Baca aja
Cuma kumpulan cerita receh mas (m/n) yang di penuhi kegilaan penghuni kostnya dan tetangganya.
"Mas suka kucing gak?" -Yukimiya Kenyu
"Suka, apalagi yang manis." -✨
"Kok pake beliin kue segala?" -Oliver Aiku
"Selamat ulang tahun ya." -✨
"Pi...
"Ayo pergi, disini sudah tak aman." ajak mas (m/n) dengan senyum lembut dia berjalan menghampiri Sae dan Kenyu. Kemudian menyodorkan tangannya yang diterima baik oleh Sae dan Kenyu.
Perjalanan yang penuh bahaya menunggu mereka diluar sana, namun mereka akan menghadapinya bersama, disatukan oleh tekad untuk bertahan hidup di dunia yang penuh dengan parasit gila.
Dan mas (m/n) yang masih memegang tekad untuk dapat menemukan kesayangannya.
Mas (m/n) bisa merasakan syok yang melanda Sae dan Kenyu hanya dengan memegang tangan kedua pemuda tersebut yang gemetar hebat. Bahkan orang yang melihat ekspresi Kenyu saat ini bisa langsung menebak bahwa pemuda berambut cokelat tersebut syok berat, berbanding terbalik dengan Sae yang memasang ekspresi datar seperti biasa untuk menutupi rasa syoknya. Meski Sae menyembunyikannya mas (m/n) mengetahui bahwa Sae juga tidak baik-baik saja apalagi adiknya yang sudah tidak bersamanya.
Mereka bertiga membawa barang yang dibutuhkan sebelum melangkah keluar dari tempat yang disebut markas itu. Sae menatap lurus ke depan, tangannya mengepal kuat-kuat, kesedihan tercetak jelas di matanya. Kenyu mengikuti dengan pikirannya yang masih memproses kehilangan teman-temannya.
Beban tanggung jawab sebagai yang paling tua harus mas (m/n) tanggung meskipun merasa begitu lelah dan sedih. Tapi mas (m/n) tak terlalu memikirkannya. Mata hitam mas (m/n) menatap lurus ke depan, menarik nafas dalam-dalam, mengepalkan tangan, dengan tekad mas (m/n) melangkah keluar bersama Sae dan Kenyu.
Bangunan yang beberapa hari lalu masih penuh dengan kehangatan meski sedang dilanda kekacauan, kini bangunan tersebut hanyalah bangunan dengan kenangan mengerikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-------------------------
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan menantang hanya dengan mengendarai pickup truck selama 2 jam, akhirnya mereka tiba di sebuah hotel yang cukup sepi. Mas (m/n) menghentikan kendaraannya saat sampai di halaman hotel tersebut.
"Kalian tunggu disini dulu, aku akan memeriksa." Mas (m/n) keluar terlebih dahulu untuk memeriksa tanda bahaya, meski sudah siang tetap saja mas (m/n) ingin memastikan tak ada monster.
Menengok sekitar dengan cermat tapi mas (m/n) tak merasakan adanya bahaya atau kehadiran monster. Saatnya kembali ke Sae dan Kenyu yang masih di kendaraan, ia mengetuk kaca kendaraan yang membuat kedua pemuda itu menoleh padanya.
"Keluarlah." Keduanya pun membuka pintu kendaraan dan keluar, tak lupa menutup kembali pintunya.
Mas (m/n) tersenyum kepada mereka sebelum mengajak untuk mengeksplor hotel itu.
Mereka sudah masuk ke dalam hotel, sunyi, hanya langkah kaki mereka bertiga yang terdengar sepanjang lorong. Beberapa bercak darah yang sudah mengering memenuhi beberapa sudut ruangan. Mas (m/n) was-was karena keheningan yang terjadi. Siapa tau ada monster yang bersembunyi di tempat itu.
Tapi mas (m/n) tak ingin ketegangan terus berlanjut dan berniat mencairkan suasana dan menghibur kedua pemuda yang mengikutinya.
"Jadi pengen sate." canda mas (m/n), sembari terus berjalan menyusuri lorong hotel. Dan mas (m/n) menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang, ke Sae dan Kenyu.
Mendengar candaan dan melihat senyum mas (m/n) membuat Sae dan Kenyu menjadi agak rileks. Berusaha melupakan tragedi mengerikan sebelumnya.
"Boleh, nanti dagingnya pakai daging monster yang mati." tambah Kenyu, yang nampaknya menjadi lebih baik, bahkan pemuda tersebut tersenyum seperti kemarin.
Meski mas (m/n) sudah berhasil membuat Sae dan Kenyu merasa agak baikan, firasat buruk mulai merayapi mas (m/n). Namun mas (m/n) tetap mempertahankan bercanda ria dengan Sae juga Kenyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.