•{ Chapter 12 : Festival }•

406 56 6
                                    

Zayyan ada dikamarnya,ia tentu saja sendirian,karena ia memang membutuhkan waktu sendiri di kamarnya yang bersifat pribadi.

Ingin tahu apa yang tengah dilakukan Zayyan? boleh,dia sedang berusaha untuk berdiri.

Ia memang sedikit kesulitan menahan kedua kakinya yang bergetar agar terus tegak dan dapat menahan tubuhnya,ia juga menggunakan kasur sebagai penahannya juga.

Setelah dirasa kakinya sudah lebih baik,ia perlahan mulai menggerakkan satu kakinya kedepan namun ia rasanya tergelincir dan berakhir jatuh.

Meski sakit,Zayyan tidak boleh menyerah,jadi ia berusaha berdiri lagi meski benar benar susah payah.

Hingga tiba tiba pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan Leo yang tampak bersemangat dengan wajah senangnya.

Namun seketika ia sedikit syok karena melihat Zayyan yang masih terdiam di posisi seakan ia barusaja terjatuh,merasa panik dan berpikir Zayyan jatuh dari kasurnya pun ia segera membantu Zayyan keatas kasur kembali dengan mudah.

" Astaga Zayyan,kau baik baik saja kan? tidak ada yang terluka kan? " tanya Leo bertubi tubi saking khawatirnya.

" Aku baik baik saja hyung...e-enggak ada yang terluka " jawab Zayyan.

Leo pun menghela nafas lega,ia bisa lega jika Zayyan menjawab baik baik saja,tapi ia kembali berpikir,kenapa adiknya bisa jatuh dari kasur?

" Kok kamu bisa terjatuh? " tanya Leo heran sembari menoleh kearah Zayyan langsung.

Zayyan langsung tersenyum kikuk,ia ragu apakah memberitahu kakaknya kalau ia sedang berusaha latihan berjalan atau berbohong saja agar aman?

Pilihan kedua selalu didepan.

" Aku ingin mengambil air minum " jawab Zayyan bohong.

Leo hanya memanyunkan bibirnya kesal,kenapa ia kesal? tentu saja karena Zayyan tidak meminta tolong padahal tahu kondisinya sendiri seperti apa.

" Minimal minta tolong lah Zay " jawab Leo membuat Zayyan terkekeh kaku.

Zayyan masih tersenyum kikuk ditambah tangannya yang menggaruk leher belakangnya padahal tidak gatal.

" Aku hanya tidak ingin merepotkan hyung saja " jawab Zayyan.

Leo tidak mengubris perkataan Zayyan,pikirannya jadi teringat hal lain,hingga akhirnya ia melupakan alasan datangnya kemari.

" Oh iya,nanti siang pergilah bersama Davin ke sekolah kami,sekolah kami mengadakan festival dan keluarga boleh datang,kau harus ikut Zayyan! " ucap Leo dengan nads sedikit memaksa.

Zayyan memiringkan kepalanya bingung kala mendengar kata 'festival',jangan lupa kalau anak ini seumur hidupnya selalu didalam mansion dan hanya diajarkan tata krama juga pelajaran dasar.

" Apa itu festival?..." tanya Zayyan polos.

Leo yang awalnya tersenyum lebar kini merubah senyumnya menjadi turun,ia memasang wajah kebingungan karena sangat tidak percaya kalau Zayyan tidak tahu apa itu festival.

" Owh...festival itu adalah perayaan,biasanya ada banyak macam macam festival tergantung merayakan apa,sekolahku mengadakan festival untuk menunjukkan semua ekstrakulikuler yang ada disekolah kami " jelas Leo panjang lebar.

Zayyan akhirnya paham,dan sejujurnya ia jadi sangat ingin ke festival tapi...apalah diperbolehkan?

" Apakah boleh?..." tanya Zayyan dengan nada ragu.

Leo menganggukkan kepalanya,tentu saja adik bungsunya ini boleh ke festival yang ada disekolahnya,lagipula itu dibuka untuk umum jadi semua orang boleh kesana.

•Weak Younger Brother• { Xodiac }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang