Panther, gang yang menjadi pentolan SMA Merpati. Kai, pacar Kania juga berada di dalamnya.

Kania terus mendengar percakapan mereka, sampai pada akhirnya matanya membola dan telapak tangannya dibawa menutup mulutnya lantaran terkejut mendengarkan ucapan dari Zyran.

Segera mematikan ponselnya, menghampiri Serena yang baru selesai membayar. Tanpa membuka mulut tangannya menggandeng lengan Serena dan menyeret perempun itu keluar dari area toko.

"W-woiii kenapa lo?" tanya Serena terbata, nampak sekali wajah Kania menahan amarah.

Sesampainya di luar toko, mereka mendapati Noreen dan Amanda sudah disana. Begitu juga dengan Calypso dan Leah yang memang dari awal memilih stay disana.

EMPIRE OF SIN'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang