POV mas (m/n)
Semuanya berjalan lancar seperti hari-hari biasa. Keributan yang dibuat oleh anak-anak kost, tawa keras mereka yang menertawakan entah apa, dan perkelahian kecil.
Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak kost ketika mereka hendak pergi kuliah.
Diriku yang mengamati mereka dari atas balkon sembari menikmati sebatang nikotin dan kafein sebelum berangkat kerja. Yah, hari yang biasa saja.
Namun itu sepuluh hari yang lalu sebelum terjadinya kekacauan yang disebabkan oleh parasit yang entah darimana asalnya tiba-tiba saja menyerang manusia. Yang membuat semua umat manusia di seluruh dunia punah dan hanya tersisa 9% yang selamat dari parasit yang merubah manusia menjadi monster.
POV orang ketiga
Parasit ini akan menggigit inangnya lalu dalam sepersekian detik akan mengambil alih tubuh inangnya dan mulai mengendalikannya. Kemudian mereka akan mencari tubuh manusia lagi untuk berkembang biak.
Sebagai informasi, parasit ini hanya bisa dibasmi dengan cara dibakar di suhu 300° atau melukai inti mereka yang berada di kepala lebih tepatnya di otak.
Mereka benci sinar matahari yang mana akan membuat penglihatan mereka menjadi buram, itu sebabnya mereka akan memanfaatkan pagi-sore hari untuk mengumpulkan energi. Separuh dari mereka hanya menyerang manusia dengan tubuh yang sehat dan tanpa luka.
•
•
•
•
•Seorang pria jangkung bersurai hitam terduduk di jendela bangunan terbengkalai yang hampir seluruhnya ditumbuhi tanaman menjalar dan lumut. Angin sepoi-sepoi yang berhembus menerbangkan surainya. Mata dwiwarna miliknya mengawasi area luar bangunan yang dipagari dengan pagar listrik bertegangan tinggi dan kawat besi mengelilingi atas pagar dan bawah pagar.
Pria itu benar-benar mempersiapkan segalanya agar para monster itu tak menyerangnya dan orang-orangnya. Bahkan ia merelakan tidurnya untuk berjaga setiap malam, ia juga membawa senapan sepanjang hari.
Saking fokusnya berjaga, ia mencuekkan keberadaan pemuda berambut merah bata yang sedari lima menit lalu memperhatikan dirinya.
"Mas (m/n), istirahat aja buat malam ini." titah Sae, pemuda berambut merah bata tersebut. Meski ekspresinya datar, terdapat kekhawatiran di suaranya itu.
Sang pria yang di panggil mas (m/n) itu pun menoleh kepada Sae dengan senyum lembut khasnya.
"Iya dek. Bentar lagi kok." jawab mas (m/n) dengan suara yang lembut juga.
Helaan nafas keluar dari mulut Sae. Selalu saja menjawab seperti itu ketika di suruh istirahat, sampai Sae sendiri lelah.
"Terserah mas aja." ketus Sae. Tanpa alas kaki, Sae berjalan mendekati mas (m/n).
Sae ikut mendudukkan dirinya di jendela, duduk disamping mas (m/n) kemudian menyandarkan kepalanya pada pundak yang lebih tua.
Mas (m/n) mengikuti gerak-gerik Sae dan memperhatikan Sae yang menyandarkan kepalanya di pundaknya. Merasakan berat di pundaknya yang dijadikan sandaran Sae, mas (m/n) hanya memberikan elusan di kepala Sae.
Angin sepoi-sepoi yang menerpanya ditambah elusan dikepala membuat Sae memejamkan mata, terlena dengan sejuknya angin yang berhembus dan pundak mas (m/n) yang begitu nyaman serta elusan sang pria.
Disaat yang lain tertidur pulas di ruangan lain, bulan yang bersembunyi dibalik awan menyaksikan kedua insan itu menikmati dinginnya malam dengan sang pemuda yang tertidur di pundak sang pria yang senantiasa mengelus surai sang pemuda.
Malam itu agak lebih tenang daripada malam sebelumnya yang penuh dengan suara tembakan dan raungan.
Mas (m/n) kembali mengawasi sekitar dengan senantiasa mengelus kepala Sae yang tertidur. Sebuah ingatan kembali teringat, tentang dirinya bersama orang-orangnya yang melarikan diri dari para monster yang menyerang kota dan dirinya yang gagal menyelamatkan keluarga orang-orangnya.
'Maaf... seharusnya aku datang lebih cepat... maafkan aku...' batin mas (m/n) yang kembali menyalahkan dirinya atas kematian keluarga orang-orangnya.
•
•
•
•
•Makasih udah baca semuanya
Maaf gaje, soalnya yg nulis jg gtu🙏Bonus👇
Mas (m/n) yang pas pagi abis mandi akhirnya tidur setelah dapat paksaan dari Sae dan yang lainnya untuk beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Mas (m/n)
Fiksi PenggemarBaca aja Cuma kumpulan cerita receh mas (m/n) yang di penuhi kegilaan penghuni kostnya dan tetangganya. "Mas suka kucing gak?" -Yukimiya Kenyu "Suka, apalagi yang manis." -✨ "Kok pake beliin kue segala?" -Oliver Aiku "Selamat ulang tahun ya." -✨ "Pi...