third

747 71 4
                                    

Heeseung mencoba menghalau pusingnya,dia berdiri tegak dan membalikan tubuhnya menatap ayahnya tajam

"Refleks yang bagus tuan Lee...kau tepat sasaran tapi aku rasa kau sedikit kurang puas,Karna bidikan mu tidak membunuhku,hanya melukai sebagian kecil kepalaku"heeseung tersenyum lalu kembali berjalan menaiki tangga

Heeseung mengemasi pakaiannya ke dalam tas ransel yang cukup besar,dia sangat malas jika membawa koper setelah itu dia memasukkan 2 gitarnya ke dalam tas gitar lalu mengambil kunci mobilnya dan turun

"Mau kemana hee?"tanya wanita itu

"Ayo mama obati dulu lukanya"heeseung menepis tangan wanita itu yang menyentuh lengannya

"Jangan menyentuhku sembarangan"heeseung keluar menghampiri mobilnya memasukkan barangnya lalu memasuki mobil kenapa mobilnya di penuhi stiker? Heeseung memasuki rumah dan mencabut kabel tv

"Kau! Apa yang kau lakukan dengan mobil ku?!!"heeseung menunjuk perempuan pikmi itu membuatnya menunduk

"M-maaf kakak hiks"heeseung menariknya membuat ibunya panik

"Heeseung!! Wonny mau dibawa kemana?!"heeseung melemparkan wanita itu ke dalam mobilnya

"Singkirkan mereka dari mobilku sialan!!"dengan tangan yang bergetar wanita itu melepaskan satu persatu stiker itu

"Sudah ku katakan dari awal,jangan menyentuh barang barangku!!!"bentak heeseung

"K-kakak,aku sudah membersihkannya"heeseung mencengkram kuat rahangnya

"Untuk saat ini aku memafkannmu sialan,jika aku mendapati kau menyentuh barangku lagi aku akan membunuh mu saat itu juga"heeseung mendorongnya kasar lalu memasuki mobilnya dan mulai keluar dari pekarangan rumah itu

Mobil heeseung

Heeseung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,pusing semakin melandanya sampai di depan rumah berpagar putih itu dia menekan klaksonnya gerbang terbuka heeseung memasukkan mobilnya dan memarkirkannya sembarangan heeseung keluar dengan susah Payah

"Tuan?! Kau tak apa?!" Kaget Alex saat heeseung keluar dengan kepala yang berdarah dan sempoyongan

"Aku tak apa bisa kau memarkirkan mobilku?dan juga membawa barang ku ke kamar?"

"Akan aku lakukan lapi aku akan mengantarmu terlebih dahulu"Alex membopong tubuh heeseung ke dalam

Jake yang baru saja pulang langsung memarkirkan mobilnya di belakang mobil heeseung lalu masuk ke rumah

"Alex! Kenapa mobil itu terparkirkir sembarangan?!"

"Alexx?!!"teriak Jake saat tak mendapati sahutan

"Alex berada di kamar tuan heeseung tuan" ujar Luciana sambil membawa kotak obat dia langsung bergegas kesana

"Alex?!"panggilnya sedikit berteriak

"Iya tuan?"Alex berbalik lalu membungkuk

"Ada apa dengannya? Hey! Kau kenapa?"Jake memukul pipi heeseung

"Hanya terbentur"

"Apa kau pikir aku bodoh? Kau terbentur paku sampai membuat kepala mu berdarah?"kesal Jake membuat heeseung terkekeh kecil

"Hanya sedikit lemparan vas bunga"

"Kau masih bisa santai di saat begini,Alex kau parkiran saja mobil itu aku akan mengurusnya"

"Baik tuan" Jake memeriksa luka yang ada di belakang kepala heeseung

"Hey, sepertinya ini cukup lebar dan dalam,kita harus kerumah sakit"heeseung menggeleng

HIGH SCHOOL THUGS & YOUNG BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang