GDAD.6

93 15 0
                                    

~~~

Masih dikediaman Kairi, kini manuel juga Kenneth sama-sama tertidur pulas disofa, mereka tidak jadi pulang karna hujan deras.

Sedangkan orang yang mereka jaga sudah duduk menyender dikepala kasurnya, dia menatap teman-temannya yang sudah menjaganya hingga ketiduran.

Kairi melirik jam dinding dikamarnya, ternyata sekarang sudah malam, Kairi jadi kepikiran, apakah manuel dan Kenneth sudah makan??

Ia pun meraih ponselnya dan membuka aplikasi G, selesai memesan ia kembali menaruh ponselnya lalu merebahkan tubuhnya.

"Eughh..... " Kenneth menggeliat seusai bangun dari tidurnya.

"Aus bener dah!" Gumam Kenneth,merasa haus akhirnya ia turun kebawah dan menuangkan air dingin kegelas lalu meminumnya.

"Eh??siapa yang mesen makanan??" Monolog Kenneth.

"Maaf tuan, itu pesanan tuan muda Kairi! " Ucap seorang maid.

Kenneth mengangguk dan kembali naik keatas. "Nael makan dlu!" Manuel mengucek matanya lalu duduk untuk mengumpulkan nyawanya.

"Kai?? Makan dlu! Lo blom makan!"

"Duluan aja, gue nggak nafsu!"

Kenneth menghela nafasnya. "Yaudah, gue sama nael makan duluan, abis itu lo yaa?" Kairi menganggukan kepalanya.

*****

Mereka berdua makan makanan yang dipesan Kairi, sesudah makan mereka kembali kekamar Kairi membawa semangkuk bubur dan juga segelas air hangat.

Kairi selalu menolak suapan Kenneth. "Ayolah~ makan dikittt aja!" Bujuk Kenneth.

"Gk mau!!"

Kenneth menaruh mangkuk itu dimeja, tak lama terdengar suara mobil dan suara derap langkah seseorang.

CEKLEK...

"Ya ampun, anak mamah kenapa hummm??" Manuel terkejut dengan kedatangan 2 orang itu.

"Ke rumah sakit aja ya sayang??" Ajak sang papah.

*ternyata orangtuanya Kairi chelsea Islan sama rob Clinton?? Wahh.... * batin Manuel melihat kedua orangtua Kairi.

Manuel benar, orang tua Kairi adalah chelsea Islan dan juga rob clinton, yang tak lain adalah ceo dari onic esport, tim impiannya.

Mereka langsung berangkat mengunakan pesawat pribadi ketika Kenneth memberi tahu jika Kairi sakit.

Kairi tidak menjawab apapun perkataan kedua orangtuanya, bahkan dirinya enggan menatap mamahnya sendiri.

"Tante, ken izin pulang ya, mau nganterin temen soalnya!" Ujar Kenneth.

"Ouh, iyaa, makasih yaa kalian udah jaga Kairi."

"Sama-sama tan, kai gue balik ya?!" Kairi mengangguk.

*****

Selepas kepulangan Kenneth dan juga Manuel, mereka masih saja membujuk putra semata wayangnya itu.

"Kai sayang... Maafin mamah sama papah yaa??" Ucap sang mamah.

"Iyaa kai, kita kerumah sakit yuk?! " Sahut papahnya.

"Gk perlu, mending kalian istirahat aja, nggak usah perduliin aku!" Kairi membuang muka enggan menatap mamah juga papahnya.

Tak ingin membuat Kairi semakin marah, mereka memilih keluar dari kamar itu dan membiarkan Kairi istirahat dengan tenang.

Go Disappear And Die •CalKai•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang