7

6 0 0
                                    

Auriga

Dunia memang membosan kan, tapi disini ada kamu.

*******

Gimana caranya bisa memutar waktu, kalau ada yang tau tolong hampiri gue dan bilang kalau memutar waktu itu semudah mengedipkan kedua mata.

Hari itu di pertengahan semester, gue hampir aja mengurungkan niat gue menjemput Ayumi. karena, terkikis dengan seorang perempuan pendek yang tiba-tiba mencegat gue di depan kampus Ayumi. Bodoh nya gue langsung aja menerima permintaan nya untuk gue bonceng ke rumah nya.
Dari nomor yang gue dapet setelah berkenalan dengan dalih mendapat imbalan, nama nya sih Lula. Tidak kenal maka tidak sayang, inilah pepatah yang sering gue inget sedari kecil.

Dan disinilah gue, mengingat kembali moment yang pernah kita lewati sama-sama. Di tempat yang sama,  depan kampus UI. Bodoh sih emang, kenapa harus sejauh ini buat mengingat Alula, tempat gue ke UI ini emang jauh, sejauh jarak yang Alula rentangkan di hadapan gue.

Setalah kejadian kemarin di cafe, gue jadi berfikir ulang untuk menemui Alula. Takut dia semakin menjauh dan semakin tidak tersentuh.

"Bang, ngapain sih lo kesini? Mau mengenang ya ceritanya" lamunan gue buyar setelah gue mendengar suara Ayumi yang gak gue sadari ada di sebelah gue.

"Jangan sok tau deh bocil, gak sengaja lewat sini aja, katanya soto didepan kampus ini enak tapi malah tutup."

"Alah sok ngehindar gitu, ngaku aja kenapa sih gengsi amat" ujar nya sambil mengambil minuman di dashboard.

Ayumi adalah adik tiri gue dari pernikahan bunda yang ke dua. Ayumi ini hanya berbeda satu tahun dengan gue. Dia selalu tau kalau gue lagi mengenang, gue akan mulai datengin satu-satu tempat itu berulang kali.

Sulit juga ternyata, gue selalu bilang pada diri sendiri. "Jangan gini Ri, Lo gak semestinya berharap semua akan balik lagi. Berhenti datengin tempat bersejarah antara Lo dan Alula, dia gak  mungkin masih suka sama Lo."

Dan sekarang, udah gak ada lagi yang bisa gue harepin, gue udah terlalu jauh pergi.

"Ya udah kita balik ya, oke"

Gue menjalankan setir kembali, sepertinya pulang adalah opsi terakhir gue saat ini sebelum otak gue mulai gak berfungsi sebagai mana mestinya. Dan untungnya Ayumi menyanggupi ajakan gue untuk pulang. Biasa nya cewek satu itu ogah jika gue mengajak nya pulang karena cewek itu tidak betah di rumah.

"Mau aneh tapi, ini Auriga. Kenapa sih lo gak jadian aja sama Alula bang?"
Ayumi bertanya pada gue yang terus saja menatap jalanan tanpa berniat membalas pertanyaan itu.

"Dari pada kaya gini, gue tau Lo juga suka sama dia kan?" Ayumi masih gak mau nyerah dengan pikiran dia.

"Dia emang easy going banget sih bang, di kampus juga banyak yang suka" kata Ayumi bangga sekali dengan pengetahuan dia tentang Alula. Gak salah lagi sih kalau Ayumi tahu segala tentang Alula, karena Ayumi masuk salah satu list teman Alula satu fakultas.

Elegi CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang