13). Permintaan

35 13 16
                                    

~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~
Welcome To Story Jalan Takdir
~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~♥~

"Pernikahan Bukan Sebuah Hal Permainan, Akan Tetapi Pernikahan Ini Terjadi Karena Sebuah Permintaan".
"Azzura Afnan Al-Habsyi"

Bekerja mengumpulkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi banyak orang yg bicara "Gila Dunia". Memangnya kita hidup tidak butuh uang? Apa bisa seperti itu?. Tidak sayang... Yg salah itu jika dunia tidak diimbangi dengan akhirat, sama halnya seperti timbangan berat sebelah.

Secukupnya saja, asal bisa terpenuhi kebutuhannya. Dan jangan juga terlalu mengejar dunia, cukup perbanyak Do'a dan Ikhtiar pasti dunia juga akan mengikuti kita seperti halnya bayangan.

"Kenapa bisa terjadi seperti ini!?" Dengan nafas yang memburu.


"Maaf Tuan, kami juga tidak akan menduga akan terjadi hal seperti ini". Dengan pandangan kebawah.

"Pergi kemana orang itu?" Dengan tatapan tajam pada seluruh pegawainya.

Suasana sangat mencekam seakan singa garang ingin mengamuk, semua orang terdiam karena tidak ada yg berani menatap kedua manik itu ketika sedang marah.

"Kami tidak tau Tuan". Salah satu pegawai angkat bicara.

"Cepat cari jejak keberadaan orang itu secepatnya, jika tidak gaji kalian juga akan turun karena kejadian korupsi ini. Rasanya saya sudah tidak percaya pada siapa pun, dia saja orang yg paling saya percayai berani mengambil 100M uang milik perusahaan hotel milik saya". Langkahnya langsung pergi dari tempat itu.

Sungguh sesakit apa, sekecewa apa,se marah apa jika kita dikhianati orang yg paling kita percayai?.

Pedal gas mobil ditancap dengan sangat kencang, jalan raya juga sangat ramai akan tetapi sang pemilik mobil ini sangat pandai mengendarainya.

Mobil itu melesat dengan sangat cepat  ketempat tujuan.

Tin... Tin... Tin... (Suara tlakson mobil)
Sudah beberapa kali tlakson mobil itu dibunyikan, tapi sama sekali tidak ada respon dari penjaga gerbang.

"Apa tidak ada orang yang menjaga gerbang ini?" Langkahnya membawa dari luar mobil, dan membuka gerbangnya.

Akhirnya mobil itu masuk keperkarangan tempat tujuannya.

"Assalammu'alaikum Abah". Menyalimi tangan Abah dan langsung masuk kedalam rumahnya.

"Ada apa dengannya? Biasanya tengah malam baru pulang. Dan ini masih jam 12 siang". Kedua maniknya mengikuti langkah anaknya.

Kedua langkahnya manaiki tangga dengan sangat cepat, untuk memasuki kamar miliknya. Akan tetapi ada seseorang yg menghentikan langkahnya.

"Bang? Sudah pulang? Abang kenapa? Keringetan banget? Abang sakit?" Sambil memegang pergelangan milik Abangnya.

"Tidak ada, lepaskan". Kedua maniknya menatap kearah tangannya yg dipegangi oleh adiknya.

"I-iya". Melepaskannya.

Dia pun melanjutkan langkahnya untuk menuju kamarnya.

JALAN TAKDIR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang