The Boss and His PA (3)

202 15 0
                                    

Sudah hampir satu bulan Ayasha bekerja, ia mulai terbiasa dengan tugas-tugas random dari Raka. Mau bagaimana lagi, Ayasha nggak mungkin juga bayar pinalti sebesar 50 M. Jadi, mau nggak mau Ayasha melakukan semua tugas dari Raka tanpa bantahan.

Kemarin, Raka memberikan tugas untuk merangkum 5 buku biografi yang tebalnya minta ampun. Katanya, Raka butuh inspirasi dari orang-orang penting yang ada di biografi itu, tapi jadwalnya sangat sibuk. Jadi, Raka menugaskan Ayasha untuk membuat rangkuman seluruh isi buku, dengan minimal 5 lembar HVS untuk setiap satu buku, dan harus diketik dengan font 12, dengan spasi 1,5. Wajib sesuai perintah.

Minggu kemarin, Raka memerintahkan Ayasha untuk membuat daftar 100 restoran terbaik di Jakarta. Katanya, untuk memudahkan Raka kalau-kalau dia harus membawa rekan bisnisnya makan siang setelah meeting. Ayasha tidak boleh asal-asalan, kalau nggak, Raka benar-benar tidak segan untuk menyuruh Ayasha melakukan revisi. Raka lebih kejam daripada dosen pembimbingnya dulu.

Kapan hari, Raka menugaskan Ayasha untuk mengupas kulit kacang dan membersihkan selaput kacangnya sekalian. Ada 3 bungkus kacang kemasan 500gr yang harus dikerjakan Ayasha. Jari-jari Ayasha sampai lecet karena harus membuka seluruhnya secara manual.

"Kenapa nggak beli yang udah siap makan aja, sih?" Ucap Ayasha protes.

"Rasanya beda."

"Sama aja! Lagian sejak kapan kamu suka makan kacang?"

"Dilarang protes."

Selalu begitu.

Dilarang membantah.

Dilarang protes.

Kalau nggak suka, ya bayar pinalti aja.

Ayasha kesal mampus.

Untungnya, nggak perlu waktu lama bagi Ayasha untuk mengenal dekat beberapa orang di kantor Raka. Hitung-hitung hiburan. Ada Siska di bagian general affair, Siska ini fresh graduate jadi masih sepantaran dengan Ayasha. Ada Mang Saswi, OB yang sering keluar masuk ruangan Raka. Ada Bu Indah, bagian keuangan. Ada Mbak Cinta, bagian front desk. Dan masih banyak yang lainnya. Pribadi Ayasha yang supel dan ramah memudahkan Ayasha untuk menjalin banyak pertemanan.

***

"Besok kamu ikut ke Bali." Ucap Raka tiba-tiba.

"Ngapain?"

Raka memandang malas Ayasha.

"Kerja. Aku ada kunjungan ke cabang sana. Sekalian ketemu beberapa vendor untuk kerja sama."

"Aku nggak ikut boleh nggak, sih? Kamu sama Mbak Ranti aja."

"Ranti nggak ikut. Dia cuma arrange schedule dan siapin perjalanan bisnis aja. Nggak pernah ikut kalau ke luar kota."

"Terus kalau butuh apa-apa gimana kalau nggak ada Mbak Ranti?"

"Kan ada kamu. Makanya aku hire PA soalnya Ranti nggak pernah aku ajak business trip ke luar kota."

Ayasha merengut kesal.

"Berapa hari?"

"Kamu baca schedule nggak sih?" Ucap Raka kesal.

"Nggak sempat."

"Aku nggak mau ya kalau kamu kosong begini."

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang