BAB IV : Hari Libur

20 3 0
                                    

Braaakkk...

Braaakkk...

Braaakkk...

Hari masih pagi tapi pintu depan penginapan Neo Hill sudah diketuk brutal oleh seseorang. Semua penghuni yang masih pulas diatas rancang terbangun karena terkejut.

"Siapa yang membuat keribut masih pagi seperti ini" omel Renjun

Jeno yang ranjangnya paling dekat yang pintu memutuskan untuk pergi membuka pintu.

"HEH!"

Jeno langsung disemprot oleh tamu tak diundang itu saat pintu baru saja terbuka.

"DIMANA JAEMIN?"

Mendengar keributan di depan membuat yang masih di atas ranjang penasaran dan ikut menghampiri ke pintu depan.

"Ada yang menca----, oh Minjeong-ie"

Minjeong berdiri sambil bersedekap dada memandang satu persatu remaja laki-laki di depannya.

"Santai sedikit, kenapa bar-bar sekali?" Tanya Renjun

"DIAM KAU!" tunjuk Minjeong marah

"Ada apa? Kenapa kau terlihat marah sekali? Kau mengganggu pagiku yang tenang" ujar Haechan

"Ku beritahu kalian ya! Tiga teman kalian ini menyuntikkan sesuatu padaku sampai aku kehilangan kesadaran" ucap Minjeong menunjuk Renjun, Jaemin dan Jisung secara bergantian

Mereka sebenarnya sudah bisa menebak alasan gadis itu marah tapi apakah harus pagi-pagi seperti ini?

"Minjeong-ie~" Jaemin mendekat pada Minjeong dengan ekpresi manisnya

"Stop! Jangan mendekat" perintah Minjeong

"Minjeong-ie, kami memang berniat untuk meminta maaf atas kejadian itu tapi setelah kami bangun tidur dan sarapan, kau sedikit mengejutkan pagi ini" jelas Jaemin

"Kau pikir aku akan memaafkan kalian semudah itu? Asal kalian tau aku masih merasakan efek samping dari suntikan sialan kalian" kesal Minjeong

"Kau merasakan apa?" Tanya Jeno

"Tidak usah sok perhatian"

"Noona mau kami lakukan apa?" Tanya Jisung

Minjeong menyunggingkan senyuman kala mendengar pertanyaan Jisung.

"Bagus, ternyata kau anak yang peka" puji Minjeong

Gadis itu kemudian mengetuk-ngetuk dagunya sendiri dengan jari telunjuk memikirkan apa yang dia inginkan dari keenam remaja laki-laki itu.

"Aku ingin kali------,"

Bruuukk....

"Minjeong!"

"Eonni....,"

"Eh..."

Tiba-tiba saja tubuh Minjeong abruk tanpa sempat ditangkap oleh Jeno yang berdiri di depannya. Ketiga teman Minjeong yang menunggu di halaman depan dengan cepat menghampiri gadis itu.

"Eonni, kenapa kau?" Tanya Ningning menggoyangkan tubuh Minjeong

"Apa yang kau lakukan? Cepat bantu Minjeong!" Pekik Karina

Jeno yang tersadar dari lamunannya langsung menggendong tubuh Minjeong dan membawanya ke atas ranjang.

"Aku akan panggil petugas medis" kata Renjun yang langsung berlari ke luar

Tidak berselang lama, Renjun kembali bersama seorang petugas medis wanita.

"Kalian boleh beri ruang untukku?" Tanya petugas medis itu

NEO CITY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang