Jisoo melajukan mobilnya menuju suatu tempat dimana sudah banyak orang mengerumuni tempat itu dan terdapat garis polisi yang dilarang melintas dititik utama tempat tersebut. Jika sudah ada garis kuning yang melintang sudah pasti itu TKP dari sebuah kematian seseorang.
Dia berjalan memasuki TKP diikuti salah satu Detektif Penanggung jawab. Mata Jisoo menatap seseorang terkujur kaku dengan tubuh yang sedikit membiru.
“Apa penyebab kematiannya?” tanya Jisoo yang masih terus menatap dengan detail mayat tersebut. Karena ini merupakan Kasus ke-3 nya dalam kategori kematian maka dia harus lebih teliti lagi.
“Melihat gejalanya sepertinya dia digigit oleh seekor ular”
“Ular?” tanya Jisoo dengan heran kemudian Detektif itu mengangguk.
“Jika kematiannya hanya karena reptil kenapa harus dibawa kejalur hukum? Ini murni kecelakaan” Jisoo yang sedikit kesal memijit dahi nya. Kasus yang seharusnya bisa dia cari tau kematiannya dan akan membuatnya naik jabatan menjadi jaksa umum nyatanya malah tidak berharga sama sekali hanya karena disebabkan oleh ular.
“Geomsa-nim, mungkin ini terlihat remeh tapi mungkin saja ini benar kasus pembunuhan. Beberapa warga mengatakan jika korban sempat bercekcok dengan seorang pawang ular. mungkin ular digunakan untuk menutupi kasus pembunuhan yang telah dia lakukan”
Nb : (Geomsa-nim = Jaksa)
“Bawa mayatnya ke Forensik. Aku akan mencari selebihnya” Jisoo menghela nafas kasar kemudian berjalan sedikit menjauh dari sana. Harusnya hari ini dia bisa bersantai dan tidur lebih lama namun karena kasus ini dia jadi tidak bisa melakukan itu dan sekarang dia benar-benar sangat bingung.
Kematian seseorang akibat gigitan ular itu membuatnya repot terlebih dia tidak bisa mengulik apapun tentang mayat tersebut. Tangannya merogoh saku Blazernya kemudian untuk menghubungi seseorang namun sebelum mendeal nomor tersebut, matanya melihat sesuatu yang berkilau dibalik rerumputan.
Dia berjongkok supaya bisa lebih jelas melihat benda itu, tangannya mengambil benda berwarna hitam yang berkilauan itu.
“Apa ini? Apakah ini sebuah berlian?” tanya Jisoo seraya memutar-mutar benda tersebut. Benda tersebut sangat cantik dengan kilauan yang dipancarkan namun ntah kenapa Jisoo yang melihat benda itu jadi sedikit takut karena bentuknya yang terlihat sedikit aneh.
“Geomsa-nim” Jisoo sedikit terkejut mendegar suara panggilan tersebut. Benda itu sontak dia masukkan kedalam kantung blazernya tanpa sepengetahuan Detektif yang sedang memanggilnya.
“Wae?”
“Kepala Jaksa mencari anda” Jisoo mengangguk kemudian berjalan pergi diikuti Dekektif tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK MAMBA
Fantasy"Dari awal aku memilihmu, Aku percaya padamu jika kau bisa membantuku tapi aku terlena. Aku terlena pada sesuatu yang seharusnya tidak bisa kumiliki. Semakin aku sadar bahwa semuanya telah salah justru cintaku semakin besar untukmu" -Jennie "Siapapu...