PART 2

7 0 0
                                    

"Yo!" panggil Acel.

Chio yang sedang asik berjalan dengan Gama, temannya yang juga mahasiswa program studi manajemen hanya berbeda kelas, menoleh dan tersenyum ke arah Acel sebelum menghampiri gadis itu.

"ini gue boleh minta tolong lo?"

"apa, Cel?"

"ini gue mau nemenin Tata ke dekanat, lo bisa tolong ambilin fotokopian tugas gue gak?"

Dengan senang hati Chio mengangguk, "di tempat biasa, kan?"

Kali ini Acel yang mengangguk sebelum ia melanjutkan perjalanannya dengan Tata yang berada di sampingnya.

"Chio jurusan ini juga?" tanya Tata yang sedari tadi hanya menyimak percakapan Acel dan Chio

Acel mengangguk lalu membenahi poninya yang sedikit terkena keringat itu, "satu kelas"

Tata tidak menjawab, ia hanya mengangguk paham dan melanjutkan pertanyaan lainnya seputar jurusan manajemen ini pada Acel.

"kalau Gama tadi, lo kenal?"

"enggak, anak SMA Wiramandala juga?"

"yap, dia bestie-nya Chio tuh. Dia juga satu circle loh sama Juan"

Kali ini Tata mengerutkan keningnya, bisa-bisanya ia tidak mengenali teman satu tongkrongan mantannya itu. Seingatnya, ia mengenal seluruh teman Juan karena memang teman Juanpun juga temannya.

"Cel"

Tidak hanya Acel, Tata yang sedang menunggu berkasnya selesai dicap pun ikut menoleh. Wanita cantik dengan rambut yang tergerai indah itu sudah duduk dengan Acel di kursi tunggu. Terlihat sangat akrab dengan Acel.

"atas nama Agatha Geraldine"

Mendengar namanya disebut, Tata kembali mengalihkan pandangannya dari Acel dan wanita itu.

"surat balasan dari Universitas Tritania sudah bisa kamu sampaikan pada Queensland University. Dan waktu mulai belajar bisa dimulai hari senin minggu depan" jelas petugas dekanat.

Tata menerima berkasnya dan mengucapkan terimakasih kepada petugas tersebut. Dimasukkannya map merah itu ke dalam tasnya, setelahnya ia menghampiri Acel yang ternyata sudah kembali duduk seorang diri.

"siapa?"

"itu Bigail, yang gue bilang kemarin waktu kenalan sama Zia"

"oh, I see. sekarang dia kemana?"

Tata menyebarkan pandangannya untuk mencari wanita bernama Bigail itu. Ia harus berteman dengan teman sahabatnya juga, kan?

"ada kelas, gue gak ambil"

Kali ini Tata mengangguk paham, mereka lalu melanjutkan jalannya ke arah jurusan sebelum Tata akan kembali pulang dan kembali ke New York unttuk melanjutkan pengurusan berkas pertukaran pelajarnya.

"ini, Cel?"

Ternyata di tempat duduk yang akan mereka duduki sudah terdapat Chio dan Gama disana.

Acel mengambil berkasnya dan melihatnya sekilas lalu mengangguk, "iya, bener banget. Makasih banyak ya, Chio"

Bukan menjawab, justru Chio mengambil satu lagi bungkusan yang berada di depan Gama.

"ini tadi kata Bu Tet lo pesen makan siang"

Bu Tet adalah panggilan akrab mahasiswa Manajemen untuk Bu Teti, pemilik salah satu warung makan siang di kantin.

Acel menepuk keningnya, ia sampai lupa dengan pesanannya, "gue lupa banget, Yo. Terlalu asik sama Tata gue, makasih banyak banyak banyak banget ya, Chio. Nanti uangnya gue ganti ya, lo udah bayar ke Bu Tet, ya?"

ELMEIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang