8-Permulaan Tuk Bertahan Hidup¹

127 20 4
                                    

Grr...grrh

Geraman dari sebuah makhluk terdengar jelas ditelinga mereka bertiga, seolah makhluk itu hanya berada lima langkah saja dari mereka. Mereka merinding dan membeku ditempat.

Mas (m/n) memegang erat Sae dan Kenyu. Matanya melirik kesamping dimana makhluk yang sebenarnya monster parasit itu berada.

Sungguh terkejutnya mas (m/n) melihat monster parasit itu sampai matanya bergetar hebat.

-------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------------


Ia tak percaya apa yang dilihat matanya saat ini. Apa ini mimpi dan ia masih tertidur?

Didepannya adalah seseorang yang ia kenal, yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri. Bagaimana bisa Rin berubah menjadi monster? Tidak bisa dipercaya. Jadi mereka yang telah telah mati di markas ini akibat dibunuh Rin?

Mas (m/n) melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Sae dan Kenyu lalu mengisyaratkan kedua pemuda itu untuk mundur ke belakang dengan hati-hati yang tentunya di turuti oleh keduanya.

Dikarenakan pendengaran yang sensitif, monster parasit itu menyadari gerakan Sae dan Kenyu yan bergesekan dengan lantai. Matanya bersinar penuh kegilaan dan monster itu menerjang mas (m/n), tubuh Rin yang sudah dikendalikan parasit itu bergerak dengan kelincahan dan kecepatan yang tak wajar. Mas (m/n) menahan terjangan monster itu, meski lincah dan cepat, mas (m/n) bisa menyamai kekuatan monster itu. Hati mas (m/n) terasa berat sebab harus menghabisi tubuh Rin untuk menghentikan monster parasit yang telah menguasai tubuh Rin agar tak menyerang yang lainnya.

Di belakang, Sae dan Kenyu meringkuk ketakutan, wajahnya dipenuhi kesedihan saat melihat Rin yang sudah berubah menjadi monster. Apalagi Sae sebagai kakak Rin yang merasa gagal melindungi adiknya.

Mas (m/n) tahu ia harus bertindak cepat untuk segera menghabisi monster itu agar ia bisa melindungi Sae dan Kenyu, juga agar monster yang lain tak mendekat.

Sambil mendesah berat mas (m/n) mengambil belati di kantung yang tergantung di pinggang, menghunuskan belati ke monster itu yang berhasil melukai kepalanya meski hanya sayatan yang tak terlalu fatal bagi monster itu. Setidaknya luka itu berhasil membuat monster itu mundur beberapa langkah dari mas (m/n).

Tak mas (m/n) sangka ia akan menggunakan belatinya untuk menyerang temannya. Mas (m/n) menarik nafas dalam-dalam dan memasang posisi kuda-kuda, bersiap untuk menyerang.

Ia menyerang ke depan dengan belati yang terangkat di depan dadanya. Monster itu menggeram dan menyerang dengan cakarnya yang tajam dan kotor, memaksa mas (m/n) untuk menangkis dan menghindar.

Mas (m/n) dan monster dengan tubuh Rin, kedu sosok itu beradu rentetan pukulan menggunakan senjata masing-masing. Sae dan Kenyu menyaksikan pertarungan itu di belakang dengan penuh kekaguman akan mas (m/n).

Meski monster itu ganas, pengalaman dan keterampilan mas (m/n) tampak menonjol dan mampu menyamai bahkan menyaingi kekuatan monster itu. Dirinya berhasil mendaratkan pukulan telak, belatinya menusuk kepala monster bertubuh Rin sampai menembus otak, dimana inti monster itu berada.

Kost Mas (m/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang