Jisoo berjalan didalam ruangan yang kosong dan sangat gelap. dia memperhatikan kesekelilingnya yang tidak ada apapun, langkah kakinya terus melaju kerah depan sampai sebuah cahaya membuat matanya terasa silau. cahaya itu berasal dari satu ruangan yang berbeda, tanpa pikir panjang lagi Jisoo pun berjalan menghampiri cahaya itu.
Setelah dia sudah masuk kedalam ruangan itu, bisa dia lihat sebuah permata berwarna hitam yang sangat cantik dan berkilau terletak disana. permata itu benar-benar sangat indah walaupun dia berwarna hitam tapi mampu membuat mata siapa saja tergoda.
Jisoo berjalan lebih dekat untuk melihat dengan jelas detail permata tersebut. semakin dia perhatikan permata itu semakin menunjukkan kemilauan yang membuat Jisoo terkagum. tangannya ingin mengambil permata itu namun sebuah suara aneh yang berasal dari belakang tubuhnya membuatnya berbalik untuk melihat suara apa itu namun saat dia berbalik dia tidak menemukan apapun. dia menghiraukan hal itu dan kembali berbalik untuk mengambil permata tersebut namun tiba-tiba bayangan ular hitam berukuran cukup besar menabrak wajah Jisoo hingga membuat Jisoo terkejut dan terjatuh duduk dilantai.
dia mencoba menetralkan nafasnya namun belum sempat dia bernafas dengan tenang dirinya justru dikagetkan dengan adanya puluhan ular memenuhi ruangan
tersebut."Haaaaaaaaaaaaaaaaa"
Jisoo terbangun dengan keringat membanjiri tubuhnya, nafasnya masih tergesa-gesa. mimpi itu benar-benar membuat Jisoo merasa lemas.
"Permata Hitam? Ular?" gumam Jisoo mengingat mimpi yang baru saja dia alami. dia sempat berfikir sejenak tentang mimpi buruk yang belakangan ini selalu dia rasakan . semua berkaitan dengan ular dan itu benar-benar membuat kepala Jisoo merasa sangat pusing. kasusnya tentang ular saja belum bisa terpecahkan tapi dia malah sudah diterror didalam mimpi.
"Sepertinya aku pernah melihat permata hitam itu. tapi dimana?" Tanya Jisoo lagi. dia berfikir cukup lama sampai akhirnya dia mengingat sesuatu. dia beranjak dari kasurnya kemudian pergi dengan tergesa-gesa.
Winter tersenyum saat melihat beberapa foto diponselnya, foto siapa lagi yang bisa membuat Winter tersenyum seperti orang gila seperti itu jika bukan foto Karina. foto yang Winter ambil secara diam-diam itu membuat Winter lagi-lagi terkagum-kagum akan kecantikan Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK MAMBA
Fantasy"Dari awal aku memilihmu, Aku percaya padamu jika kau bisa membantuku tapi aku terlena. Aku terlena pada sesuatu yang seharusnya tidak bisa kumiliki. Semakin aku sadar bahwa semuanya telah salah justru cintaku semakin besar untukmu" -Jennie "Siapapu...