2.

1.6K 204 21
                                    

Catatan: maaf bila masih banyak typo atau ada kata-kata yang kurang menyenangkan. Yang mau ngasih saran silahkan.
____________________

Neo hou membuka matanya perlahan lalu ia melihat seorang wanita yang sedang memarahi seorang laki-laki dewasa. Neo hou meringis saat merasakan kepalanya sedikit pusing.
"Sshhh."

Satu orang lelaki dewasa yang sedang meminum arak mendengar ringisannya dan langsung duduk disampingnya dan memegang kedua pipinya.
"Xiao beili kamu sudah sadar."

Wanita yang sedang memarahi lelaki dewasa itu langsung berjalan kearah Neo hou dan menatapnya dengan khawatir.
"Dongjun-ah apakah masih sakit, apakah kamu mengingat ibu nak?."

Neo hou bingung harus menjawab apa. Lalu lelaki yang tadi di marahi berjalan kearah nya dan langsung memarahinya.
"Baili Dongjun sudah ku katakan padamu jangan terlalu sombong, sekarang lihat kau langsung pingsan begitu mengeluarkan semua kekuatan mu."

Wanita yang ia yakini sebagai ibunya langsung menjewer telinga lelaki yang ia yakini sebagai ayahnya dan menyeret ayahnya keluar. Lalu tinggallah Neo hou dengan lelaki yang seumuran dengan ibunya. Lelaki itu menepuk pundak nya dan berkata padanya.
"Bersiaplah xiao beili paman akan menunggu diluar."
Lelaki yang ia yakini sebagai pamannya itupun keluar dari kamarnya.

Meskipun bingung Neo hou tetap bersiap seperti yang di perintahkan oleh pamannya.

"Kalau begitu sudah sampai mana novel ini berjalan, kalau seingat ku ini adalah scene dimana Baili Dongjun mabuk dan mengeluarkan semua kekuatannya disaat ada murid utusan akademi yang akan membawanya ke akademi di kota tianqi. Kalau begitu tidak lama lagi aku akan bertemu dengan Ye Ding zhi, aku harap aku bisa mengubah takdirnya." Ucap Neo hou.

Setelah selesai bersiap Neo hou atau Baili dongjun bersama dengan pamannya berjalan menuju ruang tamu tempat semua orang sedang berkumpul.

____________________
Note: mulai dari sini kita sebut Neo hou jadi baili Dongjun ya.

Sesampainya di sana bisa ia lihat ayah, ibu dan 2 remaja lelaki serta satu orang lelaki yang sudah tua yang ia yakini sebagai kakek dan utusan murid akademi tengah menunggunya.

Baili Dongjun memberikan salam kepada kakeknya dan duduk disamping kakeknya seperti yang kakeknya minta.

"Dongjun-ah, apakah kamu yakin akan pergi ke kota tianqi nak?." Tanya kakek dongjun.

"Iya kek dongjun yakin, lagipula Dongjun sudah besar kek, kakek ibu dan tuan penerus tidak perlu khawatir."

Ayah, ibu, kakek dan paman dongjun menganggukkan kepala mereka meski sedikit ragu.

"Saya titip Dongjun guru kecil, jangan sampai ia terluka sedikitpun." Ucap kakek dongjun.

Orang itu menganggukkan kepalanya lalu tersenyum dan berkata.
"Tuan bangsawan tenang saja, saya akan menjamin dengan nyawa saya."

"Aku yakin orang itu adalah xiao ruofeng dan Lei mengsha." Batin dongjun.

_______________________

Akhirnya Dongjun beserta xiao ruofeng dan Lei mengsha pergi menuju kota tianqi.

Sesampainya mereka di kota tianqi, Baili dongjun melihat-lihat kota itu yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kota tempat ia tinggal.
"Ye Ding zhi atau haruskah aku panggil Yun ge, aku akan menyelamatkan mu seperti apa yang sudah aku janjikan kepada Baili dongjun yang asli." Batin dongjun.

Karena hari sudah cukup malam, maka Baili dongjun memutuskan untuk menginap di penginapan dan membiarkan 2 orang yang akan menjadi kakak seperguruannya itu pergi untuk melaporkan kedatangannya.

Baili Dongjun duduk didekat jendela dan melihat langit malam sambil termenung.
"Baili Dongjun, apakah aku bisa menyelamatkan Ye Ding zhi." Batinnya

Karena hari semakin malam dan lelah dalam perjalanan, Baili dongjun memutuskan untuk beristirahat dan menutup jendelanya.

____________________

Sedangkan disisi lain, seorang pemuda sedang melihat langit malam ditemani dengan secangkir arak.
"Kota tianqi, apakah aku akan bertemu lagi dengannya entah kenapa aku sangat merindukannya." Batinnya

Seseorang masuk dan menepuk pundaknya.
"Hei Ye Ding zhi, apa yang kau pikirkan, apakah kau sedang memikirkan sahabat kau itu lagi, ayolah aku yakin kalian pasti akan bertemu lagi bukankah kalian sudah bertemu sekali saat kontes mengambil pedang."

Pemuda itu atau yang kita sebut sebagai Ye Ding zhi itu menganggukkan kepala dan tersenyum kecil.
"Kau benar kita memang sudah pernah bertemu dan entah kenapa aku merindukannya."

____________________

TBC

Gimana bagus gak ceritanya, kalo bagus tolong di vote dan komen ya aku gak maksa kok sesuka hati kalian aja. Oke sampai jumpa di chapter berikutnya.
💕💕

Oh iya maaf ya kalau ceritanya nanti gak sesuai sama ekspektasi kalian aku minta maaf yaa :)

I Will do anything for you  [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang