005

20 3 0
                                    

Amanda menuruni tangga rumahnya, perutnya wajib diisi sebelum berangkat sekolah. Saat sampai di bawah perempuan itu cukup terkejut, dilihatnya Oliver sudah berada di ruang makan bahkan pemuda itu nampak sedang berbincang ringan dengan sang papa.

"Manda, sini dong ngapain berdiri disitu." suara mama Amanda membuat perempuan itu sadar dari lamunannya. Amanda menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian berjalan menuju meja makan.

Oliver tersenyum melihat gadisnya duduk di sebelahnya. Amanda yang menyadari hal itu berdecih sinis di dalam hatinya. Topeng nya tebel juga ni cowok.

"Kok kamu ga bilang ke papa kalau kamu punya pacar sih man, ganteng dan gagah lagi." Tanya papanya Amanda membuat Oliver dan mama Amanda tertawa.

"Papa ga nanya." jawab Amanda singkat, tangannya menyendok nasi goreng buatan mamanya.

"Astaga ni anak bener-bener deh."

"Berangkat sama aku, pulang juga aku yang anterin. Kamu ga usah bawa mobil." perkataan Oliver membuat Amanda menghentikan kunyahannya, kemudian mengangguk dan melanjutkan makannya.

Calypso turun dari mobilnya, dan melangkah memasuki sekolah. Deru beberapa motor yang baru sampai di sekolah membuat Calypso berdecak.

"CALY!!!" teriakan perempuan yang Calypso hafal betul milik siapa membuatnya menghentikan langkah kakinya. Kepalanya menoleh, mendapati Kania dan Amanda yang berjalan ke arahnya di ikuti oleh Kai dan juga Oliver.

Calypso memutar kedua bola matanya malas, bucin tolol batinnya.

"Sendirian aja neng caly." ledek Kai membuat Kania mencubit lengan Kai.

"Kaki tangan gue masih utuh, selagi bisa sendiri kenapa gak?" balas Calypso kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju kelas, meninggalkan empat orang di belakanganya.

"Galak, good luck deh Nero." kekeh Oliver dan di balas anggukan setuju oleh Kai.

Sesampainya di kelas, Calypso melihat Noreen sudah duduk di kursinya. Namun yang membuat perempuan itu kesal adalah di samping perempuan itu ada Zyran. Menyadari ada tatapan menusuk, Noreen dan Zyran kompak menoleh.

"Hai, dek." sapa Zyran dengan tampang tidak berdosanya.

Calypso hanya diam tanpa menyahut, matanya menatap Noreen dengan tatapan bertanya. Noreen hanya mengisyaratkan bahwa ia akan cerita nanti.

"Minggir, itu tempat gue bego." seru Calypso melihat Zyran yang menduduki kursinya.

"Weitss, selo aja dek. Yaudah gua cabut dulu." Zyran bangkit berdiri, kemudian berjalan meninggalkan kelas.

Amanda dan Kania yang ber pas-pasan dengan Zyran pun mengernyit heran. Mereka berdua masuk ke dalam kelas dan melihat ke arah Noreen dan Calypso yang sibuk dengan buku novelnya.

"Eh cewe bloon, jangan bilang lo baikan?" cecar Kania di hadapan Noreen yang hanya diam tanpa niat menjawab.

Kania menjambak rambutnya sendiri, frustasi.

"Tahan gue deh man, tahan gue!" pintanya kepada Amanda yang berada di sampingnya. Amanda hanya mendengus pelan.

"Gue udah bilang, bakal susah lepas." gumam Amanda.

"Eh itu tas si Serena, bocahnya mana?" tanya Kania membuat ketiga sahabatnya menoleh ke belakang, melihat meja Serena dan Leah sudah terisi tas Serena namun tidak ada batang hidungnya.

EMPIRE OF SIN'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang